Anthonio Hurdt
Anthonio Hurdt adalah pejabat Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC). Awalnya ia menjabat berbagai posisi sipil di Indonesia Timur, termasuk menjadi Gubernur VOC di Ambon. Ia lalu ditugaskan di Jawa untuk memimpin pasukan VOC dalam Kampanye militer Kediri (1678) untuk menghadapi Trunajaya. Setelah perjalanan yang panjang dan dipenuhi kesulitan logistik, pasukan VOC–Mataram berhasil mengalahkan Trunajaya dan merebut bentengnya di Kediri pada 25 November 1678. Ia lalu bertugas di Batavia, dan menjadi Direktur Jenderal VOC dari 1684 hingga 1687, saat dia dikeluarkan akibat pertentangan dengan Gubernur Jenderal Joannes Camphuys.
Anthonio Hurdt | |
---|---|
Direktur Jenderal VOC[1] | |
Masa jabatan 1684–1687 | |
Gubernur Jenderal | Joannes Camphuys |
Pengganti tidak diketahui | |
Panglima VOC di Pesisir Utara Jawa[3] | |
Masa jabatan Juli 1678 – Desember 1678 | |
Gubernur Jenderal | Rijklof van Goens |
Informasi pribadi | |
Lahir | sekitar 1630 |
Meninggal | 1689 (umur 58–59) |
Sunting kotak info • L • B |
Karier
suntingDi Indonesia Timur
suntingPada awal kariernya Hurdt lama aktif di Indonesia bagian timur. Ia pertama kali disebutkan ketika tiba di Batavia 22 Juli 1652, lalu dikirim ke Ambon untuk bertugas sebagai sekretaris. Dari 1657 hingga 1661 ia menjadi pemimpin VOC di Lontor, Kepulauan Banda. Lalu ia berutgas berpindah-pindah di Ambon, Banjarmasin, Timor dan Banda. Sebelum pindah ke Jawa ia baru saja menyelesaikan jabatan sebagai Gubernur VOC di Ambon.[4][5]
Panglima militer di Jawa
suntingPada pertengahan 1678 ia ditunjuk menjadi panglima kekuatan VOC di Pesisir Jawa untuk menghadapi Perang Trunajaya, menggantikan Cornelis Speelman yang pindah ke Batavia karena diangkan menjadi Direktur Jenderal VOC. Ia dipilih walaupun tidak memiliki pengalaman militer maupun pengalaman bekerja di Pulau Jawa. Ia tiba di Jawa pada bulan Juli. Ia lalu memimpin operasi militer untuk merebut Kediri, ibu kota Trunajaya yang menjadi musuh VOC. Dalam operasi ini, pasukan VOC bergabung dengan pasukan kerajaan Mataram yang dipimpin oleh Amangkurat II. Setelah perjalanan yang panjang dan dipenuhi kesulitan logistik, pasukan VOC–Mataram berhasil mengalahkan Trunajaya dan merebut bentengnya di Kediri pada 25 November. Operasi militer ini merupakan pertama kalinya VOC menjelajahi pedalaman Jawa, dan diabadikan di jurnal yang ditulis oleh sekretaris Hurdt Johan Jurgen Briel.[4][6]
Setelah berakhirnya operasi militer ini, Hurdt berangkat ke Batavia dan digantikan oleh Christiaan Poleman sebagai pimpinan militer.[7]
Karier politik di Batavia
suntingPada Januari 1984 Speelman (yang sejak 1981 menjadi Gubernur Jenderal VOC) meninggal. Hurdt berusaha untuk ditunjuk menjadi Gubernur Jenderal, namun Dewan Hindia memilih Joannes Camphuys yang jauh lebih muda. Hurdt ditunjuk sebagai Direktur Jenderal (posisi kedua tertinggi setelah Gubernur Jenderal). Sejak saat ini Dewan Hindia terpecah menjadi faksi yang mendukung Hurdt dan Camphuys. Pertentangan ini berpuncak pada 1687, ketika Hurdt menolak menghadiri pertemuan-pertemuan Dewan, dan akhirnya pemerintah Belanda dari Amsterdam mengeluarkannya dari Dewan Belanda.[8]
Referensi
suntingCatatan kaki
sunting- ^ Ricklefs 1993, hlm. 80.
- ^ Ricklefs 1993, hlm. 79.
- ^ Ricklefs 1993, hlm. 236.
- ^ a b Kemper 2014, hlm. 98.
- ^ Ricklefs 1993, hlm. 48.
- ^ Ricklefs 1993, hlm. 48,53.
- ^ Pigeaud 1976, hlm. 80.
- ^ Ricklefs 1993, hlm. 79–80.
Daftar pustaka
sunting- Kemper, Simon (2014-05-08). War-bands on Java (Tesis). Leiden University. http://hdl.handle.net/1887/25549.
- Ricklefs, M.C. (1993). War, Culture and Economy in Java, 1677–1726: Asian and European Imperialism in the Early Kartasura Period. Sydney: Asian Studies Association of Australia. ISBN 978-1-86373-380-9.
- Ricklefs, M.C. (2008-09-11). A History of Modern Indonesia Since C.1200. Palgrave Macmillan. ISBN 978-1-137-05201-8.[pranala nonaktif permanen]
- Pigeaud, Theodore Gauthier Thomas (1976). Islamic States in Java 1500–1700: Eight Dutch Books and Articles by Dr H.J. de Graaf. The Hague: Martinus Nijhoff. ISBN 90-247-1876-7.