Aimee Dawis adalah tokoh akademisi dan penulis berkebangsaan Indonesia.[2] Tulisannya antara lain banyak memuat penelitian mengenai berbagai aspek kehidupan etnis Tionghoa-Indonesia, hubungan Indonesia-Tiongkok hingga diaspora Tionghoa.[2]

Aimee Dawis (俞文娟[1]
KebangsaanIndonesia
TemaSosial budaya Tionghoa-Indonesia
Karya terkenalBreaking Barriers: Portraits of Inspiring Chinese-Indonesian Women, The Chinese of Indonesia and Their Search for Identity

Pendidikan dan karier

sunting

Aimee Dawis merupakan putri dari pengusaha Tionghoa-Indonesia, Didi Dawis (俞雨龄).[1]

Aimee Dawis meraih gelar Ph.D. dalam Media Ecology dari Universitas New York, MPS (Master’s of Professional Studies) untuk Komunikasi dari Universitas Cornell, dan a B.A. dalam Communication Arts dari Universitas Loyola Marymount.[2] Selain menulis, Aimee Dawis saat ini merupakan dosen di Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI).[2]

Penulisan tentang ketionghoaan

sunting

Dalam bukunya yang berjudul The Chinese of Indonesia and Their Search for Identity dan Portraits of Inspiring Chinese-Indonesian Women, Aimee Dawis menuliskan tentang pencarian akan identitas Tionghoa yang pudar akibat kebijakan represif Orde Baru selama lebih dari 30 tahun.[3] Hal ini dialaminya sendiri secara pribadi ketika bersekolah di Singapura saat ia mempertanyakan identitas etnisnya di tengah negara yang mayoritas penduduknya merupakan etnis Tionghoa.[3] Tidak hanya dirinya sendiri, karena banyak generasi etnis Tionghoa yang lahir di tengah Orde Baru yang identitas budaya Tionghoanya luntur.[3] Hilangnya kemampuan berbahasa Tionghoa akibat penutupan pendidikan berbahasa Tionghoa pun memudarkan pembedaan antara totok dan peranakan.[4] Menurut sinolog Mary Somers Heidhues, karya Aimee Dawis telah menjadi "building block" yang menambah pemahaman akan etnis Tionghoa di Indonesia dalam keragamannya.[4]

Dalam studinya di Universitas Loyola Marymount dan Universitas New York, Aime Dawis mengangkat topik tentang peran etnis Tionghoa dalam sejarah Indonesia yang penting namun didiskriminasi serta termarginalisasi oleh pemerintah Indonesia.[3]

Dalam buku Potret Inspiratif Perempuan Tionghoa-Indonesia, ia menuliskan tentang peranan kaum perempuan etnis Tionghoa seperti Mari Elka Pangestu, Susi Susanti, Josephine Komara, Myra Sidharta dan sebagainya yang berkontribusi memajukan Indonesia dalam berbagai bidang.[5]

  • The Chinese of Indonesia and Their Search for Identity. Penerbit Cambria Press, New York (2009). ISBN 781604976069.[6] Versi bahasa Indonesia yang berjudul Orang Tionghoa Indonesia Mencari Identitas diterbitkan oleh Gramedia tahun 2010.[7]
  • Breaking Barriers: Portraits of Inspiring Chinese-Indonesian Women. Tuttle Publishing (2012). ISBN 1462914055.[8] Versi bahasa Indonesia berjudul Potret Inspiratif Perempuan Tionghoa-Indonesia diterbitkan oleh Penerbit Gramedia (2014).

Pranala luar

sunting

Referensi

sunting