Akhmad Nugroho (lahir 28 Januari 1955) adalah tokoh kelahiran Driyan, Wates, Kulon Progo. Orangtuanya yang berprofesi sebagai guru SD, masih keturunan darah biru. Mereka adalah Raden Soedono (alm) dan Raden Ngantyen Bukomirah .[1]

Kehidupan Pribadi

sunting

Pada tanggal 22 September 1983, Akhmad Nugroho menikah dengan Eny Yustati. Dari perkawinannya lahirlah Agniardi Heradi, lahir pada tanggal 10 Juni 1989.Kini keluarga Akhmad Nugroho tinggal di Geneng,Tirtomartani, Kalasan, Sleman,Yogyakarta.

Akhmad Nugroho tamat SD di SD Pripih 1,Temon, Kulon Progo dan ia melanjutkan ke SMP Trimutri, Temon, Kulon Progo hingga tamat pada tahun 1970. Pada 1971 ia melanjutkan di SMA Wates, Kulon Progo mengambil jurusan IPA. Setamat SMA, ia melanjutkan kuliah di Falkutas Sastra Universitas Gadjah Mada. Ia meraih gelar sarja muda tahun 1978 dengan skripsi berjudul "Analisis Kumpulan Cerpen Langite Isih Biru ". Pada tahun 1982, ia meliau sejarah sastra diraihnya dengan judul skripsi "Analisis Tiga Karya Ki Padmasusastra : Rangsang Tuban ,Kandhabumi ,dan Prabangkara". Dua tahun kemudian, ia menempuh studinya ke progam pascasarjana UGM hingga meraih gelar S.U.(Sarjana Utama) pada tahun 1988 dengan tesis berjudul "Kresna Dhuta dalam Baratayudha: Analisis Struktur dan Resepsi".

Karier

sunting

Karier sebagai dosen dimulai sejak tahun 1983 ketika ia diterima sebagai asisten di almamaternya, dengan mengampu mata kuliah Sastra Jawa Modern. Sejak tahun 1999 ia mengampu mata kuliah Pancasila dan Filsafat lain, baik tingkat S-1 maupun D-3. Ia juga pernah mengikuti kursus bahasa Thai di Thammasar University, Bangkok .

Karya kreatif pertamanya berupa guritan berjudul "Irenge Dalan Petemg" (Hitamnya Jalan Gelap) dimuat dalam Panjebar Semangat, pada tanggal 1 Februari 1975 saat Akhmad Nugroho masih menjadi mahasiswa semester tiga. Setelah karyanya itu dimuat di media massa, ia tetap mengasah keterampilan menulis dalam bahasa Jawa maupun dalam bahasa Indonesia. Dan pada tahun 1977 cerita pendeknya berjudul "Nunuk Bungaku " dimuat juga. Ia juga meraih juara 1 dalam lomba penulisan cerpen remaja yang diselenggarakan oleh Radio Geronimo, Yogyakarta pada tahun 1978 serta mendapatkan hadiah berupa radio dan novel-novel karya Ashadi Siregar.

Akhmad Nugroho pun memiliki puluhan guritan dan cerkak yang telah dimuat di berbagai media. Contoh karyanya seperti Kumandhang, Panjebar Semangat, Jaya Baya, Mekar Sari dan Djaka Lodang. Dan ada juga karyanya yang diantologikan, Kidung Awang-Uwung (1981), Lintang-Lintang Ambyor (1983), Pangilon(19940, dan Pesta Emas Sastra Jawa (1995).

Rujukan

sunting
  1. ^ Antologi biografi pengarang sastra Jawa modern. Suwondo, Tirto. (edisi ke-Cet. 1). Yogyakarta: Adiwacana. 2006. ISBN 9799960487. OCLC 224862919.