Afrikaners

kelompok etnis di Afrika bagian selatan, mayoritas keturunan dari para pemukim Belanda

Afrikaner adalah kelompok etnis di Afrika bagian selatan yang merupakan keturunan pemukim-pemukim Belanda yang tiba pada abad ke-17 dan ke-18.[9] Sebelum tahun 1994, mereka mendominasi agrikultur dan politik Afrika Selatan.[10] Afrikaans (yang merupakan bahasa yang paling banyak dituturkan ketiga di Afrika Selatan) merupakan bahasa ibu orang-orang Afrikaner dan sebagian besar kaum "berwarna".[10] Bahasa ini berevolusi dari bahasa Belanda[11][12] di Holandia Selatan dan menyerap kosakata yang dibawa dari Indonesia dan Madagaskar oleh para budak.[13] Menurut sensus nasional Afrika Selatan 2011, kaum Afrikaner mencakup sekitar 5,2% total populasi Afrika Selatan berdasarkan jumlah orang kulit putih yang menuturkan bahasa Afrikaans sebagai bahasa ibu.[2][2]

Afrikaner
Jumlah populasi
Sekitar 3,5 juta[1]
Daerah dengan populasi signifikan
 Afrika Selatan2.710.461 (2011)[2]
 Namibia92.400 (2003)[3]
 Zambia~41.000 (2006)[4]
 Botswana~20.000 (2010)[5]
 Swaziland~13.000 (2006)
 Australia5.079 (2011)[6]
 Selandia Baru1.197 (2013)[7]
 Argentina~400 (1985)[8]
Bahasa
Bahasa ibu
Afrikaans
Bahasa kedua dan ketiga
Agama
Calvinisme (Reformasi Belanda • Reformasi Belanda Afrika • Reformasi • Protestan Afrika • Reformasi Prancis)  • Kepercayaan Protestan lainnya • Katolik Roma • Tidak beragama • Yahudi •
Kelompok etnik terkait

Budaya

sunting

Musik adalah bentuk seni yang populer di kalangan Afrikaner.

Film musikal Afrikaner berkembang pada tahun 1950-an dan 1960-an, dan telah kembali pada abad ke-21 dengan dua film populer, Liefling dan Pretville, yang menampilkan penyanyi seperti Bobby van Jaarsveld, Steve Hofmeyr, dan Kevin Leo.

Catatan kaki

sunting
  1. ^ "Afrikaners constitute nearly three million out of approximately 53 million inhabitants of the Republic of South Africa, plus as many as half a million in diaspora." Afrikaner – Unrepresented Nations and Peoples Organization. Diakses 24 Agustus 2014.
  2. ^ a b c "Census 2011: Census in brief". Statistics South Africa. hlm. 26. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2018-12-25. Diakses tanggal 26 June 2013. 
  3. ^ "Demographics". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-24. Diakses tanggal 18 March 2015. 
  4. ^ "Afrikaans". Ethnologue. 1999-02-19. Diakses tanggal 2014-05-12. 
  5. ^ Chris McIntyre (2010). Botswana: Okavango Delta - Chobe - Northern Kalahari (edisi ke-2010). Bradt Travel Guides Ltd. hlm. 37. ISBN 978-1-84162-308-5. 
  6. ^ The People of Australia: Statistics from the 2011 Census – Department of Immigration and Border Protection. hlm. 29, hlm. 55. Diakses 8 Agustus 2014.
  7. ^ 2013 Census QuickStats about culture and identity Diarsipkan 2014-05-24 di Wayback Machine. (Excel file) – Statistics New Zealand. Diakses 8 Agustus 2014.
  8. ^ ANTON FERREIRA (1985-12-22). "Settlers Fled Political Turmoil in S. Africa : Boers: as Argentine as the Gaucho". Los Angeles Times. Articles.latimes.com. Reuters. Diakses tanggal 2014-05-12. 
  9. ^ Entry: Cape Colony. Encyclopedia Britannica Volume 4 Part 2: Brain to Casting. Encyclopædia Britannica, Inc. 1933. James Louis Garvin, editor.
  10. ^ a b Kaplan, Irving. Area Handbook for the Republic of South Africa (PDF). hlm. 46–771. 
  11. ^ K. Pithouse, C. Mitchell, R. Moletsane, Making Connections: Self-Study & Social Action, p.91
  12. ^ J. A. Heese (1971). Die herkoms van die Afrikaner, 1657–1867 (dalam bahasa Afrikaans). Cape Town: A. A. Balkema. OCLC 1821706. OL 5361614M. 
  13. ^ van der Wouden, Ton. Roots of Afrikaans: Selected writings of Hans den Besten. hlm. 210. 

Pranala luar

sunting