Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral

unit Eselon I Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) adalah Unit Eselon I dalam Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang bergerak dalam bidang pengembangan sumber daya manusia energi dan sumber daya mineral. Badan Pengembangan SDM ESDM dipimpin oleh seorang Kepala Badan (Kepala BPSDM) yang sejak tanggal 1 Agustus 2020 dijabat oleh Prahoro Yulianto Nurtjahyo.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Energi dan Sumber Daya Mineral
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Republik Indonesia
Gambaran umum
Dibentuk2001; 23 tahun lalu (2001)
Nomenklatur sebelumnyaBadan Pendidikan dan Pelatihan
Slogan"Jujur, Profesional, Melayani, Inovatif, Berarti"
Susunan organisasi
Kepala BadanPrahoro Yulianto Nurtjahyo
Sekretaris BadanIr. Wakhid Hasyim, M.T
Kepala Pusat Pengembangan SDM
MIGASWaskito Tunggul Nusanto, S.Kom., M.T.
GEOMINERBAIr. Dwi Anggoro Ismukurnianto, M.Sc
KEBTKEIr. AS Edi Prabowo, M.Si.
APARATURBambang Utoro, S.H. M.M. M.Env.Stud.
PEM AKAMIGASDr. Erdila Indriani, S.Si., M.T.
BDTBTDarius Agung, MKKK
PEP BandungDr. Asep Rohman, M.T.
Situs web
Situs web resmi
www.bpsdm.esdm.go.id

Sejarah

sunting

Pada tahun 1886–1942, masa penjajahan pemerintah Belanda, mendirikan Bataafse Petroleum Maatschaapij (BPM) perusahaan minyak yang beroperasi di Batavia (Indonesia). Kemudian, BPM/Shell menyelenggarakan pendidikan ahli minyak pada tahun 1950. Pada tahun 1953, Pemerintah Indonesia melakukan pendidikan dan pelatihan tambang bawah tanah yang diselenggarakan oleh Sekolah Teknik Tambang Menengah (STTM) Ombilin.

Pada tahun 1963, penyelenggaraan Pendidikan dan Perminyakan dilaksanakan oleh Akademi Perminyakan PERTAMINA (APP) di Bandung. Pada tahun 1966, pendidikan dan pelatihan subsektor minyak dan gas diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Latihan Lapangan Perindustrian Minyak dan Gas Bumi (Pusdiklat Migas) dan APP menjadi AKAMIGAS bertempat di Cepu, Jawa Tengah. Pada tahun 1976, Pendidikan dan Pelatihan Bidang Pertambangan sebagai bagian dari Pusat Pengembangan Teknologi Mineral (PPTM). Pada tahun 1992, PPTM menjadi Pusat Pengembangan Tenaga Pertambangan (PPTP) yang juga melakukan pendidikan dan pelatihan bidang geologi oleh Bidang Tenaga dan Teknik Geologi, dan STTM Ombilin berubah status menjadi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Tambang (LPPT) Ombilin. Tahun 1996, LPPT Ombilin berubah menjadi Ombilin Mines Training College melalui penandatanganan MOU kerja sama dengan John Batman Institute of Tafe (JBIOT) Australia. Misi dari kerja sama ini adalah pembentukan suatu lembaga pendidikan dan pelatihan dibidang pertambangan bertaraf internasional dan mandiri. JBIOT menempatkan 2 orang tenaga ahli guna mendukung pengembangan materi pelatihan, tidak hanya untuk tambang bawah tanah tetapi juga perawatan alat-alat berat untuk tambang terbuka.

Pada tahun 2001, dibentuk Badan Pendidikan dan Pelatihan ESDM (BADIKLAT ESDM), Pendidikan dan Pelatihan Bidang Energi dan Kelistrikan diselenggarakan oleh Pusdiklat Energi dan Ketenaga Listrikan (Pusdiklat EKTL), Pendidikan dan Pelatihan Bidang Geologi diselenggarakan oleh Pusdiklat Geologi, dan Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan gas diselenggarakan oleh Pusdiklat Migas. PPTP menjadi Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara (Pusdiklat Tekmira).

Pada tahun 2003, Pendidikan dan Pelatihan bidang tambang bawah tanah menjadi Balai Diklat Tambang Bawah Tanah. Pada tahun 2005, Pusdiklat Tekmira menjadi Pusdiklat Mineral dan Batubara (Pusdiklat Minerba), dan Pusdiklat EKTL/KEBT menjadi Pusdiklat Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi.

Pada tahun 2013, Akademi Minyak dan Gas (AKAMIGAS) berubah status menjadi Sekolah Tinggi Energi dan Mineral (STEM).

Pada tahun 2016, BADIKLAT ESDM berganti nomenklatur menjadi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) dengan struktur dibawahnya yang berubah pula, dimana Pusdiklat Mineral dan Batubara (Pusdiklat Minerba) menjadi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Geologi Mineral dan Batubara, Pusdiklat KEBTKE menjadi PPSDM KEBTKE, Pusdiklat Geologi menjadi PPSDM Aparatur, dan Pusdiklat Migas menjadi PPSDM Migas.

Pada tahun 2020, dibentuk Politeknik Energi dan Pertambangan (PEP) Bandung yang secara struktur berada dibawah BPSDM ESDM.

Struktur organisasi

sunting

Badan Pengembangan ESDM didukung oleh 7 satuan kerja yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia, yaitu:

  1. Sekretariat Badan Pengembangan ESDM, di Jakarta
  2. Pusat Pengembangan Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas), di Cepu
  3. Pusat Pengembangan Geologi, Mineral dan Batubara (PPSDM Minerba), di Bandung
  4. Pusat Pengembangan Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE), di Jakarta
  5. Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT), di Sawahlunto
  6. Politeknik Energi dan Mineral Akademi Minyak dan Gas Bumi (PEM Akamigas), di Cepu
  7. Politeknik Energi dan Pertambangan (PEP), di Bandung

PPSDM Migas

sunting

Pusat Pengembangan SDM Migas yang berlokasi di Cepu – Blora (Jawa Tengah), mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan bidang minyak dan gas bumi. Dalam melaksanakan tugasnya Pusat Pengembangan SDM Migas menyelenggarakan fungsi penyusunan kebutuhan, perencaanan pendidikan dan pelatihan bidang minyak dan gas bumi serta kerja sama lembaga untuk penyusunan standardisasi program, sertifikasi tenaga, sarana dan prasarana bidang minyak dan gas bumi,pelaksanaan pendidikan dan pelatihan sertifikasi tenaga, pengelolaan sarana dan prasarana, pelayanan jasa, evaluasi pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan sertifikasi bidang minyak dan gas bumi serta pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan dan rumah tangga.

Berdirinya PPSDM Migas berawal dari kegiatan usaha minyak dan gas bumi sarat dengan teknologi tinggi sehingga diperlukan SDM yang berkualitas agar pengelolaan migas bisa lebih optimal. Pada tahun 1886–1942 Battanche Petroleum Maatschaapij (BPM) berdiri, lalu pada 1950 BPM/Shell menyelenggarakan pendidikan ahli minyak dengan pola pendidikan terarah setingkat akademi bertempat di Plaju dan Prabumulih. Berdasarkan Keputusan Menteri Urusan Minyak dan Gas Bumi No. 5/M/Migas/66 tanggal 4 Januari 1966 ditetapkan bahwa Pusat Pendidikan dan Latihan Lapangan Perindustrian Minyak dan Gas Bumi Cepu (Pusat Pengembangan SDM Migas) berada di bawah Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Jakarta

PPSDM Geominerba

sunting

Pusat Pengembangan SDM Geominerba yang berlokasi di Bandung (Jawa Barat), mempunyai tugas menyelenggarakan fungsi penyusunan kebutuhan, perencaanan pendidikan dan pelatihan bidang minyak dan gas bumi serta kerja sama lembaga untuk penyusunan standardisasi program, sertifikasi tenaga, sarana, prasarana bidang teknologi mineral dan batubara, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan sertifikasi tenaga, sarana, prasarana, pengelolaan sarana dan prasarana, pelayanan jasa, evaluasi pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan sertifikasi bidang teknologi geologi, mineral dan batubara serta pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan dan rumah tangga

Pusat Pengembangan SDM Minerba berawal pada tahun 1976 berdiri pendidikan dan pelatihan bidang pertambangan sebagai bagian dari Pusat Pengembeangan Teknologi Mineral (PPTM). Lalu pada tahun 1992 menjadi Pusat Pengembangan Tenaga Pertambangan (PPTP). Pada 2001–2010 menjadi Pusat Pengembangan SDM Teknologi Mineral dan Batubara (Tekmira) dibentuk melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 150 Tahun 2001 tanggal 2 Maret 2001 dan Nomor 1915 Tahun 2001 tanggal 23 Juli 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Kemudian sejak 2010 – sekarang berubah nama menjadi Pusat Pengembangan SDM Geologi, Mineral dan Batubara.

PPSDM KEBTKE

sunting

Pusat Pengembangan Energi dan Ketenagalistrikan (Pusat Pengembangan SDM EKTL) didirikan Pada tahun 2001 dengan layanan pendidikan dan pelatihan bidang energi dan ketenagalistrikan diselenggarakan oleh dan pada tahun 2005 berubah menjadi Pusat Pengembangan SDM Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan (Pusat Pengembangan SDM KEBT), pada tahun 2010 sampai dengan sekarang menjadi Pusat Pengembangan SDM KEBTKE (PPSDM KEBTKE).

PPSDM KEBTKE berlokasi di Jalan Poncol Raya No. 39 Ciracas Jakarta Timur memiliki tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan bidang ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan dan konservasi energi (KEBTKE). Layanan PPSDM KEBTKE ditunjang dengan layanan sertifikasi kompetensi di bidang KEBTKE melalui Lembaga sertifikasi Kompetensi (LSK) dan Lembaga Sertifikasi Personil (LSP) membuat lembaga ini semakin terdepan dalam pengembangan SDM terkait dengan energi di Indonesia. lembaga ini memiliki jejaring yang luas baik untuk jenjang nasional, regional, maupun internasional.

Fasilitas dan layanan PPSDM KEBTKE berstandar ISO 9001:2015 yang telah diraih sejak lama, sebagai lembaga berzona integritas dengan predikat WBK (yang berupaya untuk mencapai WBBM), dengan capaian prestasi sebagai lembaga pelatihan pemerintah terbaik ke-2 peringkat ke-2 kategori Lembaga Pelatihan Pemerintah Berprestasi LAN Tahun 2019, sebagai lembaga dengan gedung hemat energi (juara harapan 3) di lingkungan Kementerian ESDM, dan sejumlah prestasi lainnya, menjadikan PPSDM KEBTKE semakin mantap melangkah dalam melayani pengembangan SDM Bidang KEBTKE untuk level nasional dan internasional.

PEM Akamigas

sunting

Badan Pengembangan SDM ESDM juga memiliki satuan kerja yaitu Sekolah Tinggi Energi dan Mineral Akamigas (STEM Akamigas) yang didirikan pada tahun 1963 dengan nama akademi perminyakan permina (APP) di Bandung. Pada tahun 1966 APP berubah menjadi Akamigas, dan pada 2013 berubah status menjadi STEM Akamigas.

Di wilayah barat Indonesia tepatnya di Sawahlunto, Sumatera Barat pada 1953 terdapat pendidikan dan pelatihan bidang tambang bawah tanah yang diselenggarakan oleh Sekolah Teknik Tambang Menengah Ombilin. Pada tahun 1992 berubah menjadi Lembaga Pendidikan Dan Pelatihan Tambang (LPPT) Ombilin dan pada 2003 hingga sekarang menjadi BDTBT.

Pada tahun 2019, BPSDM melalui PPSDM Geominerba mengembangkan pendidikan tinggi vokasi, khususnya Politeknik yang fokus pada pengembangan kompetensi pendidikan formal pada subsektor Geologi, Mineral dan Batubara dalam satuan pendidikan Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung dengan 3 (tiga) Program Studi (Prodi) yaitu Prodi Teknologi Geologi, Teknologi Pertambangan dan Teknologi Metalurgi. Pengembangan Politeknik tersebut didasari oleh besarnya peluang tenaga teknisi pada perusahaan-perusahaan di subsektor Geologi, Mineral dan Batubara. Berdasarkan data dari Survei Angkatan Kerja Nasional Tahun 2018, diperoleh informasi bahwa dari total 132.600.000 orang angkatan kerja, terdapat 78,5 Juta (58,8%) diantaranya berpendidikan SMP ke bawah.

Pranala luar

sunting