Asrama Angkatan Baroe Indonesia

Asrama Angkatan Baroe Indonesia atau yang juga dikenal dengan nama Asrama Menteng 31 adalah sebuah asrama yang didirikan oleh Kekaisaran Jepang selama pendudukan mereka di Indonesia pada Perang Dunia II. Fungsi dari asrama ini adalah untuk mengkader dan menggembleng pemuda-pemuda Indonesia secara ideologis dan politik.[1]

Sejarah

sunting

Asrama Angkatan Baroe didirikan atas sponsor Departemen Propaganda Jepang atau ''Sendenbu''. Tujuan awal Kekaisaran Jepang mendirikan asrama ini adalah untuk mencetak kader-kader nasionalis Indonesia yang berguna bagi kepentingan Kekaisaran Jepang. Asrama ini dipimpin oleh salah satu tokoh nasional, Soekarni.[2]

Kebanyakan anggota asrama ini adalah pemuda dari Kaum Pergerakan dengan berbagai macam latarbelakang organisasi, seperti; Gerindo, Indonesia Muda, Suryawirawan, dan Parindra. Di asrama ini para peserta kaderisasi mendapatkan kursus ilmu sosial, terutama politik, hukum, ekonomi, sejarah, sosiologi, tata negara, bahasa, dan agama. Pengajar di asrama inipun para tokoh pergerakan Indonesia dan beberapa tokoh Jepang yang terkemuka, seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Amir Sjarifuddin, dan Shimizu Hitoshi.[3]

Pembubaran

sunting

Pada 1943, asrama ini dibubarkan oleh pemerintahan militer Kekaisaran Jepang, karena isi materi yang diajarkan jauh dari harapan Jepang dan bahkan bertentangan, seperti mengajarkan nasionalisme Indonesia, Marxisme, anti-fasisme, dan sebagainya.[3]

Referensi

sunting
  1. ^ Nino Oktorino, Ensiklopedi Pendudukan Jepang di Indonesia, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2013) hal. 7
  2. ^ Nino Oktorino, Ensiklopedi Pendudukan Jepang di Indonesia, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2013) hal. 7 - 8
  3. ^ a b Nino Oktorino, Ensiklopedi Pendudukan Jepang di Indonesia, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2013) hal. 8