Ajibata, Toba

kecamatan di Kabupaten Toba, Sumatera Utara
(Dialihkan dari Ajibata, toba samosir)


Ajibata adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Indonesia.

Ajibata
Gapura selamat datang di Kecamatan Ajibata
Peta lokasi Kecamatan Ajibata
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
KabupatenToba
Pemerintahan
 • CamatTigor Sirait
Populasi
 • Total7,668 (2.019) jiwa
Kode Kemendagri12.12.08 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS1206082 Edit nilai pada Wikidata
Luas72,80 km²
Kepadatan103,09 jiwa/km²
Desa/kelurahan9 desa
1 kelurahan

Geografi

sunting
 
Kecamatan Ajibata dan Danau Toba

Kecamatan Ajibata memiliki wilayah seluas 72,8 km2.[1] Persentase luasnya mencakup 3,09% dari total luas Kabupaten Toba.[2]Kecamatan Ajibata berada pada 2°23’- 2°40’ Lintang Utara dan 98°56’ - 99°04’ Bujur Timur.[3] Wilayah Kecamatan Ajibata berada sekitar 908 hingga 1.300 meter di atas permukaan laut.[4]

Batas wilayah

sunting

Wilayah Kecamatan Ajibata berbatasan dengan:[5]

Utara Kabupaten Simalungun dan Danau Toba
Timur Kabupaten Simalungun
Selatan Kecamatan Lumban Julu
Barat Danau Toba

Pemerintahan

sunting
 
Kantor Kecamatan Ajibata

Wilayah Kecamatan Ajibata terbagi menjadi 9 desa dan 1 kelurahan.[6] Desa-desa dan kelurahannya terbagi ke dalam 32 dusun. Desa Pardamean Ajibata adalah ibu kota dan pusat pemerintahan Kecamatan Ajibata.

Desa Pardamean Sibisa merupakan desa dengan wilayah terluas di Kecamatan Ajibata.[7] Luas wilayahnya yaitu 16,0 km2. Persentase wilayanya sebesar 21,98% dari total luas Kecamatan Ajibata.[8] Sementara Kelurahan Parsaoran Ajibata merupakan wilayah terkecil yaitu 3,0 km² atau 4,12% dari total luas Kecamatan Ajibata.

Desa Sirungkungon merupakan desa yang paling jauh dari ibu kota Kecamatan Ajibata yaitu berjarak sekitar 13 kilometer.

Sejarah Kecamatan

sunting

Kecamatan Ajibata adalah hasil pemekaran dari Kecamatan Lumban Julu. Pembentukan Kecamatan Ajibata didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir No. 7 Tahun 2002 tentang pembentukan Kecamatan Ajibata, Kecamatan Ronggur Nihuta, Kecamatan Uluan, dan Kecamatan Pintu Pohan Meranti.

Daftar desa/kelurahan di Kecamatan Ajibata

sunting
 
Pembagian Wilayah di Kecamatan Ajibata
Desa /
Kelurahan
Nama Kepala Desa /
Lurah
Luas (km²) /
Rasio Terhadap Luas Kecamatan
Jumlah penduduk /
Kepadatan (2015)
Desa Horsik Nurli Sirait 05,3 km² (7,28%) 288 (54,34 jiwa/km²)
Desa Motung Gomgom Manurung 08,0 km² (10,99%) 846 (105,75 jiwa/km²)
Desa Pardamean Ajibata Irma Sirait 05,0 km² (6,87%) 1.523 (304,60 jiwa/km²)
Desa Pardamean Sibisa Kertina Situmeang 16,0 km² (21,98%) 852 (53,25 jiwa/km²)
Desa Pardomuan Ajibata Tamba Tua Sirait 06,0 km² (8,24%) 629 (104,83 jiwa/km²)
Desa Pardomuan Motung Ridwan Manurung 06,0 km² (8,24%) 377 (62,83 jiwa/km²)
Desa Parsaoran Sibisa Agus Nadapdap 13,5 km² (18,54%) 681 (50,44 jiwa/km²)
Desa Sigapiton Hisar Butarbutar 05,0 km² (6,87%) 390 (78,00 jiwa/km²)
Desa Sirungkungon Punguan Manurung 05,0 km² (6,87%) 380 (76,00 jiwa/km²)
Kelurahan Parsaoran Ajibata Gibson Sitinjak 03,0 km² (4,12%) 1.539 (513,00 jiwa/km²)

Daftar Camat yang pernah menjabat di Kecamatan Ajibata

sunting

Sosial Kemasyarakatan

sunting

Sosial

sunting

Sepuluh tahun terakhir perkembangan Kecamatan Ajibata menjadi sebuah wilayah perkotaan baru cukup pesat, contohnya semakin bertambahnya tempat - tempat usaha baru dan semakin banyaknya pendatang baik dari luar Sumatera Utara maupun dari dalam Sumatera Utara. Sementara generasi muda asli Ajibata sebagaimana masyarakat Batak pada umumnya sebagian besar merantau ke Jawa maupun wilayah lain di Indonesia.

Mayoritas penduduk Kecamatan Ajibata berasal dari suku Batak Toba.

Mayoritas penduduk Kecamatan Ajibata memeluk agama Kristen. Kecamatan Ajibata juga terdapat penduduk yang meyakini ajaran aliran kepercayaan seperti Parmalim. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Toba tahun 2020 mencatat penduduk kecamatan ini yang menganut agama Kekristenan sebanyak 96,11% (Protestan 72,25% dan Katolik 23,86%), dan selebihnya memeluk agama Islam 2,60%, Budha 0,03% dan kepercayaan Parmalim sebanyak 1,26%.[9] Di Kecamatan Ajibata terdapat 22 sarana ibadah yang terdiri dari 21 bangunan Gereja dan 1 Langgar.

Sarana ibadah menurut desa/kelurahan di Kecamatan Ajibata

sunting

Pendidikan

sunting

Pada tahun 2015, terdapat 13 bangunan sekolah di Kecamatan Ajibata yang terdiri dari 10 sekolah SD, 2 sekolah SMP dan 1 sekolah SMA.[10]

Sarana pendidikan menurut desa/kelurahan di Kecamatan Ajibata

sunting

Kesehatan

sunting

Kecamatan Ajibata memiliki 26 unit sarana kesehatan yang terdiri dari:

Perekonomian

sunting

Mayoritas penduduk Kecamatan Ajibata hidup dari bertani, sebagian penduduk juga berdagang, pekerja hotel, dan sektor pariwisata lainnya.

Pertanian & Peternakan

sunting

Sumber penghasilan utama penduduk di Kecamatan Ajibata adalah di sektor pertanian dan perkebunan rakyat. Pertanian padi sawah sangat minim di Kecamatan Ajibata dikarenakan grafis perbukitan dan lereng gunung. Hasil dari sektor pertanian tidak hanya dari sub-sektor tanaman padi dan palawija, masyarakat di Kecamatan Ajibata juga mengupayakan dari tanaman keras, sayur-sayuran, buah-buahan, peternakan dan perikanan air tawar. Tanaman keras yang mendominasi di Kecamatan Ajibata yakni kopi, kakao, dan kemiri.

Ternak di Kecamatan Ajibata yang paling banyak dipelihara masyarakat adalah ternak babi, ayam, kerbau, sapi, kambing dan itik.

Perdagangan

sunting

Kecamatan Ajibata memiliki 2 unit pasar yang terdiri dari:

Industri

sunting

Perindustrian yang ada di Kecamatan Ajibata pada umumnya adalah industri mikro. Pada umumnya kegiatan industri rumah tangga meliputi industri tenun ulos dan pengasinan ikan tawar.

Sarana & Prasarana

sunting

Karena jarak yang dekat dengan Parapat dan Tiga Raja yang berada di Kabupaten berbeda yakni Simalungun, sebagian fasilitas pelayanan umum masyarakat seperti Pos, PLN, Telkom dan PDAM bersumber dari Parapat, sehingga bagi penduduk Ajibata merasa mereka bagian dari Parapat.

Masih ada beberapa dusun di 4 desa di Kecamatan Ajibata yang belum dialiri oleh listrik PLN.

Sedangkan pelayanan PDAM hanya ada di 3 wilayah yaitu Desa Pardamean Ajibata, Pardomuan Ajibata, Kelurahan Parsaoran Ajibata.

Transportasi

sunting
 
Pelabuhan ferry Ajibata

Kecamatan Ajibata memiliki salah satu pelabuhan menuju Pulau Samosir selain Balige dan Tigaras. Di Ajibata ada dua jenis pelabuhan yakni reguler (untuk kapal-kapal kayu tradisional pengangkut penumpang) dan pelabuhan ferry yang menyeberangkan mobil, barang maupun orang dari dan ke Pulau Samosir.

Terdapat 3 desa di Kecamatan Ajibata yang hanya masih terjangkau menggunakan transportasi angkutan air.

Pariwisata

sunting

Sektor pariwisata Kecamatan Ajibata meliputi 3 objek wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan, diantaranya Pantai Long Beach di Kelurahan Parsaoran Ajibata, Bukit Senyum di Desa Motung, dan objek wisata spiritual yaitu Pancur Napitu di Desa Parsaoran Sibisa.

Referensi

sunting
  1. ^ Damanik, Faisalindo (2023). Kecamatan Ajibata Dalam Angka 2023. Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba. hlm. 3. ISSN 2461-0097. 
  2. ^ Nadeak, Pangihutan (2019). Kecamatan Ajibata Dalam Angka 2019. Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir. hlm. 1. ISSN 2461-0097. 
  3. ^ Damanik, Faisalindo (2022). Kecamatan Ajibata Dalam Angka 2022. Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba. hlm. 3. ISSN 2461-0097. 
  4. ^ Damanik, Faisalindo (2021). Kecamatan Ajibata Dalam Angka 2021. Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir. hlm. 6. 
  5. ^ Nadeak, Pangihutan (2018). Kecamatan Ajibata Dalam Angka 2018. Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir. hlm. 6. ISSN 2461-0097. 
  6. ^ Kecamatan Ajibata Dalam Angka 2017. Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir. 2017. hlm. 3. ISSN 2461-0097. 
  7. ^ Statistik Daerah Kecamatan Ajibata 2016. Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir. 2016. hlm. 1. ISBN 978-602-6431-07-3. 
  8. ^ Kecamatan Ajibata Dalam Angka 2016. Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir. 2016. hlm. 2. ISSN 2461-0097. 
  9. ^ "Kabupaten Toba Samosir Dalam Angka 2020". hlm. 189-190. Diarsipkan dari versi asli (pdf) tanggal 2021-05-13. Diakses tanggal 17 November 2020. 
  10. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-01-18. Diakses tanggal 2017-01-11. 

Pranala luar

sunting