Alfred Moisiu (lahir 1 Desember 1929, di Shkoder, Albania) adalah Presiden Albania dari 24 Juli 2002 hingga 23 Juli 2007.

Alfred Spiro Moisiu
Presiden Albania ke-4
Masa jabatan
24 Juli 2002 – 23 Juli 2007
Sebelum
Pengganti
Bamir Topi
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir1 Desember 1929 (umur 95)
Shkodër, Albania
KebangsaanAlbania
Partai politikNon-partai
Suami/istriMilica Moisiu
ProfesiMiliter
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Keluarga

sunting

Ayah dari Alfred Moisiu bernama Spiro Moisiu.

Karier militer

sunting

Selama 1943-1945, Alfred Moisiu ikut ambil bagian dalam Perang Kemerdekaan Albania dari pendudukan Jerman. Pada 1946, ia mengikuti Uni Soviet sebagai seorang siswa. Pada 1948, ia lulus dari sekolah teknik militer di Saint Petersburg yang sebelumnya bernama Leningrad. Ia ditugaskan sebagai seorang komandan pleton di Tirana pada Sekolah Kesatuan Opsir (1948-1949) dan sebagai pengajar pada Akademi Militer (1949-1951). Pada 1952-1958, ia kuliah di Akademi Teknik Militer (Academy of Military Engineering) di Moskow. Ia lulus dengan predikat Golden Medal (sebuah penghargaan karena belajarnya yang istimewa).

Setelah kembali ke Albania, Moisiu melanjutkan karier militernya di bagian teknik dari Kementrian Pertahanan. Periode 1967-1968, ia kursus staf umum tinggi Akademi Pertahanan Tirana. Pada waktu bersamaan, ia menjadi komandan sebuah brigade ponton di Kavaje (1966-1971). Pada 1971, ia menjadi Kepala Biro Teknik dan Perbentengan Kementrian Pertahanan (The Bureau of Engineering and Fortifications of the Ministry of Defense) yang berada di bawah kepemimpinan Enver Hoxha. Ribuan kotak balok dibangun dalam mempertahankan terhadap negara-negara yang dianggap bermusuhan di Albania.

Pada 1979, Moisiu mendapatkan gelar Ph. D. di bidang ilmu kemiliteran. Dari 1981, ia menjadi Wakil Menteri Pertahanan. Ia tetap menjabat dalam posisi tersebut di bawah pemerintahan Beqir Balluku, Mehmet Shehu, dan Kadri Hasbiu sampai Oktober 1982. Menteri Utama Shehu meninggal pada Desember 1981. Mungkin akibat perselisihan Shehu dengan Enver Hoxha, ia dikirim ke Burrel dan bertugas sebagai komandan kesatuan teknik dari 1982-1984. Ia meninggalkan tugas militerya sebagai seorang jenderal.

Ia kembali ke kehidupan publik pada Desember 1991 ketika ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan dalam pemerintahan Wilson Ahmeti yang terdiri atas pakar dan mendahului dpilihnya parlemen pertama kali secara demokratik di Albania pasca-komunis. Ia menjabat sampai April 1992 ketika Pemerintahan Pertama Partai Demokratik Albania (Democratic Party of Albania) yang dipimpin Aleksander Meksi terbentuk. Badan eksekutif yang baru mengundang Moisiu untuk bekerja sebagai counselor pada Kementrian Pertahanan.

Pada 1994, Safet Zhulali menunjuknya sebagai wakil menteri yang mengurusi perincian politik pertahanan Albania. Saran Moisiu adalah memusatkan upaya pada rekonstruksi angkatan bersenjata yang berada dalam kondisi buruk dan memulai persiapan untuk bergabung dengan NATO. Pada 1994, ia mendirikan Perhimpunan Atlantik Utara Albania (Albanian North Atlantic Association) dan terpilih sebagai presiden. Pada 24 Januari 1995, ia menandatangani sebuah traktat perhimpunan individu yang mengikat Albania dengan Kemitraan NATO untuk Proyek Perdamaian (Partnership for Peace). Tahun 1995, ia belajar di kursus vip pada College NATO di Roma.

Karier politik

sunting

Ketika Partai Sosialis Albania (Albanian Socialist Party) memimpin pemerintahan pada 1997, ia kehilangan jabatannya di kementrian. Pada tahun-tahun berikutnya, ia aktif pada kegiatan-kegiatan ektra-pemerintah, mengorganisasikan konfrensi-konfrensi internasional dan seluruh Albania yang membahas hal-hal tentang pertahanan da keamanan di Eropa Tenggara, pengawasan persenjataan, da pengumpulan senjata dari orang sipil.

Pada tahun 2002, di bawah tekanan organisasi internasional, ia menjadi calon atas kesepakatan dari partai-partai politik utama untuk posisi Presiden Republik Albania setelah berakhirnya mandat Rexhep Meidani. Ia dianggap pantas untuk kedudukan tersebut karena ia seorang peneliti, netral secara politik, dan dikenal sebagai seorang juru damai yang efektif dan tegas-tegas berorientasi ke Barat dan NATO.

Media Albania sangat menekankan semangat kerjasama yang luar biasa antara partai-partai Sosialis dan Demokratik. Sebagai calon, Moisiu disetujui baik oleh Sali Berisha maupun Fatos Nano. Baik Nano maupun mantan presiden tidak mencalonkan diri untuk presiden karena ketidak-mungkinan-nya mengumpulka 2/3 dari seluruh suara. Meidani dianggap terlalu dekat ke Sosialis, sehingga calon-calon konservatif tidak mau mendukungnya.

Moisiu terpilih oleh Dewan Rakyat (People's Assembly) dengan hitungan 97 setuju, 19 menolak, dan 14 abstain. Ia disumpah untuk masa jabatan presiden selama lima tahun pada tanggal 24 Juli 2002.

Setelah reformasi konstitusi pada November 1998, politik menjadi tugas pemerintah. Ia berjanji untuk berupaya membantu makin kuatnya demokrasi parlementer, pemantapan system peradilan, dan penyatuan Albania dengan struktur Euro-Atlantik.

Sehari setelah kepresidenan Moisiu dimulai, Perdana Menteri Sosialis yang bernama Pandel Majko mengundurkan diri dan posisi ini digantikan oleh Fatos Nano yang memimpin Partai Sosialis. Perubahan tersebut menunjukkan tanda-tanda perpecahan dalam partai dan memberikan kompensasi kepada Nano atas pelepasan ambisinya menjadi presiden. Moisiu mengkritik keras Perdana Menteri Nano atas pemusatan keuasaan yang berlebihan serta lambatnya reformasi.

Ia menguasai Bahasa Rusia, Bahasa Italia, dan Bahasa Inggris. Ia juga telah menulis banyak artikel serta makalah penelitian tentang ilmu-ilmu kemiliteran, soal pertahanan dan keamanan. Ia merupakan pemimpin non-Muslim pertama Albania sejak negara itu keluar dari dekade komunis. [1]

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting