AMX-10P
AMX-10P adalah sebuah kendaraan tempur infanteri buatan Prancis. Kendaraan ini dikembangkan pasca tahun 1965 sebagai pengganti peran AMX-VCI dalam kedinasan Prancis; dan prototipe pertama selesai pada tahun 1968. Ia dilengkapi pelindung radiasi nuklir, senjata biologi, ataupun senjata kimia, serta berkemampuan amfibi lengkap dengan jet air untuk bermanuver di air. AMX-10P dioperasikan oleh Prancis pada masa lalu, serta digunakan pula di Indonesia, Uni Emirat Arab, Yunani, Qatar, Arab Saudi, Singapura, dan Meksiko.
AMX-10P | |
---|---|
AMX-10P | |
Jenis | Kendaraan tempur infanteri |
Negara asal | Prancis |
Sejarah pemakaian | |
Pada perang | Perang Teluk |
Sejarah produksi | |
Diproduksi | 1973–sekarang |
Spesifikasi | |
Berat | 14,2 ton |
Panjang | 5,85 m |
Lebar | 2,78 m |
Tinggi | 2,57 m |
Awak | 3 awak + 8 tentara |
Perisai | Perisal frontal resisten terhadap 23 mm API dari jarak 300 m |
Senjata utama |
20mm kanon otomatis M693 F1 (800 rpm) |
Senjata pelengkap |
7,62mm senapan mesin koaksial (2.000 rpm) |
Jenis Mesin | Hispano-Suiza HS 115 280 hp (210 kW) |
Daya kuda/ton | 19,7 hp/ton |
Suspensi | Batang torsi |
Daya jelajah | 600 km |
Kecepatan | 65 km/jam |
Kendaraan hasil produksi pertama dikirim tahun 1973 untuk Brigade Mekanik ke-7 yang ditempatkan di Reims.[1]
AMX-10P dilengkapi dengan meriam otomatis GIAT M693 20 mm, yang memiliki teleskop pembesaran bidik siang hari hingga 6×. Meriam tersebut memiliki kecepatan tembak 700 rpm dan berjangkauan efektif 1.500 meter. Perisai frontal melindungi terhadap serangan 23 mm API dan 14,5 mm API, sementara perlindungan keseluruhan adalah hanya terhadap peluru senjata ringan dan pecahan cangkang proyektil.[2] Dalam Angkatan Darat Prancis, 108 unit telah menjalani peningkatan dalam hal perisai dan mobilitasnya antara tahun 2006 dan 2008.[3] Modifikasi yang meningkatkan secara signifikan perlindungan kendaraan berupa pemasangan perisai tambahan, sementara yang meningkatkan mobilitas berupa pemasangan sistem suspensi baru dan kotak roda gigi yang diperkuat. Kendaraan tempur infanteri AMX 10P dapat ditingkatkan kemampuannya oleh Giat Industries. Perlengkapan berupa perisai aktif saat ini sudah tersedia.
Tentara Prancis kini tengah mengganti kendaraan AMX-10P mereka dengan jenis terbaru Véhicule blindé de combat d'infanterie. Resimen pertama yang mempensiunkan semua AMX-10P mereka adalah Resimen Infanteri ke-35 di Belfort pada Desember 2008.[4]
Varian Indonesia
suntingAMX-10P Marine adalah varian yang dikembangkan untuk Korps Marinir Indonesia dengan propulsi jet air yang ditingkatkan hingga kecepatan 10 km/jam (6,2 mph), serta dilengkapi dudukan belakang berupa CIBI 50 turet dengan satu senapan mesin berat Browning M2HB kaliber 0,5 inci (12,7 mm), kecepatan 120 rpm. Awak varian ini adalah 2 awak + 13 tentara.[5]
Selain varian khusus AMX-10P Marine, Indonesia juga memiliki varian AMX-10 PAC 90,[6] yang dilengkapi TS 90 turet dengan senjata senapan GIAT CS Super (F4) kaliber 90 mm (3,54 inci) dengan kecepatan 30 rpm, senapan mesin koaksial kaliber 7,62 mm dengan 2.000 rpm, serta senapan mesin AA kaliber 7,62 mm dengan kecepatan 1.200 rpm atau 0.5 inci (12,7 mm) dengan kecepatan 1.000 rpm. Varian pendukung serangan ini memiliki berat tempur 14.800 kg (32.628 lb), panjang 7,22 m (23,69 kaki) dengan senjata di bagian depan, serta lebar badan 5,87 m (19,26 kaki). Penambahan lebar dan tinggi, peningkatan teleskop bidik dan sistem pengontrolan tembakan dapat ditambahkan sesuai kebutuhan. Awak varian ini adalah 3 awak + 4 tentara.[5]
Kedua varian kendaraan tersebut termasuk pengadaan material tempur Angkatan Laut Indonesia pada tahun 1981.[7] Dalam beberapa operasi maupun uji latihan kendaraan amfibi tersebut, baik AMX-10 PAC 90 (tank kanon) maupun AMX-10P Marine (tank angkut personil) kemampuannya dinilai masih di bawah performa PT.76 dan BTR 50P produksi Uni Soviet.[7] Penempatan mesin AMX-10 di bagian depan kendaraan berakibat hambatan saat melaju di air atau laut, sehingga pada akhirnya diperuntukkan untuk operasi darat.[7]
Negara pengguna
sunting- Angkatan Darat Prancis: pengguna utama
- Angkatan Darat Saudi Arabia: 600
- Korps Marinir Indonesia: 100, dalam kedinasan
- Tentara Singapura: 44, pensiun
- Militer Bosnia dan Herzegovina: 25
- Militer Uni Emirat Arab: 18
- Tentara Yunani: pensiun
- Tentara Irak: semua hancur atau dihapus
- Tentara Kerajaan Maroko
- Militer Qatar
Referensi
sunting- ^ Jane's Armour and Artillery 1981–82, hlm. 225.
- ^ military-today.com website.
- ^ "France to Upgrade 108 AMX-10P APCs". Diakses tanggal 2007-11-27.
- ^ (Prancis) Présentation de la formation "VBCI" au 35e régiment d'infanterie.
- ^ a b A Compendium of Armaments and Military Hardware (Routledge Revivals). hlm. 44-45. Diakses tanggal 2015-04-28.
- ^ Military Year-book. hlm. 300. Diakses tanggal 2015-04-28.
- ^ a b c "Kavaleri Amfibi". Cakrawala: 30. Diakses tanggal 2015-04-28.