Alex (bayan)
Alex (1976 - 6 September 2007[1]) adalah Bayan Abu-abu Afrika berusia tiga puluh tahun (1977-2007) yang merupakan bahan eksperimen psikolog hewan Irene Pepperberg, yang pada awalnya dilaksanakan di Universitas Arizona dan kemudian di Universitas Harvard dan Universitas Brandeis. Pepperberg membeli Alex di toko hewan peliharaan reguler saat masih berusia satu tahun.[2] Nama Alex merupakan akronim dari Avian Learning EXperiment (Eksperimen Pendidikan Unggas).[3]
Alex | |
---|---|
Lahir | 1976 |
Mati | 6 September 2007 Universitas Brandeis Waltham, Massachusetts, Amerika Serikat, (mati tiba-tiba karena arterosklerosis) |
Dikenal karena | Bayan yang dapat berbicara |
Sebelum Pepperberg bereksperimen dengan Alex, burung dipercaya secara luas dalam komunitas ilmiah bahwa burung tidak cukup cerdas dan hanya dapat menggunakan kata-kata untuk berekspresi, namun kemampuan Alex mengindikasikan bahwa burung dapat mungkin untuk memberi tanggapan dalam level dasar dan menggunakan kata-kata secara kreatif.[4] Pepperberg menulis bahwa kecerdasan Alex rata-rata sama dengan lumba-lumba dan kera besar.[5] Dia juga menjelaskan bahwa Alex memiliki kecerdasan seperti pada manusia berusia lima tahun[3] dan tidak dapat mencapai potensinya secara penuh hingga dia mati.[6] Pepperberg mengatakan bahwa burung tersebut memiliki tingkat emosional seperti pada manusia yang berusia dua tahun hingga kematiannya.[7]
Kematian Alex terjadi tiba-tiba; karena rata-rata rentang kehidupan bayan abu-abu Afrika adalah lima puluh tahun.[6][8] Dia tempak sehat pada hari sebelumnya, dan telah ditemukan mati pada pagi berikutnya.[1] Menurut laporan dari media cetak yang diterbikan oleh Alex Foundation, Alex menunjukkan kesehatan sempurna pada minggu-minggu ini selama dua minggu sebelum kematiannya. Menurut dokter hewan yang melakukan nekropsi, tidak terdapat penyebab jelas mengenai kematiannya.[1][3] Menurut Pepperberg, kehilangan Alex tidak akan menghentikan riset tersebut namun menyebabkan riset tersebut mengalami kemunduran besar.[3] Laboratorium tersebut memiliki dua burung lainnya, namun kemampuan mereka tidak sebanding dengan Alex.[3]
Pada 4 Oktober 2007, Alex Foundation mengumumkan hasil Patologi: "Alex mati tiba-tiba. Dia mengalami malapetaka tak terduga karena berkaitan dengan arterosklerosis ("pemampatan pembuluh arteri"). Hal tersebut seperti arhyitmia fatal, serangan jantung, atau stroke, yang menyababkannya mati tiba-tiba tanpa mengalami penderitaan. Tidak ada cara untuk memprediksi kematiannya. Seluruh tes yang dilakukan, termasuk tes terhadap tingkat kolesterol dan tingkat asper, kembali normal lebih awal minggu itu. Kematiannya tidak dapat dihubungkan dengan pola makan dan usianya saat itu; para veterinarian mengatakan bahwa Pepperberg mengetahui kejadian serupa juga terjadi pada burung yang masih muda (usia <10 tahun) karena pola makan yang sehat. Yang paling mungkin, penyakit genetik atau semacam radang level rendah (dapat dideteksi pada unggas) bahwa hal tersebut berhubungan dengan penyakit jantung yang wajar terjadi pada manusia."
Kemampuan
suntingPepperberg, mendaftar semua kemampuan Alex pada tahun 1999, dan mengatakan bahwa hewan tersebut dapat mengenali lima puluh objek berbeda dan mengenali angka lebih dari enam; dan bahwa dia dapat membedakan tujuh warna dan lima bentuk benda, dan mengerti konsep "lebih besar", "lebih kecil", "sama", dan "berbeda," dan dia juga mengerti "di atas" dan "di bawah".[2] Alex mampu mengingat kosakata sekitar 150 kata,[9] namun dengan pengecualian dalam hal itu bahwa dia dapat mengerti apa yang dikatakannya. Sebagai contoh, saat Alex menunjukkan sebuah objek dan ditanyai tentang bentuk, warna, atau material, dia dapat menunjukkanya dengan benar. Saat ditanya perbedaan antara dua objek, dia juga menjawabnya, dan jika tidak terdapat perbedaan antara objek tersebut, dia mengatakan “tidak ada.” Saat dia kelelahan, dia akan mengatakan “Saya akan pergi,” dan jika para peneliti ditunjukkan dengan kekeliruan, Alex mencoba mengatakan, “Maaf.” Jika dia mengatakan “Ingin pisang”, namun diberi kacang, dia tetap diam, dan meminta pisang lagi, atau mengambil kacang tersebut dan melemparkannya ke para peneliti. Saat diberi pertanyaan dalam konteks penelitian, dia memberikan jawaban yang tepat kira-kira 80 persen saat itu.[10]
Persiapan riset juga menunjukkan indikasi bahwa Alex memahami konsep dalam memasangkan lebih dari empat bola biru dari wol dalam keranjang menuju empat notasi pada piano. Dr. Pepperberg juga melatihnya untuk mengenali angka Arab “4” seperi “empat.”
Pada bulan Juli 2005, Pepperberg menyatakan bahwa Alex memahami konsep angka nol.[11]
Dr. Pepperberg menlatih burung tersebut untuk mengenali fonem Inggris, dengan harapan bahwa dia dapat secara konseptual menghubungan kata dengan tulisan bahasa Inggris dengan kata yang dibacakan.[12] Dia dapat mengenali suara yang berasal dari kombinasi dua huruf seperti SH dan OR.[12]
Kritik
suntingSebagian komunitas ilmuan sangat skeptis dengan penemuan Pepperberg, mereka munuduh Alex dalam penggunaan bahasa seperti kondisi dipaksakan.[3] Titik kritikan kasus Clever Hans, seekor kuda yang dapat menghitung, namun yang pada kenyatannya harus memerlukan isyarat yang sulit dilepaskan dari pelatihnya.[2] Dalam kesus lain, Nim Chimpsky, seekor simpanse yang dinamani menurut Noam Chomsky, yang berpikir untuk menggunakan bahasa namun dengan harus meniru pengajarnya.[2] Dr. Herbert Terrace, yang bekerja dengan Nim Chimpsky, mengatakan dia berpikir Alex dapat tampil dengan menghafal daripada menggunakan bahasa; dia menyebut respon yang dilakukan Alex sebagai suatu "penampilan diskriminatif kompleks."[2]
Referensi
sunting- ^ a b c "The Alex Foundation". 10 Spetember 2007. Diakses tanggal 2007-09-12.
- ^ a b c d e Smith, Dinitia (October 9, 1999), "A Thinking Bird or Just Another Birdbrain?", New York Times, hlm. A1, diakses tanggal 2007-09-11
- ^ a b c d e f David Chandler (11 September 2007) Farewell to a famous parrot: Alex, who could talk and count, dies at 31. Retrieved on September 11, 2007.
- ^ Scientific American (12 September 2007), An Interview with Alex, the African Grey Parrot Diarsipkan 2007-10-13 di Wayback Machine.. sciam.com. Retrieved on 12 September 2007.
- ^ Irene Pepperberg (1998), Talking with Alex: Logic and speech in parrots Diarsipkan 2007-09-26 di Wayback Machine.. Scientific American Retrieved on September 12, 2007.
- ^ a b "Bird Brain Dies After Years of Research". USA Today via Associated Press. September 11, 2007. Diakses tanggal 2007-10-31.
Alex, a parrot that could count to six, identify colors and even express frustration with repetitive scientific trials, has died after 30 years of helping researchers better understand the avian brain.
- ^ All Things Considered (10 September 2007), Alex the Parrot, an Apt Student, Passes Away. npr.org. Retrieved on September 11, 2007.
- ^ Bird brain Alex the parrot dies
- ^ Benedict Carey (September 10, 2007), Alex, a Parrot Who Had a Way With Words, Dies. New York Times. Retrieved on 11 September 2007.
- ^ "Ask the Scientists: Irene Pepperberg Q&A". Diakses tanggal 2007-09-11.
- ^ "Researchers explore whether parrot has concept of zero". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-03. Diakses tanggal 2007-09-11.
- ^ a b David Chandler (May 18 1998), This bird talks, counts, and reads - a little Diarsipkan 1999-10-03 di Wayback Machine.. Boston Globe. Retrieved on 13 September 2007.
Lihat pula
suntingPranala luar
sunting- economist obituary article
- NY Times obituary article
- New York Times article
- Alex Foundation
- Listen to Nature Diarsipkan 2016-09-22 di Wayback Machine. article "The Language of Birds" includes a transcript and audio sample of Alex
- "Alex (bayan), on season 12, episode 1". Scientific American Frontiers . Chedd-Angier Production Company. 2001–2002. PBS. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006.