Albert Rumbekwan
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Desember 2022. |
Albert Rumbekwan adalah Ketua Komisi Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM Perwakilan Papua yang mengalami beberapa teror. Menurutnya, "kejadian teror terjadi setelah dia bertemu dengan Hina Jilani Wakil Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan Pembela HAM." Pertemuannya berlangsung di sebuah hotel di Jayapura, Papua, pada 8 Juni pukul 20.30 dan menceritakan kondisi pembela HAM di Papua.
Teror dimulai dari tanggal 11 Juni sampai dengan 14 Juni 2007. Pertama dia mendapatkan ancaman pembunuhan melalui pesan singkat (SMS) dengan menuding Albert telah menggunakan isu HAM untuk menghancurkan Papua. Teror selanjutnya pada hari kamis, 14 Juni 2007 pukul 08.00 terlihat ada tiga mobil parkir di depan kantornya sambil berteriak meminta Albert untuk keluar namun, tak digubrisnya sehingga penumpang mobil itu diam sambil pura-pura baca koran. Hingga pukul 16.00 mobil Komnas HAM Papua keluar dari kantor hal ini kemudian dibuntuti oleh ketiga mobil yang parkir tadi. Masih dihari kamis, Albert juga menerima telepon dari nomor yang sama pada pukul 19.00 untuk mengajaknya bertemu disebuah hotel di Papua namun, hal itu tidak dipenuhinya.
Kata Albert, "pada senin lalu dia melaporkan kasusnya kepada Hina, yang kemudian Hina melaporkannya ke Kepala Polri Jenderal (Pol) Sutanto, sehingga Albert mendapatkan pengawalan, yang membuatnya tetap dapat menjalankan aktivitasnya secara normal," Ujarnya.
Kasus Albert Rumbekwan ini belum diketahui pasti oleh Wakil Ketua Komnas HAM Zoemrotin K Susilo. Sementara dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menyesalkan kasus tersebut yang mencoreng wajah Indonesia. Karena menurutnya, "Teror itu tidak produktif dari promosi penegakan HAM oleh pemerintah, yang dalam hal ini dilakukan saat mengundang Hina," ujarnya.
Teror juga dialami oleh mobil anggota Sekretariat Keadilan dan Perdamaian Papua. Dua penumpang yang berada di dalam ditabrak orang tak dikenal di Sentani pada tanggal 8 Juni. Hal itu terjadi saat Hina berada di Papua,"kata Ori. (nwo)[1]
Referensi
sunting- ^ KONTRAS. "KONTRAS - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan". kontras.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-04. Diakses tanggal 2020-02-26.