Achjani Atmakusuma

Tubagus Achjani Atmakusuma (13 Oktober 1928 – 1996/1997) adalah seorang akademisi dan diplomat Indonesia. Ia menjabat sebagai Direktur Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dari tahun 1975 hingga 1982, Duta Besar Indonesia untuk Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa dari tahun 1981 hingga 1986, dan sebagai Rektor Universitas Jayabaya dari tahun 1988 hingga 1996.

Achjani Atmakusuma
Rektor Universitas Jayabaya
Masa jabatan
10 September 1988 – 1996
Sebelum
Pendahulu
Moeslim Taher
Pengganti
Syamsu Anwar
Sebelum
Duta Besar Indonesia untuk UNESCO
Masa jabatan
1981–1986
PresidenSuharto
Direktur Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Masa jabatan
17 April 1975 – Agustus 1981
Sebelum
Pendahulu
jabatan baru
Pengganti
Yuhara Sukra
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1928-10-13)13 Oktober 1928
Pandeglang, Jawa Barat, Dutch East Indies
Meninggalbetween 1996 and 1997
Suami/istriKarlinah
Anak4
PendidikanUniversitas Indonesia (drh.)
Universitas Michigan (M.Sc.)
Institut Pertanian Bogor (Dr., Prof.)
Latar belakang akademis
TesisCyperus rotundus Linn (Teki): suatu penelitian farmakologik (1965)
Pembimbing doktoralAugustinus Johannes Darman
Karya akademis
Disiplin ilmuFarmakologi
Cabang disiplin ilmuFarmakoterapi
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Kehidupan awal dan pendidikan

sunting

Lahir pada tanggal 13 November 1928 di Pandeglang, Achjani belajar kedokteran hewan di Universitas Indonesia (UI) pada bulan Oktober 1952, tak lama setelah menyelesaikan sekolah menengah atas. Ia menuntaskan pendidikannya dengan pujian dan lulus pada tanggal 1 Maret 1957 dengan gelar sarjana kedokteran hewan pada tanggal 1 Maret 1957 dan resmi menjadi dokter hewan bersertifikat pada tanggal 9 Mei 1958. Dari tahun 1959 sampai tahun 1960, Achjani menempuh pendidikan magister dalamnbidang farmakologi di University of Michigan dan lulus dengan pujian pada bulan September 1960.[1] Ia memperoleh gelar doktor dari Institut Pertanian Bogor pada tanggal 16 Januari 1965, dengan tesis berjudul Cyperus rotundus Linn: suatu penelitian farmakologik.[2] Pembimbing doktoralnya adalah ketua presidium pertama IPB, Augustinus Johannes Darman.[3]

Achjani mulai mengajar di fakultas kedokteran hewan UI pada tahun 1957. Beberapa tahun kemudian, fakultas kedokteran hewan dan pertanian UI dilebur menjadi Institut Pertanian Bogor (IPB). Ia menjabat sebagai Pembantu Rektor Bidang Administrasi IPB dan sekretaris senat IPB pada tahun 1965-1966, serta kepala bagian farmakoterapi pada departemen fisiologi farmakologi pada tahun 1966. Pada tahun 1968-1969, Achjani menjadi peneliti tamu di Universitas Negeri Utrecht. Sekembalinya ke Indonesia, dari tahun 1971 hingga 1972 Achjani dipercaya sebagai ketua departemen fisiologi farmakologi di fakultas kedokteran hewan IPB.[2] Ia kemudian menjabat sebagai dekan fakultas kedokteran hewan dari tahun 1972 hingga 1975 .[4] Pada bulan September 1973, Achjani diangkat sebagai guru besar dalam bidang farmakologi.[5]

Di luar IPB, Achjani terlibat dalam pengembangan kurikulum standar untuk ilmu pertanian sebagai Sekretaris Konsorsium Ilmu Pertanian.[1] Pada tahun 1974, Achjani diundang oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Makaminan Makagiansar, bersama dengan Samaun Samadikun dan Soekisno Hadikoemoro, untuk membahas pembentukan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan strukturnya. Makaminan menjadi direktur jenderal perdana lembaga tersebut, dan Achjani menjadi Direktur Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.[6] Beliau menjabat sebagai direktur dari 17 April 1975 hingga Agustus 1981.[4] Achjani diangkat sebagai duta besar Indonesia untuk UNESCO[2] pada tahun 1981 dan menjabat hingga 10 Januari 1986.[7]

Dua tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 10 September 1988, Achjani diangkat menjadi penjabat sementara Universitas Jayabaya, menggantikan Moeslim Taher yang menjadi ketua pendiri universitas.[8] Pengangkatannya dijadikan tetap pada tahun 1989, dan menjabat sebagai rektor hingga tahun 1996.[9] Ia kemudian menjadi anggota Dewan Pendidikan Tinggi, sebuah badan penasehat masalah pendidikan tinggi yang bertanggung jawab kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.[10]

Kehidupan pribadi

sunting

Achjani adalah seorang Muslim. Ia menikah dengan Karlinah, dan pasangan ini dikaruniai empat orang anak: Ratu Yuliani (lahir 7 Juli 1961), Ratu Yulianti (lahir 12 Juli 1963), Tubagus Firman Daradjat (lahir 9 September 1966), dan Ratu Meity Adiasti (lahir 30 April 1971).[2]

Achjani meninggal antara tahun 1996 dan 1997.[11]

Referensi

sunting
  1. ^ a b Prosiding Seminar Indonesia, 11 Desember 1975, University of Minnesota. University of Minnesota. 1975. hlm. 72. 
  2. ^ a b c d Ekajati, Edi Suhardi; Syamsuddin, Helius; Suwondo, Bambang. Biografi nasional daerah Jawa Barat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional. hlm. 1–2. 
  3. ^ Atmakusuma, Tubagus Achjani (1965). Cyperus rotundus Linn (Teki): suatu penelitian farmakologi (penyelidikan farmakologi). Dinas Penelitian dan Pengabdian Masjarat, Dit. Pendidikan Tinggi/Dit. Djen Pendidikan, Jurusan P. dan K. 
  4. ^ a b Sukra, Yuhara (2003). Menyongsong Matahari Silam di Musim Panas. Laboratorium Embriologi IPB. hlm. 29, 214. 
  5. ^ "Presiden Angkat 3 Guru Besar IPB". Kompas. 29 September 1973. hlm. 12. 
  6. ^ Mansoer, Hamdan (2007). "Prof. Samaun Samadikun, M.Sc.: Sosok Pribadi Rendah Hati yang Tulus dan Mengagumkan". Dalam Soegiarto, Kinarti A.; Iswanti, Setya; S, Retno Asihanti. Profesor Samaun Samadikun: sang petani silikon Indonesia. Yayasan Obor Indonesia. ISBN 978-979-799-137-1. 
  7. ^ "Perwakilan Baru Indonesia di UNESCO". Fajar. 29 Januari 1986. hlm. 6. 
  8. ^ "Melirik Univ. Jayabaya (1): Berawal dari Pinjam Gedung". Harian Neraca. 10 April 1989. hlm. 8. Diakses tanggal 23 Januari 2025. 
  9. ^ "Sejarah". Universitas Jayabaya (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-01-23. 
  10. ^ "Pengusaha Dilibatkan Dalam Dewan Dikti". Dharmasena. November 1996. hlm. 69–70. 
  11. ^ Bakry, Umar Suryadi (1997). Ekonomi politik internasional. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Universitas Jayabaya. hlm. ii.