Austria Raya Serikat

Austria Raya Serikat (bahasa Jerman: Vereinigte Staaten von Groß-Österreich) adalah usulan yang dicetuskan oleh sekelompok ahli yang dekat dengan Adipati Agung Franz Ferdinand dari Austria. Usulan semacam ini pertama kali digagas oleh pengacara dan politikus Aurel Popovici pada tahun 1906 dan dimaksudkan untuk mengurangi ketegangan etnis dan nasionalis dengan memfederalisasi Austria-Hungaria.

Peta usulan Austria Raya Serikat.

Konflik kebangsaan

sunting

Masalah terbesar yang harus dihadapi oleh Kekaisaran Austria-Hungaria pada awal abad ke-20 adalah keanekaragaman etnis di wilayah negara tersebut, sementara hanya terdapat dua kelompok etnis yang memegang kekuasaan, yaitu Jerman dan Hungaria (keduanya mencakup sekitar 44% populasi Austria-Hungaria). Kelompok-kelompok etnis lain yang tidak dilibatkan dalam urusan negara meliputi orang-orang Slavia (Kroasia, Ceko, Polandia, Ruthenia, Serbia, Slowakia, Slovenia dan Ukraina) dan Roman (Italia dan Rumania). Di antara mereka, hanya orang-orang Kroasia yang memiliki otonomi terbatas di Kerajaan Kroasia dan Slavonia. Sementara itu, sistem Dwimonarki yang dibentuk pada tahun 1867 membagi Kekaisaran Austria menjadi dua kerajaan, satu kerajaan yang didominasi oleh orang-orang berbahasa Jerman dan satu kerajaan lain yang didominasi orang Hungaria. Namun, setelah meletusnya demonstrasi, pemberontakan dan tindakan terorisme, tampak jelas bahwa gagasan dominasi oleh dua kelompok etnis tidak dapat bertahan selamanya.

 
Populasi Hungaria berdasarkan sensus tahun 1880-81.

Franz Ferdinand berencana mereformasi Austria-Hungaria dengan mendirikan sejumlah "negara bagian" semi-otonom berdasarkan pembagian etnis dan bahasa dan negara-negara bagian ini akan menjadi bagian dari konfederasi yang dinamai "Austria Raya Serikat". Berdasarkan rencana ini, identifikasi bahasa dan budaya didorong oleh negara dan ketimpangan kekuasaan akan diperbaiki. Gagasan ini bila diterapkan akan ditentang oleh Hungaria karena banyak wilayah Hungaria yang harus dilepas untuk negara-negara bagian baru.

Namun, Adipati Agung Franz Ferdinand tewas dibunuh di Sarajevo pada tahun 1914 dan peristiwa ini merupakan pemicu Perang Dunia I. Setelah perang berakhir, Austria-Hungaria dibubarkan dan beberapa negara baru didirikan, sementara beberapa wilayah Austria-Hungaria lainnya diserahkan kepada negara-negara pemenang. Meskipun begitu, perbatasan negara-negara yang baru didirikan setelah perang kurang lebih sama dengan perbatasan yang diusulkan oleh Franz Ferdinand.

Negara-negara bagian usulan Aurel Popovici

sunting

Program federalisasi Habsburg pertama dikembangkan oleh bangsawan Hungaria Wesselényi Miklós. Dalam karyanya yang berjudul "Szózat a magyar és a szláv nemzetiség ügyében", ia tidak hanya mengusulkan reformasi sosial, tetapi juga reformasi struktur negara. Ia ingin mengganti kekaisaran yang tersentralisasi dengan federasi lima negara: negara bagian Jerman (termasuk wilayah berbahasa Slovenia), negara bagian Bohemia dan Moravia, Galicia sebagai negara bagian Polandia, serta negara bagian Hungaria (termasuk wilayah Kroasia).[1]

Sementara itu, menurut rencana Popovici, wilayah-wilayah berikut akan menjadi negara bagian federasi setelah dilancarkannya reformasi:

 
Peta usulan Popovici, 1906.

Selain itu, sejumlah enklaf berbahasa Jerman yang tersebar di berbagai wilayah Austria-Hungaria (contohnya Hungaria, Transilvania timur, Banat, Slovenia selatan, serta kota-kota besar seperti Praha, Budapest dan Lviv) akan memperoleh otonomi di wilayah masing-masing.

Catatan kaki

sunting
  1. ^ ROMSICS Ignác: A Habsburg Birodalom föderalizálási tervei. In: Európai Utas 2001. IV. sz. http://www.hhrf.org/europaiutas/20014/4.htm Diarsipkan 2015-09-24 di Wayback Machine.


Daftar pustaka

sunting