Asykar Theking adalah sebutan bagi kelompok suporter klub sepak bola dari Kota Pekanbaru, PSPS pekanbaru, yang berdiri Pada tanggal 21 Desember 2001.

sejak awal tahun 2000-an hingga saat ini, Asykar Theking telah membuktikan dirinya sebagai kekuatan penting dalam memberikan dukungan kepada PSPS Pekanbaru dalam segala situasi.

Sejarah Berdiri

sunting

Asal mula Asykar Theking dapat ditelusuri dari inisiatif Mafrion dan Painur, yang didorong oleh keinginan manajemen klub untuk membentuk basis dukungan yang setia bagi PSPS Pekanbaru. Di bawah bimbingan mereka, kelompok pendukung, yang dinamakan "ASKAR BERTUAH," didirikan untuk memperkuat semangat tim, terutama setelah tim berhasil naik ke Divisi Utama.

Keterlibatan Edi Iskandar, pemilik SSB Portes, terbukti sangat penting dalam menggerakkan para penggemar muda untuk merangkul peran sebagai pendukung. Dengan dorongan dari Edi Iskandar, yang menyediakan seragam khas berwarna merah dan biru bagi para pendukung, kelompok ini membuat debutnya dalam pertandingan kemenangan melawan Persijatim, sebuah tonggak penting dalam perjalanannya.

Jeffri Nazir dan Irwansyah Tanjung lebih memperkokoh semangat kelompok dengan mengakuisisi alat musik drum sebagai alat penggalang semangat, yang kemudian mendapatkan julukan "BOCAH THEKING" karena dedikasi mereka yang teguh. Seiring waktu, nama tersebut berubah menjadi Asykar Theking, melambangkan ketahanan dan determinasi, sifat-sifat yang dalam budaya Melayu.

Anggota Pendiri dan Deklarasi

sunting

Pada tanggal 21 Desember 2001, Asykar Theking secara resmi dideklarasikan di Hotel Mutiara, dengan individu terkemuka seperti Afrinaldy, Mayor Harystanto, Edi Iskandar, Ian Tanjung, dan lainnya hadir sebagai deklarator. Komitmen mereka membentuk dasar bagi kelompok pendukung, yang segera menjadi sinonim dengan gairah dan kesetiaan terhadap PSPS Pekanbaru.[1][2]

Kontribusi untuk PSPS Pekanbaru

sunting

Sejak awal berdirinya, Asykar Theking telah memainkan peran penting dalam mengangkat PSPS Pekanbaru, khususnya selama musim Liga Indonesia VIII 2002. Bertindak sebagai garda terdepan dukungan, kelompok ini secara konsisten memotivasi manajemen dan pemain PSPS Pekanbaru, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk meraih kesuksesan.

Meskipun menghadapi tantangan dalam mensosialisasikan sepak bola di Kota Pekanbaru, Asykar Theking berhasil tumbuh menjadi kelompok pendukung yang dikenal di Indonesia. Melalui kerja kerasnya, kelompok ini tidak hanya berusaha membesarkan nama PSPS Pekanbaru, tetapi juga menjalin persahabatan dengan kelompok pendukung lainnya serta menjaga agar suasana di stadion selalu kondusif.