Arfajah al-Bariqi

Sahabat nabi

'Arfajah bin Hartsamah al-Bariqi[1] (bahasa Arab: عرفجة بن هرثمة البارقي) (juga dikenal sebagai 'Arfajah al-Bariqi) adalah Sahabat Nabi Muhammad.[2] Ia berasal dari suku Bariq dari cabang Bani Azad, yang mendiami Arabia Barat Daya.

'Arfajah bin Hartsamah al-Bariqi
Lahirsekitar 598 M
Meninggal654
Mosul
PengabdianKekhalifahan Rasyidin.
Dinas/cabangPasukan Rasyidin
PangkatAmir Al-Jaisy Panglima Pasukan Rasyidin)
Amir Al-Bahr (Panglima angkatan laut Rashidun
Hubungan
  • Bani Bariq dari Azd (klan)
  • Kahlan (suku)
  • Hartsamah bin Abdul Uzza (ayah)
Pekerjaan lain

Arfajah adalah salah satu komandan dari sebelas tentara yang dikirim oleh khalifah Abu Bakar untuk menghentikan pemberontakan setelah Nabi Muhammad meninggal.[3] Arfajah merupakan salah satu komandan Angkatan Laut Kekhalifahan Awal, karena Abu Bakar mengirimnya bersama Hudzaifah bin Mihsan untuk memerangi musuh-musuh Islam di Oman.[4][5][6] Arfajah dipercaya untuk menjadi pemimpin pasukan angkatan laut Azad dari Bahrain untuk menyerang Fars untuk menghentikan serangan dari pesisir Sassaniyah.[7] Arfajah kemudian menjabat sebagai Gubernur Mosul pada masa pemerintahan Khalifah Umar.[8]

Sebagai seorang jenderal militer yang kuat,[9] Arfajah berkontribusi dalam Penaklukan Persia, ia berpartisipasi dalam pertempuran besar melawan Sassaniyah seperti: Penaklukan Pars, Pertempuran Jembatan, Pertempuran Buwaib, Pertempuran al-Qadisiyyah, Pengepungan Ctesiphon, Pertempuran Nahawand, hingga Penaklukan Khuzestan.[9] Ia juga terlibat sebentar melawan Bizantium selama penaklukan Mosul dan Tikrit.[10]

Arfajah dikenang sebagai orang yang berbakat. dengan keahlian bangunan dan urbanisasi, ia memainkan peran utama dalam pendirian kota Basra dan Haditsah.[11][12] contoh prestasi arsitekturnya yaitu pembangunan Masjid Agung Mosul (kemudian dikenal sebagai Masjid Umayyah).[13][14][14] Arfajah adalah orang yang pertama kali dari kekhalifahan Rasyidin yang menerapkan Amshar yang dilengkapi dengan Karavanserai.

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ The Great Arab Conquests by Hugh Kennedy،
  2. ^ Modernist Islam, 1840-1940: A Sourcebook
  3. ^ (Ibn Kathir 2003)
  4. ^ Hinds 1996, hlm. 202
  5. ^ al-Dhahabi, Muhammad ibn Ahmad; Al Arna'ut, Shuaib; Al-Arqsoussi, Muhammad Naim. Siyar a'lam Nubala part I. ktab INC. Diakses tanggal 19 November 2021. 
  6. ^ (Muir 1924, hlm. 127)
  7. ^ (Ulrich 2008)
  8. ^ Studies in early Islamic history،
  9. ^ a b Khattab, Mahmud Sheet (2010). دة فتح العراق والجزيرة [Leaders of the Conquest of Iraq and Al-Jazeera]. hlm. 358. Diakses tanggal 19 November 2021. 
  10. ^ Ibn Kathir, Abu al-Fiḍā 'Imād Ad-Din Ismā'īl ibn 'Umar (2 October 2018). "page 83 البداية والنهاية". Al-Islamiyyah. Diakses tanggal 20 November 2021. 
  11. ^ al-Hamawi 1995, hlm. 230
  12. ^ الجيش والسلاح, المجلد 4 [The Army and the Weapon , Volume 4/Volume 4 of al-Jaysh wa-al-silāḥ The]. University of Michigan. 1988. hlm. 52. Diakses tanggal 22 November 2021. 
  13. ^ Ibnu al-Fakih al-Hamadani, Aḥmad bin Muḥammad (1996). Yusuf al Hadi, ed. كتاب البلدان لابن الفقيه [The book of Countries(Kitab al Buldan)] (edisi ke-First). Beirut: 'Alam al-Kitab. Diakses tanggal 23 November 2021. 
  14. ^ a b "Mosul's First Mosque". Google Arts & Culture. Al-Ghadd Radio. Diakses tanggal 23 November 2021.