Ades
Ades (sebelumnya ditulis AdeS) adalah merek air mineral atau air minum dalam kemasan (AMDK) dari Coca-Cola Europacific Partners Indonesia. Air mineral tersebut juga dikenal sebagai I-Lohas di Jepang. Kini The Coca-Cola Company merupakan pemilik merek dagang Ades, yang juga digunakan pada minuman sari kedelai (soya) yang dipasarkan di wilayah Amerika Latin.
Jenis produk | Air mineral |
---|---|
Pemilik | The Coca-Cola Company |
Produsen | PT Akasha Wira International Tbk (1986-2011) PT Coca-Cola Bottling Indonesia (2011-sekarang) |
Negara | Indonesia |
Diluncurkan | 1986 |
Merek terkait | Nestlé Pure Life (2004-2011) |
Perkembangan
suntingPerintis merek Ades adalah Alfi Gunawan, seorang putra pengusaha. Di era 1980-an, melihat adanya peluang bisnis AMDK, Alfi memutuskan terjun ke dalam bisnis ini. Sebagai persiapannya ia mengimpor mesin air dari Prancis maupun Amerika Serikat dan sudah menargetkan menjual air minumnya 35% lebih murah dari kompetitor. Di bawah PT Alfindo Puterasetia (kemudian berubah nama PT Ades Alfindo Puterasetia, PT Ades Waters Indonesia Tbk dan kini bernama PT Akasha Wira International Tbk) yang didirikan pada 6 Maret 1985, Alfi memulai pemasaran Ades di tahun 1986 yang kemudian berkembang pesat, dengan memiliki pabrik di Bali, Sumatra, Sulawesi dan Jakarta.[1]
Perusahaan ini kemudian memiliki 4 merek lainnya (Vica, Desca, Desta[2] dan Evian, lisensi)[3] serta menjadi perusahaan publik pada 13 Juni 1994.[4] Sebelumnya sejak 19 November 1993 produsen Ades telah mengakuisisi PT Pamargha Indojatim yang juga memproduksi AMDK.[5] Ades kemudian diperkirakan berhasil meraih 10% pangsa pasar air minum nasional.[6] Pada tahun 1995 PT Ades Alfindo Puterasetia tercatat dimiliki oleh PT Gunawanputra Sepakat (54,47%), PT Effendi Textindo (3,03%, milik saudara Alfi, Effendi Gunawan),[7] PT Mandraputra Aditama (3,03%, milik Isfan F. Satriyo, Saleh Husin dan Alfi)[8] serta publik.[9] Di tanggal 15 Desember 2000, pemilik lama resmi menjalin "aliansi strategis jangka panjang" bersama The Coca-Cola Company dalam transaksi bernilai US$ 19,9 juta,[2] sehingga sejak saat itu merek Ades dikelola oleh Coca-Cola dan menggantikan merek Bonaqa untuk pasar air minum dalam negeri. Bonaqa (di luar negeri: Bonaqua) sendiri dipasarkan Coca-Cola di Indonesia sejak 1980-an, namun dalam perkembangannya kurang sukses.[6] Adapun dalam transaksi tersebut, Coca-Cola juga masuk sebagai pemegang 10% saham di PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk.[10]
Pada 27 April 2004, sebuah perusahaan patungan Coca-Cola dan Nestlé bernama Water Partners Bottling S.A. masuk sebagai pemegang 65% saham produsen Ades dalam proses rights issue,[11] yang menyebabkan hilangnya seluruh saham milik Alfi Gunawan sehingga nama perusahaan diganti menjadi PT Ades Waters Indonesia Tbk. Masuknya Nestlé membuat produsen Ades ikut memproduksi AMDK Nestlé Pure Life untuk pasar lokal. Lalu, pada 3 Juni 2008, saham Nestle dan Coca-Cola di Water Partners Bottling S.A. dijual kepada Sofos Pte. Ltd., perusahaan milik warga negara Singapura Andy Pe Wong Yoon.[12] Di bulan Juni 2011, hak produksi Ades diambilalih dari PT Akasha Wira International Tbk oleh produsen Coca-Cola di Indonesia, PT Coca-Cola Bottling Indonesia[13] di Cibitung sampai sekarang. "Perpisahan" ini (bisa dikatakan) ditandai dengan perubahan logo Ades sejak 18 April 2012 yang dibuat mirip dengan merek air minum Coca-Cola di Jepang, I-Lohas yang sangat berbeda dengan karakteristik logo lamanya.[14] Ades kini juga memfokuskan dirinya sebagai merek air minum yang peduli akan kelestarian lingkungan.[15] Sedangkan merek Vica yang dahulu merupakan "saudara" Ades, tetap berada di tangan Akasha Wira International.[16]
AdeS di Amerika Latin
suntingNama AdeS juga digunakan pada sebuah produk minuman sari kedelai di wilayah Amerika Latin (produk ini masih dikenal sebagai AdeS di wilayah tersebut, yang merupakan singkatan dari "Alimentos de Semillas" atau secara harfiah berarti "Makanan dari Benih").[17] Produk ini pertama kali diproduksi di Argentina pada tahun 1988. Selama beberapa tahun, AdeS diproduksi dan dimiliki oleh Unilever. Pada bulan Juni 2016, Coca-Cola resmi mengakuisisi AdeS dari Unilever.[18]
Produk minuman sari kedelai AdeS dipasarkan di Argentina, Bolivia, Brasil, Chili, Kolombia, Meksiko, Paraguay, dan Uruguay.[19]
Kemasan Ades
suntingKini Ades tersedia dalam kemasan botol PET 350ml, 600ml dan 1500ml. Sebelumnya Ades pernah tersedia dalam kemasan gelas plastik 240ml, 375ml[5] dan galon 19 liter, juga ada varian Ades Royal yang tersedia dalam kemasan botol PET 330ml.
Rujukan
sunting- ^ Asiamoney, Volume 5,Masalah 6-10
- ^ a b Sepak Terjang Pengelolaan Bisnis Perusahaan Air Mineral Terkemuka
- ^ Emiten pasar modal Indonesia
- ^ Corporate Handbook, Indonesia: The Definitive Guide to Listed Companies, Volume 2
- ^ a b Moody's International Manual, Volume 4
- ^ a b 45 kisah bisnis top pilihan
- ^ Eksekutif, Masalah 223-228
- ^ Informasi, Masalah 209-214
- ^ Indonesian Capital Market Directory
- ^ ADES akan Right Issue 73,720 Juta Saham
- ^ BAB II
- ^ Overview
- ^ Coca Cola Amatil Bakal Ambil Alih Produksi Ades
- ^ Garap pasar anak muda, Ades ganti logo dan kemasan
- ^ ADES dan Enam Dimensi Kualitasnya
- ^ VICA
- ^ "AdeS - Brands & Products". The Coca-Cola Company (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-02-11.
- ^ "Coke Closes Acquisition of AdeS Beverages - News & Articles". The Coca-Cola Company (dalam bahasa Inggris). 3 August 2017. Diakses tanggal 11 February 2023.
- ^ "AdeS - Brands & Products". The Coca-Cola Company (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-02-11.
Pranala luar
sunting- Situs resmi Ades Diarsipkan 2013-10-21 di Wayback Machine.