Aksara Manipur

(Dialihkan dari Aksara Manipuri)

Aksara Manipuri (juga dikenal sebagai Meithei Mayek, Meitei Mayek) (bahasa Manipuri: Meetei Mayek) adalah suatu abugida yang digunakan untuk menulis bahasa Manipuri (Meitei), salah satu bahasa resmi di Manipur, negara bagian India, sampai abad ke-18, dan digantikan oleh aksara Bengali. Hanya sedikit peninggalan arkeologis yang tersisa. Pada abad ke-20, aksara ini dibangkitkan kembali.

Aksara Manipuri
Meetei Mayek
Jenis aksara
abugida
BahasaManipuri (Meetei)
DaerahManipur
Arah penulisanKiri ke kanan
ISO 15924
ISO 15924Mtei, 337 Sunting ini di Wikidata, ​Meitei Mayek (Meithei, Meetei)
Pengkodean Unicode
Nama Unicode
Meetei Mayek
U+ABC0..U+ABFF
U+AAE0..U+AAFF
 Artikel ini mengandung transkripsi fonetik dalam Alfabet Fonetik Internasional (IPA). Untuk bantuan dalam membaca simbol IPA, lihat Bantuan:IPA. Untuk penjelasan perbedaan [ ], / / dan  , Lihat IPA § Tanda kurung dan delimitasi transkripsi.

Aksara Manipuri adalah anggota rumpun aksara Brahmi dengan sejarah yang tidak pasti. Karena bahasa Manipuri tidak mengandung konsonan bersuara, hanya ada lima belas huruf konsonan yang digunakan untuk menuliskan bahasa asli Manipur, ditambah tiga huruf untuk vokal murni. Sembilan konsonan tambahan lainnya diwarisi melalui kata serapan dari India. Ada tujuh diakritik bunyi vokal dan satu diakritik konsonan akhir untuk bunyi (/ŋ/). Setiap huruf dinamai menurut bagian tubuh manusia.

Unicode

sunting

Aksara Manipuri (Meitei Mayek) ditambahkan dalam standar Unicode pada Oktober 2009 dengan versi 5.2.

Referensi

sunting
  • Chelliah, Shobhana L. (1997). A grammar of Meithei. Berlin: Mouton de Gruyter. ISBN 0-19-564331-3.
  • Chelliah, Shobhana L. (2002). Early Meithei manuscripts. In C. I. Beckwith (Ed.), Medieval Tibeto-Burman languages: PIATS 2000: Tibetan studies: Proceedings of the ninth seminar of the International Association of Tibetan Studies, Leiden 2000 (pp. 59–71). Leiden, Netherlands: Brill.
  • Chelliah, Shobhana L. (2002). A glossary of 39 basic words in archaic and modern Meithei. In C. I. Beckwith (Ed.), Medieval Tibeto-Burman languages: PIATS 2000: Tibetan studies: Proceedings of the ninth seminar of the International Association of Tibetan Studies, Leiden 2000 (pp. 189–190). Leiden, Netherlands: Brill.

Pranala luar

sunting