Art rock
Art rock adalah sebuah subgenre dari musik rock yang mencerminkan perubahan bentuk baru atau avant-garde pada rock. Art rock memiliki elemen modernis, eksperimental, atau bentuk yang tidak biasa. Art rock bercita-cita untuk mengubah fungsi rock dari sekadar hiburan remaja menjadi sebuah pernyataan artistik,[8] bereksperimen secara konseptual dalam musik.[3] Art rock terpengaruh dari genre seperti eksperimental rock, avant-garde musik, musik klasik, dan jazz.
Art rock | |
---|---|
Nama lain | Rock progresif |
Sumber aliran | |
Sumber kebudayaan | 1960-an, Amerika Serikat dan Britania Raya |
Bentuk turunan | |
Topik lainnya | |
Art rock diciptakan dengan tujuan untuk didengarkan dan berkontemplasi, bukan untuk menari. Art rock sering menggunakan efek elektronik tekstur yang mudah didengarkan. Hal ini berbeda jauh dari propulsif irama rock.[8] Art rock sering kali dikaitkan dengan "progressive rock".
Genre ini mencapai popularitasnya pada awal tahun 1970-an melalui seniman-seniman Inggris. Musik, seperti halnya dengan teater, berhubungan dengan genre, sehingga memiliki ketertarikan artistik oleh remaja dan orang dewasa, terutama karena kompleksitas musik dan liriknya. Kehadiran art rock berlangsung pada tahun 1966-67 dan berakhir dengan kedatangan punk di pertengahan tahun 1970-an.[9] Setelah itu, genre ini sering diterapkan dalam genre musik selanjutnya pada era 1970-an 90–an.[3]
Definisi
suntingDalam musik rock tahun 1970-an, pengartian "seni" umumnya dipahami sebagai sesuatu yang "avant-garde yang naif" atau "sok progresif".[10] "Art rock" sering kali disamakan dengan progressive rock.[8][11][1] Secara historis, kedua istilah tersebut saling terkait, tetapi berbeda.[12] Yang pertama adalah rock progresif, sedangkan yang kedua mengacu pada kelompok-kelompok yang menolak psychedelia dan hippie dalam mendukung modernis, pendekatan avant-garde yang didefinisikan oleh the Velvet Underground.[12]Ellen Willis membandingkan rock progresif dan art rock sebagai demikian:
Sejak awal era 60an… terdapat sebuah perubahan tradisi dalam musik rock and roll, kebanyakan terkait dengan seni mutakhir—cenderung mengarah pada avant-garde; mengandung dasar dari rock and roll sebagai materi utama (kebanyakan dipakai oleh seniman pop) dan membuat model baru dari materi tersebut. Ketika art rock dimulai dengan dasar-dasar musik rock, rock menjadi sebuah bahasa. Terdapat komitmen di dalamnya, aliran baru yang oleh tradisi.[13]
Art rock menekankan Romantis dan tradisi, dalam perbedaan estetika sehari-hari dan diwujudkan oleh seni pop.[14] Musisi pop Amerika, Larry Starr dan Christopher Waterman mendefinisikan art rock sebagai "bentuk musik rock yang mencampurkan musik klasik dan musik rock Eropa", sebagai contoh adalah King Crimson, Emerson, Lake & Palmer, dan Pink Floyd.[15] Karakteristik umum sebuah album lebih berorientasi pada komposisi yang rumit, sesi instrumen yang panjang, dan simponisasi. Art rock dalam proses rekaman memiliki konteks dan tema lirik yang cenderung "imajinatif" dan berorientasi politik.
Perbedaan antara art rock dan rock progresif teridentifikasi melalui penekanan avant-garde dan eksperimental, sementara rock progresif lebih menekankan teknik instrumen klasik, konten sastra, dan simponisasi. Dibandingkan dengan progressive rock, art rock "lebih menantang, berisik, dan tidak konvensional" Sementara, kesamaan dari keduanya adalah bahwa penggambaran dari upaya orang Inggris untuk membuat musik rock mencapai kredibilitas artistik.[8]
Art rock merujuk pada dorongan musik rock dan progressive rock-folk fusion. Esai Bruce Edler berjudul The Early History of Art Rock/Prog Rock menyatakan bahwa "'rock progresif' terkadang dikenal sebagai 'art rock,' atau ' rock klasik.'" band memainkan suite, bukan sekadar lagu, meinjam riff dari Beethoven, Bach, Wagner' bukan meinjam Chuck Berry dan Bo Diddley. Art rock menggunakan bahasa yang sangat dekat dengan William Blake atau T.S. Elliot daripada Carl Perkins atau Willie Dixon."
Sejarah
suntingTahun 1960-an
suntingLatar belakang
suntingPada akhir 60an dan 70an, rock tertantang untuk dipandang sebagai musik estetis. Ini merupakan bentuk yang berbeda dari musik yang melibatkan Pet Soundsnya Beach Boys, Sgt. Peppernya The Beatles, Freak Outnya Frank Zappa, opera rock Tommy milik The Who, konsep album rumit Darkside of The Moon milik Pink Floyd, dan rock fusion Miles Davis.
—Michael Campbell, Popular Music in America, 2012[16]
Batas-batas antara seni dan musik pop menjadi semakin kabur sepanjang paruh kedua abad ke-20.[11] Istilah art rock dimuat pertama kali pada tahun 1968 di kamus Merriam-Webster Online. Ketika musik pop berkembang dari sekadar menggarap lagu menjadi menggarap album, banyak band rock yang membuat pernyataan artistik yang kuat. Hal tersebut membuat musik art rock semakin berkembang. Seiring musik rock progresif berkembang, art rock memperoleh ketenaran bersama musik rock eksperimental.
Pendukung
suntingPhil Spector, produser dan penulis lagu, merupakan figur yang dianggap sebagai perintis musik art rock.[12] Richard Williams, seorang penulis biografi mengatakan bahwa Spector menciptakan sebuah konsep yang baru, produser, sekaligus pengarah keselurhan proses kreatif, dari awal sampai akhir. Ia berperan seutuhnya, dari memilih artis, menulis atau memilih materi, mengawasi aransemen, mengajarkan penyanyi menyanyikan frasa, memikirkan keseluruhan proses rekaman, dengan memperhatikan detail, dengan cara yang sangat menyakitkan, sampai akhirnya ia menghasilkan sebuah hal baru di labelnya.[17] Williams juga mengatakan bahwa Spector mengubah musik rock dari sebuah pertunjukan menjadi seni yang hanya bisa ada di studio, hal ini membuka jalan art rock.[17]
Brian Wilson, pemimpin dari The Beach Boys Leader, juga disebutkan sebagai contoh produser musik auteur. Seperti Spector, Wilson juga dikenal memiliki obsesi untuk membuat soundscape fantasi melalui teknologi rekaman. Peter Ames Carlin menuliskan bahwa WIlson merupakan pelaku dari jenis baru dari art rock yang mengkombinasikan kemungkinan transenden dari kesenian dengan musik pop. George Martin, seorang produser, kemudian mulai melihat proses rekaman untuk membuat komposisi. Kritikus Stephen Holden mengatakan bahwa pada pertengahan 1960an, Spector dan Wilson diidentifikasikan secara familiar dengan seni pop,"bombastis, perubah klasik."
Banyak kelompok musik Inggris pada era 1960an, seperti The Beatles, the Rolling Stone, the Who, the Move, the Yardbirds, dan Pink Floyd-menjadi musisi yang datang dari sekolah seni. Institusi ini berbeda dengan mitra AS dalam hal silabus; cenderung fokus kepada bakat eksentrik. Pada pertengahan 1960an, mulai banyak pendekatan yang didasari oleh seni dan orisinalitas..[18]
Menurut wartawan Richard Goldstein, banyak musisi populer (seperti Wilson) yang ingin diakui sebagai seniman. Goldstein menjelaskan bahwa batas antara perusakan musik konvensional dan "musik populer yang nyata" disebabkan oleh figur-figur yang "kurang memiliki ego yang kuat" (berbeda dengan Bob Dylan dan The Beatles); ditakdirkan untuk ditolak secara tidak hormat, melalui album yang tak sukses terjual. Mereka mengejar ketenaran karena keinginan, namun, mereka juga ingin berkarya, dan ketika keduanya tidak tercapai, mereka mundur, menjadi panik dan bingung.[19]
Penulis Matthew Bannister menelusuri "kesadaran diri" dalam diri seniman pop Andy Warhol dan the Velvet Underground sebagai contoh sintesisa dari musik dan seni pop.[12] Dengan demikian, Warol mengadaptasi kombinasi dari 'jarak' dan penyempurnaan, dari budaya dan kedekatan budaya massal. Hal ini membuat Warhol terlihat lebih berhasil daripada Spector. Fenomena tersebut mencerminkan fase transisi dari auteurism kuno dan post-modernisme. Warhol membuat pendekatan yang signifikan dalam art rock.[12]
Album Dominan
sunting1965-66
suntingPada Desember 1965, The Beatles merilis album Rubber Soul, menandakan perubahan dari album-album pop yang pernah ada. The Beatles membuat perubahan dalam koleksi singel yang awalnya berkualitas rendah menjadi komposisi yang berkualitas secara seni. Masa ketika musik rock sangat erat dengan kesenian diyakini dimulai pada tahun 1966. Pada tahun tersebut, lagu Pet Sound milik Beach Boys dan Freak Out! milik The Mother of Invention dirilis. Hal ini berlanjut hingga pertengahan 1970-an. Ditulis pada 1968, Gene Sculatti menyadari bahwa Rubber Soul merupakan 'definisi 'rock sebagai seni'" dan merupakan prototip yang dibutuhkan. Akademisi Michael Johnson menyatakan bahwa bahwa Pet Sounds merupakan "momen penting dari tenarnya musik rock."[20][nb 1]
Dirilis pada bulan Mei, Pet Sounds berawal dari keinginan Wilson untuk membuat "pernyataan besar", percaya pada pencapaian The Beatles melalui Rubber Soul. Pada 1978, David Leaf menulis padaThe New York Observer, bahwa Pet Sounds membuktikan bahwa grup musik pop dapat membuat sebuah album yang sejajar dengan Bernstein, Copland, Ives, dan Rodgers and Hammerstein. Pet Sounds juga dikatakan sebagai album konsep rock yang pertama. Pada 1971, majalah Cue mendeskripsikan bahwa Beachboys telah berkaitan dengan art rock.[22]
Ensiklopedia Music in American Life 2013 mencantumkanbahwa, album debut Frank Zappa dan the Mothers of Invention berjudul Freak Out! hadir sebagai "penyatuan art music dalam konteks pop yang pertama kali sukses." Penulis (Jacqueline Edmondson juga mengatakan bahwa Los Angeles merupakan tempat mereka berkarya sejak awal 1960. Zappa dapat berkarya di tengah isu-isu radikalisme pelajar yang dekat dengan yang erat dengan avant-garde. Los Angeles juga menjadi sebuah pusat dari persilangan budaya pada waktu itu, yang tak lain juga mempengaruhi perkebangan musik. Penulis dan pianis Michael Campbel berkomentar bahwa album tersebut memiliki "daftar panjang dari panutan-panutan Zappa, dari avant-garde klasik sampai musik folk."[8]
Album The Beatles Revolver (agustus 1966) merupakan tidak lanjut dari album musik sebagai perspektif seni dan membuat evolusi musik pop berlanjut. Diprakarsai oleh singel art rock "Eleanor Rigby",[23] lingkup genre ini menjadi luas, mencangkup musik Indian, avant-grade, dan klasikal., serta konten lirk yang ada dalam album. Berdasarkan Rolling Stone, Revolver dapat disadari dalam berbagai macam musik, tema, serta ide. Seperti Rubber Soul, album tersebut terinspirasi dari musisi-musisi rock progresif, bahkan setiap lagu di dalamnya mengantisipasi subgenre atau gaya yang baru.[23]
1967
suntingClash Music menyantukan album debut Velvet Underground yang berjudul The Velvet Underground & Nico sebagai art-rock yang orisinil. Bannister menulis bahwa tidak ada band lain yang memiliki pemikiran yang setara dengan musisi, penulis, dan penikmat art rock pada era 1970-an sampai 1980-an. The Velvet Underground juga menyebabkan Library of Congress' National Recording membuat komentar sebagai berikut,"Selama sekian dekade, terlalu banyak bayangan dari varietas rock avant-garde; dari art-rock 70an sampai punk. Bagaimanapun juga, ketika The Velvet Undergorund hadir, mereka menghadapi penolakan yang besar, bahkan dianggap sebagai band yang homoseksual. Pada 1982, musisi Brian Eno mengatakan bahwa ketika The Velvet Underground & Nico terjual sebanyak 30.000 eksemp, para pembeli dari 30.000 ini mulai membuat band."[24]Paul McCartney menganggap "Pet Sounds" sebagai salah satu rekaman yang penting sepanjang masa. Pada Juni 1967, The Beatles menganggapi rekaman tersebut dengan membuat album yang baru:Sgt. Pepper's, yang selanjutnya menjadi batu loncatan untuk musisi art rock. Para musisi art rock saat itu percaya bahwa untuk mengembangkan musik rock secara artisik, mereka harus mendalami elemen-elemen musik Eropa dan klasik. Banyak grup musisi Inggris yang berkembang melalui album tersebut, mereka-The Moody Blues, The Strawbs, Genesis, bahkan Pink Floyd-tercatat dalam Music in American Life. Roger Waters selanjutnya menyatakan bahwa Sgt. Pepper dan Pet sounds telah mengubah seluruh pola pandangnya mengenai rekaman.[26]
1970–an sampai 90-an
suntingArt-rock mencapai popularitasnya pada awal 1970-an melalui musisi Inggris.
Antusiasme dalam eksplorasi art-rock mulai bekurang pada pertengahan era 1970-an. Sementara pada era 1990-an, art rock mulai diresapi dalam genre musik pop. Encyclopedia Britannica menyatakan bahwa tendensi dalam genre ini dilanjutkan oleh beberapa musisi hard-rock dan pop-rock baik di Amerika Serikat ataupun di Britania. Pada akhir 1970-an sampai awal 1980-an, Dabid Bowie dan Talking Heads membuat sebuah kolaborasi yang membuat tendensi art rock masuk ke dalam genre musik pop lain. Bowie dan Eno berkolaborasi dalam album seri berjudul "Berlin Trilogy", yang dicatat sebagai "art rock trifecta" oleh Consequence of Sound. Consequence of Sound juga mengatakan,"Musik eksperimental tidak memiliki kaitan dengan penonton. Sementara ketika gelombang musik baru muncul, keberlanjutan dari David Bowie telah mencuri panggung.[27]
Pada tahun 1980-an, sebuah generasi baru musisi art-rock muncul dan menggantikan musisi 1970an seperti Yes, Genesis, Jethro Tull and Emerson, Lake & Palmer. Jurnalis Roy Trakin menjelaskan,"Tentu, konsistensi tetap dapat memenuhi Madison Square Garde, serta, dapat menjual rekaman yang baru, seperti yang selalu mereka lakukan. Namun, perjalanan mereka terlalu memiliki banyak risiko, sementara inovasi musik mulai hilang-tergantikan oleh orientasi menuju kesuksesan komersial." Trakin juga mendeskripsikan bahwa XTC merupakan band yang lebih "mudah diakses". Ketika Colin Moulding ditanyai tentang band tersebut-apakah lebih erat dengan sisi artistik atau rock, atau new wave; ia menjawab bahwa mereka selalu memiliki kehadiran sebagai band art-rock daripada band jalanan.[28]
Catatan
sunting- ^ As well as to the Beatles' Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band (1967).[21]
Referensi
sunting- ^ a b c d Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama "prog-rock" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ O'Brien, Lucy M. "Psychedelic rock". Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal 3 December 2016.
- ^ a b c "Art Rock". Encyclopædia Britannica. Retrieved 15 December 2011.
- ^ "Art-Rock". Merriam Webster. Retrieved 15 December 2011.
- ^ Anon (n.d.). "Kraut Rock". AllMusic. Diakses tanggal 25 January 2017.
- ^ Hegarty & Halliwell 2011, hlm. 224.
- ^ Reynolds 2005, hlm. 4.
- ^ a b c d e Campbell 2012.
- ^ Jones 2008.
- ^ Murray, Noel (May 28, 2015). "60 minutes of music that sum up art-punk pioneers Wire". The A.V. Club.
- ^ a b Edmondson 2013.
- ^ a b c d e Bannister 2007.
- ^ a b Bannister 2007, hlm. 37–38.
- ^ Frith & Horne 2016.
- ^ "Key Terms and Definitions". Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 May 2008. Diakses tanggal 16 March 2008.
- ^ Campbell 2012, hlm. 251.
- ^ a b Williams 2003.
- ^ Lindberg et al. 2005.
- ^ Goldstein, Richard (April 26, 2015). "I got high with the Beach Boys: "If I survive this I promise never to do drugs again"". Salon.
- ^ Johnson 2009.
- ^ Johnson 2009, hlm. 197.
- ^ "Pet Sounds". Cue. 40 (27). 1971.
- ^ a b Rodriguez 2012.
- ^ Gensler, Andy (October 28, 2013). "Lou Reed RIP: What If Everyone Who Bought The First Velvet Underground Album Did Start A Band?". Billboard. New York. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-05. Diakses tanggal 2018-01-26.
- ^ Campbell 2012, hlm. 213–214.
- ^ "Roger Waters Interview", Rolling Stone, March 12, 2003
- ^ "Ranking: Every David Bowie Album From Worst to Best". Consequence of Sound. January 8, 2016. Missing or empty
|url=
(help) - ^ Trakin, Roy (February 1981). "The New English Art Rock". Musician (30).
Bacaan lebih lanjut
sunting- Gendron, Bernard (2002). Between Montmartre and the Mudd Club: Popular Music and the Avant-Garde. University of Chicago Press. ISBN 978-0-226-28735-5.