Air Algérie

perusahaan penerbangan Aljazair
(Dialihkan dari Air Algerie)

Air Algérie (Bahasa Arab: الخطوط الجوية الجزائرية) adalah maskapai penerbangan nasional Aljazair yang Berbasis di Immeuble El-Djazair, Aljir,[1][2] dengan operasional penerbangan dari Bandar Udara Houari Boumedienne, Air Algérie mengoperasikan penerbangan ke 69 kota tujuan di 29 negara dunia dan Air Algérie juga merupakan anggota dari International Air Transport Association (IATA),[3] Organisasi Maskapai Arab dan African Airlines Association (nama lain AFRAA) sejak tahun 1968.[4] Pada bulan Desember 2013, kepemilikan saham maskapai ini diambil alih oleh pemerintah Aljazair sebanyak 100%.

Air Algérie
IATA ICAO Kode panggil
AH DAH AIR ALGERIE
Didirikan15 Maret 1947
PenghubungBandar Udara Houari Boumedienne
Kota fokusBandar Udara Oran Es Senia
Program penumpang setiaAir Algérie Plus
Lounge bandaraMarhaba lounge
Anak perusahaanAir Algérie Cargo
Armada43
Tujuan69
SloganAlways Caring For You
Perusahaan indukPemerintah Algeria
Kantor pusatAljir, Aljazair
Tokoh utamaMohammed Salah-Boultif (CEO)
Situs webwww.airalgerie.dz

Air Algérie sedang melakukan codeshare agreements dengan beberapa anggota maskapai dari Skyteam yang meliputi program frequent flyer dan Lounge bersama yang bertujuan untuk mempererat hubungan maskapai dengan anggota aliansi tersebut dan maskapai ini juga memanfaatkan hubungan ini untuk melengkapi beberapa data yang dibutuhkan untuk bergabung kedalam aliansi ini. Tidak menutup kemungkinan maskapi ini masih memilih untuk bergabung dengan Star Alliance.

Sejarah Hingga Kini

sunting
 
Lockheed L-749A Air Algerie di Bandara Orly.
 
Caravelle Air Algerie sedang melintas di Bandara Charles de Gaulle, Paris.

Pada tahun 1946, Compagnie Générale de Transports Aériens terbentuk dan mengawali operasional mereka pada tahun 1947 dengan melayani penerbangan carter menuju ke Eropa, tidak lama kemudian, maskapi ini langsung menaikkan status mereka menjadi maskapai berjadwal dengan meresmikan rute yang menghubungkan Aljir dengan kota di Eropa seperti Basel, Jenewa, Marseilles, Paris dan Toulouse dengan menggunakan 7 armada Douglas DC-3.

Pada akhir 1940an, Air France membentuk anak perusahaan di Aljazair yang bernama Compagnie Air Transport. Maskapai juga beroperasi di sekitar Eropa dan berpangkalan di Aljazair dan memiliki fungsi yang sama seperti maskapai yang sudah ada. Pada tanggal 23 Mei 1953, kedua maskapai ini di gabung menjadi satu dengan nama Compagnie Générale de Transports Aériens Air Algérie dengan armada gabungan yang terdiri dari 1 Breguet Deux-Ponts 761, 6 Sud Ouest Bretagne, 5 Douglas DC-3s dan 3 Douglas DC-4. Terkait dengan keberhasilan dari penggabungan kedua maskapi tersebut, maskapai ini mengumumkan operasional resmi maskapai dnegan dibukanya rute musiman menuju Ajaccio, Clermont, Montpellier dan Perpignan. Selain itu, maskapai ini juga memasukkan Swiss ke dalam rute berjadwal dengan perhentian di Palma sebagai titik timbal balik (Resiprokal) Air Algerie terhadap maskapai Aviaco sebagai rekanan maskapai dan maskapai ini juga berekankan Air France dalam mengembangkan rute Trans-Mediteranean dengan jumlah lalu lintas penumpang oleh Air france sebanyak 54% dan sisanya dimiliki oleh Air Algerie dan pada akhir 1950an, maskapai ini juga membuka rute menuju Cote d' Azur.

Memasuki Dekade 1960an, maskapai memesan Sud Aviation Caravelle dan pemesanan ini menjadikan Air Algerie menjadi maskapi pertama di Afrika untuk memesan pesawat tersebut dan masuklah pesawat ini ke dalam jajaran armada dan seketika pesawat ini langsung menggantikan keberadaan Douglas DC-4 dan menerbangi rute Aljir-Paris. Pada bulan April 1960, maskapi ini memiliki armada yang terdiri dari, 3 Caravelle, 3 Douglas DC-3s, 10 Douglas DC-4 dan 2 Lockheed L-749 Constellations serta 3 Noratlases.

Pada September 2021, Setelah penangkapan salah satu pramugari yang mengangkut narkoba antara Prancis dan Aljazair, perusahaan nasional memperketat aturannya.

Unit Kerja Strategis

sunting

Air Algérie disisi manajerial, merupakan perusahaan yang memiliki berbagai bidang kemampuan untuk melengkapi kebutuhan Air Algerie. Sementara itu, disisi finansial, sahamnya dimiliki seluruhnya oleh Pemerintah Aljazair. Board of Directors yang diketuai oleh Mohammed Tayeb Benouis yang menduduki jabatan Chairman dan Managing Director Air Algérie menetapkan UKS (Unit Kerja Strategis) yang nantinya bisa mengakomodir segala kebutuhan pelanggan melalui maskapai. Berikut sistem yang diadopsi dan bentuk kerja tersebut, yaitu:

  • Melayani Angkutan penumpang
  • Melayani Angkutan kargo

Dan Air Algerie juga memiliki tugas yang spesifik yang dibagi menjadi 2 yaitu:

  • Dalam Manajerial, maskapai bertugas sebagai yang pengurus rencana penataan & penetapan keuangan dan pelaksana pekerjaan yang terintegrasi dengan komputer dan alat telekomunikasi.
  • Dalam Operasional, maskapai sebagai penyedia jasa katering pesawat, penyedia personel pesawat (Awak pesawat & teknisi untuk perawatan pesawat).

Code Sharing Agreement & Kota Tujuan

sunting

Air Algerie juga bekerja sama dengan beberapa maskapai, berikut beberapa maskapai yang menjalin Code Sharing Agreement tersebut:

Armada

sunting

Armada pesawat penumpang

sunting

Armada Air Algérie mencakup pesawat berikut pada Agustus 2007:[5]

Armada Air Algérie
Pesawat Jumlah Penumpang
(Utama/Bisnis*/Ekonomi)
Rute
Airbus A330-200 5
(2 dalam pesanan)
269 (22/42/205) Jordania, Kanada, Lebanon, Mesir, Prancis,
Saudi Arabia, Syria, Uni Emirat Arab
Boeing 737-600 5 101 (16/85) Kota-kota domestik,R
Boeing 737-800 12 144 (24/120)
162 (48/114)
Domestik, Regional & inetrnasional
Boeing 767 3 255 (24/32/197) Belgia, Britania Raya, Prancis
ATR 72-500 6 66 (66) Semua Kelas Ekonomi
Kota-kota domestik
Bombardier Dash 8 Q200 (4 dalam pesanan)[1] Armada Tassili Airlines
Bombardier Dash 8 Q400 (4 dalam pesanan)[2] Armada Tassili Airlines
  • Kelas Bisnis tersedia pada pesawat yang tersedia.
  • Usia rata-rata armada Air Algérie adalah 7.3 tahun pada Juli 2007[6]

Maskapai ini memesan pesawat untuk penerbangan jarak jauh dan lainnya untuk jarak pendek, pesawat yang direncanakan adalah Boeing 777-200LR dan Boeing 787-800, sementara untuk jarak pendek menggunakan Boeing 737-800 dan Airbus A319-100. Pemesanan tersebut akan dilakukan pada tahun 2008.

Armada kargo

sunting
Pesawat Jumlah Keterangan
Boeing 737-200, Airbus A310-300 11 Dikeluarkan pada akhir 2008
Pesawat Pengganti: Boeing 767-300ER

Armada terdahulu

sunting
Armada Terdahulu Air Algérie [7]
Pesawat Tahun Diakhiri Keterangan
Airbus A300 1980-1991
Airbus A310-200 1985-2003
Airbus A310-300 2005-2007
Airbus A320-200 1999-2005
Boeing 727-200 1969-2002
Boeing 737-200 1971-2004
Boeing 737-400 1999-2005
Boeing 747-100 1977-1985
Boeing 747-200 1977-1997
Boeing 747-300 1995-2004
Boeing 757-200 2002-2005
Boeing 767-200 2000-2005
Douglas DC-10 1977-1985
Lockheed L-1011 1982-1990
C-130 Hercules 1962-2004 Kargo
Sud Aviation Caravelle 1962-1984
Fokker F27 Mk400M 1982-2002

Insiden dan Kecelakaan

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Our Branches Diarsipkan 2016-09-10 di Wayback Machine.." Air Algérie. Retrieved on 10 February 2011. English: "HeadQuarters Address AIR ALGÉRIE 1, PLACE MAURICE AUDIN ALGER- ALGÉRIE" French: "Direction Générale SIÉGE social AIR ALGÉRIE 1, PLACE MAURICE AUDIN ALGER- ALGÉRIE"
  2. ^ "World Airline Directory." Flight International. 30 March 1985. 33." Retrieved on 17 June 2009. "Head Office: 1 Place Maurice Audin, Immeuble El-Djazair, Algiers, Algeria."
  3. ^ "Current Airline Members". International Air Transport Association. Diakses tanggal 15 January 2013. 
  4. ^ "AFRAA Current Members". African Airlines Association. Diakses tanggal 15 January 2013. 
  5. ^ "Air Algerie Corporate Fleet Information". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-09. Diakses tanggal 2007-09-21. 
  6. ^ "Boeing 737s added to fleet". Airliner World. July 2007. hlm. 9. 
  7. ^ Air Fleets
  8. ^ (Inggris) "Flight 2208 at the Aviation Safety Network". Aviation-safety.net. Diakses tanggal 2011-06-15. 

Pranala luar

sunting