Amro Juhendi
Amro Juhendi adalah seorang sastrawan Jawa yang memiliki nama asli Amro Dzulaerni, tetapi dalam karyanya lebih dikenal dengan nama Amro juhendi. karya Amro Juhendi sering muncul di majalah Djaka Ledhang dan Mekar Sari, diantara karyanya berupa cerpen Islami "Candhuk Lawung", "Ngaup", "Kebayar", "Pandung Munthu", "Untu Emas Gawe Tiwas" dan "Sumur".[1] Karya Amro Juhendi mempunyai nuansa religius karena Amro Juhendi dibesarkan dalam keluarga yang religius. Karya cerpen Amro menceritakan tentang iman dan islam. Amro berpendapat bahawa iman penting bagi manusia karena iman dapat membentengi dan menghindarkan diri dari perbuatan tercela.[1]
Sejarah
suntingBagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
Sastrawan kelahiran 1938 di Penggoran, Semarang Jawa Tengah, Amro merupakan anak bungsu dari empat bersaudara dan hanya Amro yang menekuni dunia seni karang mengarang, seni karang mengarang muncul saat Amro mulai belajar menulis cerpen pada usia 22 tahun. karya pertama Amro adalah cerpen bahasa Indonesia yang dimuat dimajalah Genta di Surakarta.
Referensi
sunting- ^ a b Priyo., Prabowo, Dhanu (2010). Ensiklopedi sastra Jawa. Kementerian Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa, Balai Bahasa Yogyakarta. ISBN 9789791852357. OCLC 801810329.