Adlinsjah Jenie (8 Mei 1922 – 14 Agustus 1995) adalah seorang diplomat karier sejak awal kemerdekaan Republik Indonesia. Pada tanggal 27 Maret 1976 ia dilantik oleh Presiden Soeharto sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Sri Lanka.[2]

Adlinsjah Jenie
Lahir(1922-05-08)8 Mei 1922
Meninggal14 Agustus 1995(1995-08-14) (umur 73)[1]
Jakarta, indonesia
KebangsaanIndonesia Indonesia
PekerjaanDiplomat
Dikenal atasDuta besar
Suami/istriChailan Sjamsoe
AnakRinandi Pasha Jenie
Rezlan Ishar Jenie
Dharma Irawan Jenie
Indra Birmawan Jenie
Budi Pandawa Jenie
Orang tuaMuhammad Jenie (ayah)
Siti Aisjah Sidi Tje (ibu)

Keluarga

sunting

Adlinsjah merupakan anak ke tiga belas di antara dua puluh satu bersaudara dari pasangan Minangkabau, Muhammad Jenie (ayah) dengan Siti Aisjah Sidi Tje (ibu) dari Sumatera Barat. Adlinsjah Jenie menikah dengan seorang wanita bernama Chailan Sjamsoe dan dikaruniai lima orang anak, yakni Rezlan Ishar Jenie, Indra Birmawan Jenie, Dharma Irawan Jenie, Rinandi Pasha Jenie dan Budi Pandawa Jenie.

Salah seorang putranya, Rezlan Ishar Jenie juga mengikuti jejaknya dengan menjadi diplomat karier dan pernah bertugas sebagai Duta Besar Wakil Tetap untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Prancis merangkap Kepangeranan Monako dan Kepangeranan Andorra serta Duta Besar Wakil Tetap untuk UNESCO.

Adlinsjah juga merupakan paman dari sepasang kembar, Said Djauharsjah Jenie, seorang ilmuwan penerbangan dan pernah menjabat Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Umar Anggara Jenie, juga seorang ilmuwan yang pernah memimpin Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting