Amoksisilin-asam klavulanat

antibiotik yang disebut sebagai co-amoxiclav
(Dialihkan dari Asam klavulanat)


Amoksisilin-asam klavulanat, yang disebut juga sebagai co-amoxiclav, adalah antibiotik yang berguna untuk pengobatan infeksi bakteri.[3] Amoksisilin-amoxiclav adalah kominasi yang terdiri atas amoksisilin, antibiotik β-lactam, dan kalium klavulanat, sebuah inhibitor β-lactamase. Antibiotik ini dengan khususnya diipakai untuk menangani infeksi telinga, radang amandel,, pneumonia, selulitis, infeksi saluran kemih, gigitan oleh hewan, dan tuberkulosis, yang dikonsumsi dengan melalui mulut atau dengan injeksi ke pembuluh darah.[2]

Amoksisilin-asam klavulanat
Kombinasi
Amoxicillin Penicillin antibiotic
Clavulanic acid Beta-lactamase inhibitor
Data klinis
Nama dagang Augmentin, Clanexi, Clavulin, other[1]
AHFS/Drugs.com monograph
MedlinePlus a685024
Data lisensi US FDA:link
Kat. kehamilan B1(AU) B(US)
Status hukum Harus dengan resep dokter (S4) (AU) -only (CA) POM (UK) -only (US)
Rute by mouth, intravenous[2]
Pengenal
Nomor CAS 74469-00-4 N
Kode ATC J01CR02
PubChem CID 6435923
ChemSpider 4940608 YaY
ChEMBL CHEMBL1697738 YaY

Diare, muntah-muntah, dan reaksi alergi adalah beberapa efek samping umum.[3] Co-amoxiclav juga meningkatkan risiko infeksi jamur, sakit kepala, dan masalah trombus.[2][4] Penggunaan ini tidak direkomendasikan untuk orang-orang yang memiliki alergi terhadap penisilin. Amoksisilin lumayan aman untuk dipakai selama kehamilan.

Penggunaan amoksisilin-asam klavulanat dalam bidang medis disetujui di AS pada tahun 1984.[3] Amoksisilin-asam klavulanat terdapat dalam World Health Organization's List of Essential Medicines, obat yang paling efektif dan aman dalam sistem kesehatan.[5] Amoksisilin-asam klavulanat tersedia dalam obat generik. Biaya grosirnya adalah $0.18–1.14 per hari.[6] Di AS, sekali pengobatan harganya $50–100.[1] Pada tahun 2016, amoksisilin-asam klavulanat adalah obat ke-114 yang paling sering diresepkan di US dengan lebih dari 6 juta resep.[7]

Penggunaan medis

sunting

Amoksilin/asam klavulanat banyak digunakan untuk mengobati atau mencegah berbagai infeksi yang rentan yang disebabkan oleh bakteri, seperti:

Efek buruk

sunting

Beberapa efek samping yang mungkin, yaitu diare, muntah-muntah, nausea, kandidiadis, dan ruam kulit, yang biasanya tidak memerlukan peehatian medis. Seperti semua zat antimikrobial, diare yang berhubungan dengan antibiotik karena infeksi Clostridium difficile—terkadang dapat menyebabkanpseudomembranous colitis—bisa saja terjadi saat atau setelah perawatan dengan amoksisilin/asam klavulanat.[9]

Seperti semua aminopenicillins, amoxicillin ada hubunagnnya dengan sindrom Stevens-Johnson / nekrolisis epidermal toksik, meskipun reaksi ini sangat jarang.[9][10]

Sejarah

sunting

Ilmuwan Inggris yang bekerja di Beecham (sekarang bagian dari GlaxoSmithKline), mengajukan perlindungan paten AS untuk kombinasi obat ini pada tahun 1979. Mereka memasarkannya dengan nama dagang Augmentin.[8] Sebuah paten diberikan pada tahun 1985.[11]

Penggunaan

sunting

Amoksisilin/asam klavulanik adalah International Nonproprietary Name (INN) atau nama generik internasional, dan co-amoxiclav is the British Approved Name (BAN).

Banyak obat-obatan bermerek menyatakan kekuatan obatnya dalam satuan amoksisilin. Augmentin 250, misalnya, mengandung 250 mg amoksisilin dan 125 mg asam klavulanat.[8][12]

Injeksi intravena telah tersedia di Inggris sejak 1985,[13] tetapi cara ini tidak tersedia di AS; alternatif terdekatnya adalah ampisilin / sulbaktam .

Suspensi amoksisilin/asam klavulanat tersedia untuk pemakaian oleh anak-anak, yang harus dimasukkan dalam lemari es supaya tetap efektif.

Penggunaan kepada hewan

sunting

Amoksisilin-asam klavulanat digunakan pada banyak hewan untuk berbagai kondisi:

  • Anjing: periodontitis, batuk kennel [14][15]
  • Kucing: infeksi saluran kemih, infeksi kulit dan jaringan lunak
  • Anak sapi: enteritis, sakit pada sendi
  • Sapi: infeksi saluran pernapasan, infeksi jaringan lunak, metritis, mastitis
  • Babi: infeksi saluran pernapasan, colibacillosis, mastitis, metritis, agalactia

Dalam kombinasi dengan prednisolon, amoksisilin digunakan sebagai infus untuk pengobatan mastitis pada sapi menyusui . Beberapa nama dagangnya adalah Clavaseptin, Clavamox, dan Synulox.

Amoksisilin-asam klavulanat dilarang digunakan pada hewan makanan domestik (sapi, babi, dll.) Di AS dan Eropa; di Inggris, Synulox dapat digunakan pada hewan makanan domestik dan diamati dalam waktu tertentu.

Resistensi bakteri

sunting

Resistensi antibiotik bakteri adalah masalah yang berkembang dalam kedokteran hewan . Amoksisilin-asam klavulanat dilaporkan secara efektif dapat melawan infeksi klinis Klebsiella, tetapi tidak berkhasiat melawan infeksi Pseudomonas .[16]

Referensi

sunting
  1. ^ a b Hamilton, Richart (2015). Tarascon Pocket Pharmacopoeia 2015 Deluxe Lab-Coat Edition. Jones & Bartlett Learning. hlm. 97. ISBN 9781284057560. 
  2. ^ a b c WHO Model Formulary 2008 (PDF). World Health Organization. 2009. hlm. 102. ISBN 9789241547659. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 13 December 2016. Diakses tanggal 8 December 2016. 
  3. ^ a b c "Amoxicillin and Clavulanate Potassium". The American Society of Health-System Pharmacists. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 November 2016. Diakses tanggal 8 December 2016. 
  4. ^ Gillies, M; Ranakusuma, A; Hoffmann, T; Thorning, S; McGuire, T; Glasziou, P; Del Mar, C (17 November 2014). "Common harms from amoxicillin: a systematic review and meta-analysis of randomized placebo-controlled trials for any indication". Canadian Medical Association Journal. 187: E21–31. doi:10.1503/cmaj.140848. PMC 4284189 . PMID 25404399. 
  5. ^ "WHO Model List of Essential Medicines (19th List)" (PDF). World Health Organization. April 2015. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 13 December 2016. Diakses tanggal 8 December 2016. 
  6. ^ "Amoxicillin + Clavulanic Acid". International Drug Price Indicator Guide. Diakses tanggal 8 December 2016. 
  7. ^ "The Top 300 of 2019". clincalc.com. Diakses tanggal 22 December 2018. 
  8. ^ a b c British National Formulary (edisi ke-57). March 2009. 
  9. ^ a b c Gordon D (2010). "Amoxicillin–Clavulanic Acid (Co-Amoxiclav)". Dalam Grayson ML; et al. Kucers' the Use of Antibiotics: a Clinical Review of Antibacterial, Antifungal, Antiparasitic and Antiviral Drugs. London: Hodder Arnold/ASM Press. hlm. 193–4. ISBN 0-340-92767-4. 
  10. ^ Harr T, French LE (2010). "Toxic epidermal necrolysis and Stevens-Johnson syndrome". Orphanet Journal of Rare Diseases. 5: 39. doi:10.1186/1750-1172-5-39. PMC 3018455 . PMID 21162721. 
  11. ^ US 4441609 
  12. ^ "Augmentin -- Prescribing Information" (PDF). December 2006. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 20 December 2013. 
  13. ^ Davies BE, Boon R, Horton R, Reubi FC, Descoeudres CE (October 1988). "Pharmacokinetics of amoxycillin and clavulanic acid in haemodialysis patients following intravenous administration of Augmentin". British Journal of Clinical Pharmacology. 26 (4): 385–90. doi:10.1111/j.1365-2125.1988.tb03395.x. PMC 1386558 . PMID 3190988. 
  14. ^ "Canine Infectious Tracheobronchitis (Kennel Cough)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-05-21. Diakses tanggal 2013-05-30. 
  15. ^ "Kennel Cough - Symptoms and Treatment". Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 May 2013. Diakses tanggal 2013-05-30. 
  16. ^ Federation of Veterinarians in Europe Position Paper: "Antibiotic Resistance & Prudent Use of Antibiotics in Veterinary Medicine"

Pranala luar

sunting