Apakah gelasnya setengah kosong atau setengah penuh?
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada April 2012. |
Apakah gelasnya setengah kosong atau setengah penuh? adalah ungkapan umum yang digunakan secara retoris untuk menunjukkan bahwa suatu situasi dapat menjadi penyebab munculnya optimisme (setengah penuh) atau pesimisme (setengah kosong); atau umumnya digunakan sebagai uji lakmus untuk menentukan pandangan dunia seseorang. Tujuan pertanyaan ini adalah untuk mendemonstrasikan bahwa situasi tersebut dapat dilihat dalam berbagai cara tergantung sudut pandang seseorang dan masih ada kesempatan maupun masalah dalam situasi tersebut.
Idiom ini digunakan untuk menjelaskan cara orang-orang memandang peristiwa dan objek. Setiap orang memiliki beragam persepsi dan persepsi adalah penafsiran kenyataan menurut seseorang. Frasa "Apakah gelasnya setengah kosong atau setengah penuh" bisa disebut sebagai sebuah pertanyaan filosofis.
Lihat pula
suntingBahan bacaan
sunting- McKenzie, Craig and Jonathan Nelson (2003). "What a speaker's choice of frame reveals: Reference points, frame selection, and framing effects" (PDF). Psychonomic Bulletin & Review. 10 (3): 596–602. doi:10.3758/BF03196520. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-01-09. Diakses tanggal 2012-01-10.
Catatan kaki
sunting