Azusa Street Revival
Azusa Street Revival atau Kebangunan Rohani Jalan Azusa merupakan sebuah momen kebangunan rohani yang sangat penting artinya bagi para penganut Pentakosta. Kebangunan rohani ini ditujukan pada tempat awalnya yang terletak di Jalan Azusa.[1] Saat ini, jumlah pengikut spiritual kebangunan rohani Azusa telah melebihi lima ratu juta orang. Azusa adalah salah satu aliran agama Kristen di dunia dengan perkembangan yang sangat cepat. Pengikutnya berasal dari beragam ras manusia. Asal mula kebangunan rohani ini dimulai dari pelayanan sederhana di Jalan Azusa nomor 312. William Joseph Seymour merupakan seorang pendeta yang menjadi pemimpin pelayanan tersebut.[2]
Latar Belakang
suntingKebangkitan rohani Jalan Azusa dimulai dari Kansas oleh Charles Parham. Charles Parham merupakan seorang pengkhotbah Kristen. Ia merupakan salah satu pendukung aliran Pentakosta di Amerika Serikat. Ia yang pertama kali menyarankan agar berbicara dengan Tuhan menggunakan bahasa roh. Ini dijadikan sebagai bukti pembaptisan langsung oleh Roh Kudus.Di Topeka, Parham membuka sebuah sekolah Alkitab. Ia memiliki seorang murid bernama William Joseph Seymour.[3]
Seymour diundang untuk berkhotbah di sebuah gereja yang ada di kota Los Angeles pada tahun 1906. Selama kotbah, ia menyampaikan doktrin Parham. Ia menyampaikan bahwa bukti dari kehadiran Roh Kudus adalah dengan berbicara dalam bahasa roh. Para penatua gereja tersebut melarangnya untuk berkhotbah lagi. Mereka tidak setuju dengan doktrin Parham.[3]
Meski doktrinnya ditolak, salah satu anggota sidang gereja tetap meminta untuk mengajarkan doktrin tersebut. Pengajaran doktrin Parham kemudian dilakukan dari satu rumah ke rumah yang lainnya. Anggota kelompok doktrin Parham mulai berbicara menggunakan bahasa roh untuk pertama kalinya setelah pengajaran berlangsung selama beberapa minggu. Berita tersebut tersebar dengan cepat. Ini membuat sebuah kerumunan besar berkumpul. Kerumunan ini terdiri dari orang Afrika-Amerika, orang Latin dan orang kulit putih.
Kelompok tersebut akhirnya menyewa gedung kumuh untuk keperluan pembaptisan. Gedung tersebut terletak di Jalan Azusa Nomor 312. Gedung tersebut terletak di pusat kota Los Angeles. Gedung ini digunakan sebagai ruang pertemuan utama, ruang ibadah, dan tempat tinggal bagi Seymour dan istrinya.[3]
Seymour melakukan pengabaran keselamatan kepada orang banyak di Jalan Azusa selama empat bulan. Pertemuan itu sangat ramai. Para pengikutnya berbicara dalam bahasa roh sambil berteriak. Mereka juga mendengarkan khotbah spontan dan menganggap bahwa Roh Kuduslah yang berbicara. Para pemimpinnya meyakini hal tersebut sebagai bukti kebangunan. Mereka menyebutnya sebagai sebuah Pentakosta baru.[3]
Ritual
suntingKebaktian kebangunan rohani Jalan Azusa dijadwalkan setiap pukul sepuluh pagi dan pukul lima sore. Sesekali mereka berlari sepanjang malam. Pelayanan rohani diadakan seminggu penuh. Tidak ada prosedur resmi dalam pelayanan. Tidak disediakan instrumen musik dalam mengiringi doa. Pemimpin khotbah dapat dilakukan oleh siapapun. Kesaksian, keheningan, doa dan musik berlangsung bersamaan secara spontan. Para hadirin menggambarkan layanan itu dipimpin langsung oleh Roh Kudus.[1]
Suasana ritual sangat ramai dan begitu emosional. Orang-orang berdesakan, bergoyang dan menari dalam doa kegembiraan. Sebagian besar orang berteriak sambil berdoa. Panggilan keselamatan, pengudusan, penyembuhan dan baptisan Roh Kudus dilakukan berulang kali. Doa syukur diucapkan dalam bahasa roh. Terkadang satu atau dua pemimpin mengiringi para pengikut ke ruang atas untuk berdoa secara fokus.[1]
Kepemimpinan
suntingKepemimpinan dalam Kebangunan Rohani Jalan Azusa umumnya bersifat tidak resmi. William Seymour ditunjuk menjadi pemimpin utama. Ia dibantu oleh beberapa sukarelawan yang kemudian menjadi tokoh terkemuka kebangunan rohani Jalan Azusa. Para tokoh terkemukanya ialah Jennie Evans Moore, Lucy Farrow, Julia Hutchens, Frank Bartleman, Florence Louise Crawford, dan Clara Lum. Selain mereka, terdapat sebuah dewan pengurus yang berjumlah dua belas orang.[1]
William Joseph Seymour
suntingWilliam Joseph Seymour dilahirkan pada tanggal 2 Mei 1870 di Centerville, dekat Louisiana. Ia merupakan seorang yang sangat memercayai Alkitab. Ia pindah ke Indianapolis saat berusia dua puluh lima tahun. Di sana, ia bekerja sebagai buruh di stasiun kereta api dan sebagai pelayan di sebuah restoran mewah. Sebelum menjadi pemimpin kebangunan rohani Jalan Azusa, ia mengkotbah pada sebuah gereja di Indianapolis. Gereja tersebut bernama Gereja Episkopal Metodis. Seluruh jemaatnya merupakan orang berkulit hitam.[2]
Jennie Evans Moore
suntingJennie Evans Moore merupakan orang yang dibaptis pada hari-hari awal pertemuan doa di Jalan Bonnie Brae. Dia menjadi pianis dalam setiap ritual kebangunan rohani Jalan Azusa. Dia merupakan istri Seymour dan mendukungnya. Ketika Seymour tidak hadir dalam penkhotbahan, ia menggantikannya. Setelah Seymour meninggal pada tahun 1922, Moore tetap menjalankan Misi Kekudusan Iman Rasuli.[1]
Lucy Farrow
suntingLucy Farrow dibesarkan sebagai budak di Virginia. Ia tinggal di Mississippi sebelum pindah ke Houston pada tahun 1890. Dia adalah pendeta gereja kecil kulit hitam di daerah Houston. Ia bekerja sebagai pelayan untuk keluarga Charles Parham. Farrow bergabung dengan kebangunan rohani Jalan Azusa selama masa Bonnie Brae. Dia turut andil selama empat bulan. Setelah itu ia pergi ke Liberia bersama dengan Julia Hutchens. Di sana, mereka menjadi misionaris. Setelah misinya selesai, ia kembali ke Jalan Azusa untuk berdoa dan melayani para pengikut kebangunan tersebut.[1]
Julia Hutchens
suntingJulia Hutchens merupakan anggota Gereja Baptis Los Angeles sebelum mengikuti kebangunan rohani. Ia dan keluarganya diusir karena mengajarkan kebangunan tersebut kepada para jemaat. Hutchens kemudian bergabung dalam Kebangunan Roani Azusa bersama dengan jemaatnya. Dia menjadi misionaris di Liberia bersama dengan Lucy Farrow.[1]
Frank Bartleman
suntingFrank Bartleman merupakan seorang pengkotbah keliling di Pennsylvania. Setelah mendengar Kebangunan Rohani Jalan Azusa, ia segera memublikasikannya. Sebelum memulai kembali perjalanannya, Bartleman menetap di Azusa. Bartleman menulis artikel dan buku tentang Kebangunan Rohani Jalan Azusa. Ia wafat pada tahun 1936.[1]
Florence Louise Crawford
suntingFlorence Louise Crawford sering mengambil posisi kepemimpinan dalam kebangunan rohani Jalan Azusa. Ia melaksanakan misi di Oregon. Pemberitaannya dilakukan melalui surat kabar Oregon dengan cabang di Seattle dan Portland. Ia, mengembangkan misi Oregon menjadi denominasi Iman Rasuli selama sisa hidupnya.[1]
Clara Lum
suntingClara Lum merupakan seorang stenografer. Ia menjabat sebagai sekretaris Seymour. Ia memiliki peran penting dalam pendirian koran misi dan Iman Rasuli. Ia meninggalkan kebangunan rohani Jalan Azusa saat Seymour menikahi Jennie Evans Moore. Setelah itu, ia bergabung dengan Florence Crawford di Oregon.[1]
Pengikut
suntingMayoritas pengikut kebangunan rohani Jalan Azusa adalah orang-orang non kulit putih. Ini dikarenakan William Seymour merupakan seorang berkulit hitam. Pengikut terbesar William Seymour adalah orang Afrika- Amerika. Pengikut lainnya adalah kaum yang menggunakan Bahasa Spanyol Hispanik dan orang Tionghoa yang berasal dari provinsi Guang Dong.[4]
Penyebaran
suntingKisah-kisah kebangunan rohani Jalan Azusa menyebar ke seluruh Amerika Utara dan Eropa dengan cepat. Penyebaran dilakukan oleh para pengikut melalui perjalanan dan kesaksian. Penyebaran juga dilakukan melalui penerbitan artikel-artikel dalam publikasi kekudusan yang simpatik. Cara penyebaran yang paling berpengaruh adalah Misi Iman Rasuli di Los Angeles. Misi ini sesekali diadakan oleh Seymour dan Clara Lum. Misi tersebut berlangsung sejak bulan September tahun 1906 hingga bulan Mei tahun 1908. Misi tersebut disalin dan dibagikan kepada ribuan menteri dan orang awam di rumah mereka dan di luar negeri. Misi edisi pertama dicetak pada bulan September tahun 1906. Edisi pertama disalin sebanyak lima ribu eksemplar. Jumlah salinan mencapai empat puluh ribu pada tahun 1907.[5] Kebangunan Rohani Jalan Azusa menyebar ke seluruh dunia melalui berbagai cara. Mulai dari Iman Rasuli, media pemberitaan keagamaan terkemuka, korespondensi pribadi antara misionaris dan duta besar. Melalui dukungan denominasi Pentakosta, para misionaris menyebarkan pesan kebangunan rohani hingga ke tempat-tempat terpencil di seluruh dunia.[6]
Pengaruh
suntingKebangunan Rohani Jalan Azusa mempengaruhi pencapaian evangelisasi global. Pemberitaan kebangunan ini juga menjadi pemicu lahirnya pusat-pusat kebangunan Pentakosta lainnya. Jalan Azusa sangat dikenang oleh para pengikut Pantekosta. Kekuatan imajinasinya menjadi salah satu sejarah Pentakostalisme. Itu tidak hanya membentuk narasi tetapi juga praktik langsung. Para pengikutnya mengambil bagian tertentu dari kisah kebangunan rohani Jalan Azusa. Mereka hanya mewarisi sebagian dari kisah kebangunan rohani tersebut dan mendirikan berbagai aliran Pentakosta lainnya. Meski Misi Iman Rasuli sudah tidak ada lagi di Jalan Azusa, tapi kebangunan rohani ini telah menjadi asal identitas orang Kristen Pentakosta.[5]
Referensi
sunting- ^ a b c d e f g h i j "Azusa Street Mission". WRSP. 2012-06-17. Diakses tanggal 2020-01-30.
- ^ a b "William Seymour | Bio-Kristi". biokristi.sabda.org. Diakses tanggal 2020-01-30.
- ^ a b c d "What was the Azusa Street Revival?". GotQuestions.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-30.
- ^ ".:: GBI HOUSE OF GRACE ::". gbihog.org. Diakses tanggal 2020-01-30.
- ^ a b "William J. Seymour and the Azusa Street Revival". PENews (dalam bahasa Inggris). 1999-04-04. Diakses tanggal 2020-01-30.
- ^ "Azusa Street Revival – Religion Online" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-30.