Abdul Latief (pengusaha)
Drs. Abdul Latief (lahir 27 April 1940) adalah salah satu pengusaha Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai menteri pada era pemerintahan Presiden Soeharto.
Abdul Latief | |
---|---|
Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya Indonesia ke-5 | |
Masa jabatan 16 Maret 1998 – 21 Mei 1998 | |
Presiden | Soeharto |
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia ke-18 | |
Masa jabatan 17 Maret 1993 – 14 Maret 1998 | |
Presiden | Soeharto |
Informasi pribadi | |
Lahir | 27 April 1940 Banda Aceh, Aceh, Hindia Belanda |
Suami/istri | Nursyamsiah Donna Louisa Maria |
Anak | Medina Latief Harjani Dipo Latief |
Almamater | Akademi Pimpinan Perusahaan Jakarta Universitas Krisnadwipayana |
Pekerjaan | Pengusaha |
Sunting kotak info • L • B |
Riwayat Hidup
suntingLatar belakang
suntingAbdul Latief merupakan putra dari pasangan perantau Minang Mohammad Latief Marah Datuk dan Sitti Rahmah yang berasal dari Pasa Gadang, Padang, Sumatera Barat.[1] Ia memiliki kakak bernama Rusni, yang kelak menikah dengan Zulharmans.[2] Pada tahun 1920, ayahnya pergi merantau ke Banda Aceh, dan kemudian ia lahir disana. Disamping berdagang, ayahnya juga aktif dalam organisasi keagamaan Muhammadiyah. Pada saat berusia empat tahun, ayahnya meninggal dunia, dan kemudian ia diasuh oleh ibunya.
Bisnis
suntingLatief merupakan lulusan Akademi Pimpinan Perusahaan Jakarta (1963) dan S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana, Jakarta (1965). Pada umur 20 tahun, ia telah berdagang telur dan bawang. Semasa kuliah ia telah bekerja di Toserba Sarinah. Di sana, ia dipercaya untuk mempelajari manajemen toko serba ada Seibu, Jepang. Sepulangnya dari Tokyo ia hendak mengembangkan konsep pemasaran yang dipelajarinya ke dalam konsep pemasaran "Sarinah". Namun atasannya tidak berkenan dengan konsep yang ia tawarkan itu.[3]
Keluar dari Toserba Sarinah, Latief memberanikan diri untuk menjadi pengusaha dengan mengembangkan toserbanya sendiri. Untuk itu, langkah pertama yang ia lakukan adalah membeli sebuah toko kecil di Grogol, Jakarta. Pada tahun 1974, Latief mendirikan PT Indonesia Product Centre Sarinah Jaya. Perusahaan ini mengelola swalayan yang memasarkan produk-produk industri kecil. Setahun kemudian, ia membuka cabang di Singapura. Pada tahun 1981, Latief memodernisasi swalayannya dengan membangun Pasaraya departement store.[3] Pada tahun 2001 ia merambah bisnis media dengan mendirikan jaringan televisi Lativi. Kini Abdul Latief masuk ke dalam jajaran konglomerat Indonesia yang cukup sukses. Di bawah bendera ALatief Corporation, ia mengelola bisnis periklanan, agrobisnis, hotel, asuransi, properti, konstruksi, eceran, dan media massa. Kini kegiatan bisnisnya banyak ditangani oleh putra-putrinya, Medina Latief Harjani dan Ahmad Dipo Ditiro.[4]
Organisasi dan politik
suntingAbdul Latief merupakan salah seorang pendiri HIPMI dan merupakan ketua umum pertama dari organisasi pengusaha muda tersebut. Prestasinya dalam bidang perdagangan, menyebabkan ia ditarik ke dalam kabinet pemerintahan Soeharto.
Dia pernah menduduki posisi Menteri Tenaga Kerja (1993 - 1998) dan Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya (1998). Sebelumnya, Ia adalah Anggota DPR/MPR untuk periode 1997-2002 mewakili Partai Golongan Karya untuk Sumatera Barat.[5] Pada awal tahun 1998, Latief mengundurkan diri dari Kabinet Pembangunan VII yang diikuti oleh belasan menteri lainnya. Kemunduran Latief merupakan awal kejatuhan pemerintahan Soeharto.[6]
Tanda Kehormatan
suntingDalam Negeri
sunting- Indonesia :
- Bintang Mahaputera Adipradana (30 Juli 1996)[7]
Luar Negeri
sunting- Austria :
- Grand Decoration of Honour in Gold of the Decoration of Honour for Services to the Republic of Austria (1996)[8]
Referensi
sunting- ^ Bustami Narda, Rahasia Bisnis Orang Padang, Debe Mustika, 2011
- ^ "OBITUARI IBU HJ. RUSNI ZULHARMANS - Guru yang Baik, Tegas dan Aktivis di IKWI | Neraca.co.id". www.neraca.co.id. Diakses tanggal 2024-09-19.
- ^ a b Profil Tokoh, Aktivis, dan Pemuka Masyarakat Minang. Permo Promotion. 1995. hlm. 1–3. ISBN 978-979-8931-00-0. Diakses tanggal 22 Oktober 2022.
- ^ swa.co.id Akankan Pamor Pasaraya Kembali Moncer?
- ^ Rakyat, Indonesia Dewan Perwakilan (1997). Nama anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat yang terpilih dan yang diangkat masa bakti tahun 1997-2002. Direktorat Publikasi, Ditjen Pembinaan Pers & Grafika, Departemen Penerangan RI.
- ^ Femi Adi Soempeno, Mereka Mengkhianati Saya: Sikap Anak-anak Emas Soeharto di Penghujung Orde Baru, Galangpress, 2008
- ^ Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 (PDF). Diakses tanggal 4 Oktober 2021.
- ^ "Eingelangt am 23.04.2012 : Dieser Text wurde elektronisch übermittelt. Abweichungen vom Original sind möglich. Bundeskanzler Anfragebeantwortung" (PDF). Parlament.gv.at. Diakses tanggal 10 February 2019.
Pranala luar
sunting- (Indonesia) Abdul Latief @ tokohindonesia.com Diarsipkan 2009-02-04 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Manajemen Terbuka, Kunci Sukses Abdul Latief Diarsipkan 2012-01-08 di Wayback Machine.
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Cosmas Batubara |
Menteri Tenaga Kerja Indonesia 1993 – 1998 |
Diteruskan oleh: Theo L. Sambuaga |
Didahului oleh: Joop Ave |
Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya Indonesia 1998 |
Diteruskan oleh: Marzuki Usman |