Amanjiwo
Amanjiwo adalah sebuah hotel mewah di Pegunungan Menoreh di Kabupaten Magelang. Sanggraloka ini terletak dekat dengan candi Buddha abad ke-9 dan situs Warisan Dunia UNESCO Borobudur. Hotel ini dikelola oleh Aman Resorts dan dibuka pada tahun 1997, menjadikannya sebagai properti kelima dan yang terakhir dibuka oleh mereka di Indonesia.[1] Nama "Amanjiwo" adalah gabungan dari kata aman dalam bahasa Indonesia, dan jiwo yang berarti "jiwa" dalam bahasa Jawa. Maka dari itu, arti nama tersebut adalah "jiwa yang aman/damai".[1]
Amanjiwo | |
---|---|
Informasi umum | |
Lokasi | Jawa Tengah, Indonesia |
Alamat | Majaksingi, Borobudur, Magelang |
Koordinat | 7°37′54″S 110°12′07″E / 7.63177°S 110.20207°E |
Pembukaan | 16 Oktober 1997 |
Manajemen | Aman Resorts |
Desain dan konstruksi | |
Arsitek | Ed Tuttle |
Informasi lain | |
Jumlah kamar | 36 |
Jumlah rumah makan | 2 |
Situs web | |
www | |
Arsitektur
suntingAmanjiwo dirancang oleh Ed Tuttle, seorang arsitek asal Amerika Serikat yang juga berkontribusi dalam desain beberapa hotel Aman lain, seperti Amankila dan Amanpuri. Desain hotel dibangun dalam bentuk candi berpilar, menggunakan batu lokal yang disebut sebagai paras Yogya. Seluruh kamar hotel adalah suite mewah dan ditempatkan berjejeran mengelilingi gedung utama hotel yang berbentuk rotunda, salah satu inspirasi yang diambil dari Candi Borobudur. Setiap suite memiliki dinding yang terbuat dari batu kapur lokal, beratap kubah atau jerami, berlangit-langit yang tinggi, dan menggunakan desain pintu geser untuk pintunya dan ranjang empat tiang untuk ranjangnya. Setiap perabotan yang digunakan memiliki corak tradisional.[2][1][3]
Fasilitas
suntingSeperti halnya dengan properti Aman yang lain, Amanjiwo memiliki jumlah kamar yang relatif sedikit, yaitu 36 saja, untuk menempatkan fokus pada pelayanan pribadi untuk tamu. Dengan satu pengecualian, seluruh kamar memiliki desain dan luas kamar yang sama, yakni 243 m2. Fasilitas yang membedakan tiap tipe kamar adalah ada atau tidaknya kolam renang pribadi, dan apakah kamar memiliki pemandangan Borobudur atau tidak. Satu-satunya pengecualian adalah Dalem Jiwo Suite, yang memiliki luas mencapai 1200 m2, dua kamar tidur, kolam renang pribadi, dan pintu masuk tersendiri yang terpisah dari kamar-kamar lain di timur laut pekarangan hotel. Hanya ada satu Dalem Jiwo Suite yang bisa dipesan per malam.[1][4]
Selain itu, Amanjiwo memiliki beragam fasilitas seperti rumah makan, bar, kolam renang umum sepanjang 40 meter, spa, pusat kebugaran jasmani, lapangan tenis, dan perpustakaan.[5] Hotel juga menyediakan rangkaian aktivitas di dalam dan luar hotel, seperti pertunjukan tari Jawa, tur ke Taman Wisata Candi Borobudur, dan kunjungan ke rumah warga desa Magelang untuk menikmati hidangan makan malam di lingkungan pedesaan.
Tarif
suntingAmanjiwo umumnya mematok tarif per malam yang berkisar antara Rp 18 juta untuk Garden Suite (kamar tipe terendah) hingga Rp 85 juta untuk Dalem Jiwo Suite (kamar tipe tertinggi). Karena itu, hotel ini sering kali disebut sebagai hotel termahal di Pulau Jawa.[6][7]
Galeri
sunting-
Tampak kamar
-
Teras
-
Permandangan dari lobi
-
Permandangan arah Candi
Referensi
sunting- ^ a b c d Retnowati Abdulgani-Knapp (2007). Soeharto: the life and legacy of Indonesia's second president : an authorised biography. Marshall Cavendish. hlm. 308. ISBN 9812613404.
- ^ "Amanjiwo". Mr. and Mrs. Smith. Diakses tanggal September 5, 2010.
- ^ "Suites". Aman Resorts. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-06-24. Diakses tanggal September 5, 2010.
- ^ Kim Inglis, Jacob Termansen, Pia Marie Molbech (2005). Asian Style Hotels: Bali, Java, Malaysia, Singapore, Thailand. Tuttle Publishing. hlm. 69–72. ISBN 0794601723.
- ^ Didier Hamel Dhaimeler (2008). John van Der Sterren: colourful horizons. Hexart. ISBN 9791634815.
- ^ "Sensasi Menginap di Hotel Termahal di Indonesia, Harga Sewa Kamar Per Malam Hampir Setara 10 Kali Lipat UMR Yogyakarta". Kabar BUMN. Diakses tanggal 21 Januari 2024.
- ^ "Amanjiwo Resort Borobudur Bertarif Rp50 Juta Semalam. Cuma Orang Kaya yang Bisa Menginap!". Rumah123. Diakses tanggal 21 Januari 2024.