Alfabet bahasa Indonesia

sistem aksara Latin dalam bahasa Indonesia

Alfabet bahasa Indonesia modern adalah alfabet yang digunakan secara luas dalam bahasa Indonesia hingga saat ini. Alfabet bahasa Indonesia terdiri dari 26 huruf alfabet Latin dasar ISO tanpa diakritik apapun. Alfabet bahasa Indonesia juga mengenal beberapa dwihuruf, yang terbagi dalam konsonan ganda (ng, ny, kh, dan sy), monoftong (eu), dan diftong (ai, au, ei, dan oi), untuk menuliskan bunyi lafal yang ada dalam bahasa Indonesia tetapi tidak tersedia dalam alfabet Latin dasar. Namun semua dwihuruf tersebut tidak dianggap sebagai huruf terpisah dalam bahasa Indonesia.

Alfabet bahasa Indonesia pada saat ini menggunakan sistem ortografi Ejaan yang Disempurnakan (EYD) edisi kelima, yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB) No. 0424/I/BS.00.01/2022.[1] Alfabet bahasa Indonesia dapat ditulis dalam berbagai macam gaya penulisan, termasuk gaya huruf lepas dan huruf tegak bersambung yang umum dikenal di Indonesia.

Huruf kapital A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Huruf kecil a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z
Fonem IPA a b t͡ʃ d e, ə f g h i d͡ʒ k l m n o p k r s t u f w ks j z

Sistem alfabet

sunting

Bahasa Indonesia menggunakan sistem alfabet yang diadopsi dari alfabet bahasa Belanda dengan beberapa perubahan fonem sepanjang dan setelah kolonialisme Belanda. Ortografi bahasa Indonesia merupakan ortografi fonemik, yakni setiap grafem (terutama huruf) melambangkan persis satu fonem (bunyi huruf), meskipun tidak sepenuhnya demikian karena adanya alofon dan pengecualian huruf e. Bahasa Indonesia jauh lebih stabil secara fonemis daripada dialek-dialek bahasa Melayu lain, termasuk bahasa Malaysia sebagai basantara di Malaysia.[2]

Alfabet bahasa Indonesia terdiri dari 26 huruf, yaitu 5 huruf vokal (a, e, i, o, dan u) dan 21 huruf konsonan (b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z)

Huruf[3] Nama[4] Bunyi
(IPA)[5]
Contoh Keterangan
Kapital Kecil Kamus IPA Depan Tengah Belakang
A a a /a/ /a/ api padi lusa
B b be /be/ /b/ bahasa sebut adab Bila berada di akhir kata, kadang dilafalkan sebagai [p].
C c ce /t͡ʃe/ /t͡ʃ/ cakap kaca Karena pengaruh bahasa Belanda dan Inggris, kadang dilafalkan sebagai [s], meskipun itu tidak benar dalam kaidah bahasa Indonesia. Contohnya kata AC ([ase]).
D d de /de/ /d/ dua ada abad Bila berada di akhir kata, kadang dilafalkan sebagai [t].
E e e /e/ /e/ enak petak sore Untuk membedakan pengucapan, huruf e yang berlafal [ə] diberikan tanda diakritik (ê). Huruf tersebut biasanya hanya digunakan dalam kamus dan hampir tidak pernah digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Bunyi /e/ kadang dilafalkan sebagai [ɛ], yang dianggap sebagai alofon.

/ə/ emas kena tipe
F f ef /ef/ /f/ fakir kafan maaf Sebagian penutur melafalkannya sebagai [p].
G g ge /ge/ /ɡ/ guna tiga mug Bila berada di akhir kata, kadang dilafalkan sebagai [k].
H h ha /ha/ /h/ hari saham tuah
I i i /i/ /i/ itu simpan murni Kadang dilafalkan sebagai [ɪ], yang dianggap sebagai alofon.
J j je /d͡ʒe/ /d͡ʒ/ jalan manja mikraj
K k ka /ka/ /k/ kami paksa politik Huruf k yang berada di akhir suku kata kadang dilafalkan sebagai bunyi hamzah ([ʔ]), yang dianggap sebagai alofon.
L l el /el/ /l/ lekas alas akal
M m em /em/ /m/ maka kami diam
N n en /en/ /n/ nama tanah daun
O o o /o/ /o/ oleh kota radio Kadang dilafalkan sebagai [ɔ] atau [ʊ], yang dianggap sebagai alofon.
P p pe /pe/ /p/ pasang apa siap
Q q ki /ki/ /k/ qariah iqra Benuaq Umumnya dilafalkan sebagai /k/, namun dapat dilafalkan sebagai [q] pada kata-kata serapan dari bahasa Arab.

Huruf q jarang digunakan di Indonesia, karena umumnya diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi huruf k. Huruf ini tetap diserap demikian bila kata yang mengandungnya khusus digunakan untuk nama diri dan keperluan bidang tertentu.

R r er /er/ /r/ raih bara putar
S s es /es/ /s/ sampai asli tangkas
T t te /te/ /t/ tali mata rapat
U u u /u/ /u/ ulang bumi ibu Kadang dilafalkan sebagai [ʊ], yang dianggap sebagai alofon.
V v ve /fe/ /f/ variasi lava molotov Penutur asli biasanya melafalkan huruf v sebagai /f/, tetapi beberapa penutur melafalkannya sebagai /v/ karena pengaruh bahasa Inggris. Sebagian penutur juga melafalkannya sebagai [p].
W w we /we/ /w/ wanita hawa takraw
X x eks /eks/ /ks/ marxisme Max Huruf x jarang digunakan di Indonesia. Huruf x dari kata bahasa asing umumnya diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi gabungan huruf ks. Huruf ini tetap diserap demikian bila kata yang mengandungnya khusus digunakan untuk nama diri dan keperluan bidang tertentu, atau bila hurufnya terletak di awal kata.

Huruf x yang terletak di awal kata diucapkan sebagai /s/.

/s/ (depan) xenon
Y y ye /je/ /j/ yakin payung alay
Z z zet /zet/ /z/ zeni lazim juz Sebagian penutur melafalkannya sebagai [s] atau [d͡ʒ], sesuai kebiasaan setempat dan letak huruf dalam kata.

Dwihuruf

sunting

Selain itu, terdapat pula beberapa dwihuruf yang tidak dianggap sebagai alfabet yang terpisah.

Dwihuruf Lafal IPA Contoh Keterangan
Depan Tengah Belakang
Konsonan ganda
kh /x/ khusus akhir tarikh Umum dilafalkan sebagai [c], [h], atau [ch], tergantung kebiasaan setempat dan letak dalam kata. Lafal /x/ lebih sering diucapkan oleh para ulama dan pakar bahasa Arab.
ng /ŋ/ ngarai bangun senang
ny /ɲ/ nyata banyak
sy /ʃ/ syarat musyawarah arasy Kadang dilafalkan sebagai /sj/ oleh sebagian penutur, tergantung pada bahasa daerah setempat.
Monoftong
eu /ɘ/ eurih seudati sadeu Hanya muncul pada kata-kata serapan dari bahasa Sunda.
Diftong
ai /ai̯/ aikido kailan pandai Dapat dilafalkan sebagai [aɪ̯] atau [ay̯] bila disebutkan secara cepat, serta [e], [ɛ], atau [eʔ] dalam percakapan sehari-hari menurut kebiasaan setempat, kata tersebut, dan letak huruf dalam kata.
au /au̯/ audit taufik harimau Dapat dilafalkan sebagai [aʊ̯] atau [aw] bila disebutkan secara cepat, serta [o] dalam percakapan sehari-hari.
ei /ei̯/ eigendom geiser survei Dapat dilafalkan sebagai [eɪ̯] atau [ey̯] bila disebutkan secara cepat.
oi /oi̯/ oikumene boikot koboi Dapat dilafalkan sebagai [oɪ̯] atau [oy̯] bila disebutkan secara cepat.

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan". Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia No. 0424/I/BS.00.01/2022. 
  2. ^ "PUEBI.pdf" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-01-25. Diakses tanggal 2020-01-11. 
  3. ^ "Huruf Abjad - EYD V". ejaan.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2023-02-17. 
  4. ^ "Indonesian Phonetic Transcription–Formula–Examples". MasteringBahasa.com. 
  5. ^ Soderberg, Craig D.; Olson, Kenneth S. "Illustration of the IPA" (PDF). SIL International. International Phonetic Association.