AMOLED merupakan kependekan dari Active Matrix Organic[1] Light Emitting Diode. AMOLED ini merupakan teknologi layar OLED (Organic Light Emitting Diode). OLED adalah perangkat padat yang terdiri dari film-film tipis. Film-film tersebut mengandung molekul organik yang dapat menghasilkan cahaya apabila dialiri listrik. OLED digunakan sebagai layar dalam suatu perangkat dengan tingkat ketajaman yang lebih tinggi serta konsumsi daya yang relatif rendah. Sedangkan AMOLED dikeluarkan oleh Samsung, salah satu perusahaan teknologi yang bermarkas di Korea Selatan (Seoul). Sebagai salah satu perusahaan teknologi yang terbesar di dunia, Samsung kembali meluncurkan inovasi yaitu layar sentuh berbasis teknologi AMOLED yang menjadi layar sentuh AMOLED pertama. AMOLED merupakan bentuk perkembangan dari teknologi layar sebelumnya, yang dikenal dengan nama Thin Film Transistor (TFT). Teknologi ini merupakan hasil perpaduan antara teknologi OLED dan active matrix TFT LCD konvensional. AMOLED merupakan bentuk pengembangan dari layar OLED pasif biasa, yang dapat mengubah setiap piksel dengan efisien dan secara langsung. Teknologi AMOLED memiliki fungsi sentuh (touchscreen) secara langsung, bukan melalui lapisan kedua di atas layarnya. Metode baru tersebut dilakukan melalui penambahan sensor pada sel organik dari LED. Sentuh antar muka ini mampu menambah ketebalan layar mencapai seperseribu millimeter, sehingga tidak akan mengurangi ketajaman atau meredupkan gambar, sebagaimana apabila dipasang dalam dua panel.

AMOLED (Galaxy Note 10)

Kelebihan

sunting

Layar AMOLED ini memiliki tingkat kecerahan (brightness) tinggi dalam tampilannya. Teknologi AMOLED mengemas fitur penyetelan RGB, yang dapat membuat warna foto ataupun video lebih stabil, sehingga tampilannya lebih cerah dan tajam. Teknologi ini memiliki tingkat konsumsi energi yang rendah atau hemat daya, sehingga konsumsi listriknya minimal serta baterai dapat bertahan dalam waktu yang lama. Teknologi ini mampu menghemat daya 40 persen lebih dibanding yang lainnya. Tingkat ketipisan dari layar ini mencapai 0,001 mm. Selain itu layar ini bahkan diklaim mampu menghasilkan tingkat kehitaman yang lebih dibandingkan yang lain, walaupun dilihat dari bawah terik matahari secara langsung, tampilan layar masih tampak terang dan jelas, serta warnanya pun tetap cerah. Layar AMOLED ini juga tidak membutuhkan cahaya latar yang memiliki kemampuan untuk mengatur seberapa besar piksel, dengan konsumsi daya yang lebih rendah, walaupun dalam ukuran yang besar. Selain itu, layar ini juga memiliki rasio kontras lebih dalam daripada kebanyakan LCD lainnya. Keunikan lain dari layar bentuk AMOLED adalah layar ini mampu menyesuaikan tingkat kecerahan pada layar secara otomatis. AMOLED ini membuat waktu respons lebih cepat ketika ponsel berubah posisi on dan off. Ketipisan dan kefleksibelan dari bahan yang digunakan dalam layar ini membuat pabrik-pabrik teknologi dapat membuat layar dalam ukuran yang bervariasi, dari ukuran raksasa sampai yang kecil sekalipun. Misalnya, layar TV Plasma yang ukurannya mencapai 150 inchi sampai ukuran yang paling kecil pada handphone. Selain itu satu kelebihan lain dari teknologi ini jika dibandingkan dengan teknologi LCD adalah kalau pada teknologi AMOLED ini, untuk dapat dilihat oleh mata manusia tidak memerlukan sinar backlight tambahan lagi.

Kelemahan

sunting

Namun ada beberapa kelemahan dari layar ini, yaitu pembuatan layar ini masih tergolong cukup rumit. Selain itu karena teknologi ini masih baru, maka harga perangkat yang menggunakan teknologi ini juga relatif mahal. Meskipun layar AMOLED ini menawarkan berbagai kecanggihan yang menggiurkan, tetapi bukanlah hal yang mudah bagi para vendor untuk mengadopsi AMOLED ini, karena AMOLED tersebut mempunyai komponen harga lebih mahal daripada komponen pada layar sebelumnya. Hal tersebut, tentunya membuat para vendor untuk berpikir ulang. Itulah alasannya mengapa beberapa teknologi, seperti smartphone yang berbentuk tablet relatif jarang dibekali layar AMOLED dan masih bertahan dengan layar TFT, tujuannya adalah untuk menekan harga jual untuk konsumen. Namun, beberapa vendor yang mampu memproduksi teknologi layar AMOLED sendiri lebih mudah mengaplikasikan layar ini, seperti Samsung dan LG.

Bagian-Bagian

sunting

Dalam AMOLED ini terdiri dari empat lapisan yang terdiri dari anode layer (lapisan kutub positif), middle organic layer (lapisan organik tengah), cathode layer (lapisan kutub negatif) serta lapisan bawah yang berisi untaian (circuitry). Berikut penjelasan dari beberapa lapisan tersebut:

  • "Lapisan anode : lapisan ini berfungsi menciptakan lubang elektron untuk membuang elektron pada saat dialiri listrik."
  • "Lapisan organik tengah:lapisan ini terbuat dari polymer atau molekul organik. Pada OLED yang didesain dua lapisan ini memiliki dua bagian, yaitu lapisan penyalur dan lapisan pemancar. Lapisan penyalur ini terbuat dari polyaniline, molekul plastik organik yang berfungsi mengirimkan lubang elektron yang berasal dari lapisan anode. Sedangkan lapisan pemancar berfungsi mengirimkan elektron dari lapisan katode. Pada lapisan inilah cahaya pada layar OLED dihasilkan atau bersumber. Lapisan pemancar terbuat dari polyfluorence yang merupakan molekul plastik organik jenis lain."
  • "Lapisan katode : lapisan ini dapat bersifat tidak transparan atau bersifat transparan tergantung dari jenis OLED. Lapisan ini berfungsi untuk menyuntikkan elektron apabila dialiri listrik."
  • "Lapisan bawah : lapisan bawah ini juga disebut lapisan substrate. Lapisan ini berfungsi sebagai alas bagi layar OLED. Bahan dari lapisan ini ialah plastik, kertas foil, gelas."

Cara Kerja

sunting

Layar AMOLED ini terdiri dari piksel OLED (organic light emitting diode) yang disatukan ke transistor film yang kecil (Thin Film Transistor) agar dapat membentuk matriks piksel yang dapat menyinari saat aktivasi elektrik, sehingga dapat mengontrol aliran piksel yang ditampilkan ataupun memberikan sinyal pada setiap piksel guna menentukan seberapa cerah harus memendar. Pada umumnya, aliran piksel ini dikendalikan oleh paling sedikit dua TFT pada setiap pikselnya. Satu TFT untuk memulai pengisian pada kapasitor serta menghentikan pengisiannya. Sedangkan yang satunya lagi berfungsi mensuplai sumber tegangan pada tingkat yang dibutuhkan agar dapat menghasilkan aliran yang tetap atau konstan. Adapun teknisnya adalah, susunan TFT membentuk matriks yang berasal dari elemen lapisan anode, kemudian terjadi aliran arus listrik antara kedua film molekul organik. Lalu, masing-masing piksel diaktifkan secara langsung. Susunan TFT membentuk piksel mana yang dapat menghasilkan gambar. Produksi gambar dilakukan dengan sangat cepat dan terlihat lebih alami. AMOLED ini cukup ideal untuk menampilkan video.

Bentuk Aplikasi

sunting

Layar AMOLED dapat diaplikasikan pada beberapa perangkat, diantaranya adalah display monitor pada PC, layar TV, maupun display pada perangkat yang bersifat portable seperti ; ponsel, smartphone, PDA, dan lainnya. Perusahaan Samsung mengklaim bahwa impression yang dikeluarkan pada tahun 2009 adalah ponsel pertama yang menggunakan layar AMOLED. Sebelumnya, plastic electronics sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan teknologi mengatakan bahwa perangkat pertama yang sudah menggunakan teknologi AMOLED ini ialah Samsung IceTouch, MP3 player. Perangkat ini bersifat portable all in one, yang dapat memainkan DVD, music, maupun stasiun radio. Harga dari MP3 ini dipekirakan 328 dolar Amerika. Kemudian disusul dengan keluarnya ponsel Samsung lain yang juga menggunakan layar AMOLED ini. Ponsel tersebut adalah Samsung Jet dan Samsung Ultra Touch. Kedua ponsel tersebut diperkenalkan pada pertengahan tahun 2009. Disusul kemudian Samsung W880 yang dikeluarkan pada bulan September 2010. Teknologi AMOLED yang diterapkan pada ponsel Samsung juga dilakukan secara bersamaan dengan penggunaan AMOLED pada display layar LCD dari Samsung. Teknologi AMOLED ini akan dikembangkan melalui beberapa tahap. Setelah sukses dalam meluncurkan layar AMOLED pada beberapa produk ponsel canggihnya, kini SMD (Samsung Mobile Display) kemudian membuat terobosan baru dengan mengembangkan teknologi layar AMOLED yang anti pecah. Lalu untuk merealisasikan ide tersebut, Samsung melapisi panel AMOLED menggunakan plastik serta film transistor yang berukuran tipis atau dikenal dengan metode enkapsulasi plastik. Kemudian pelindung vinyil diganti dengan film polymide. Layar AMOLED jenis baru tersebut memiliki tingkat ketahanan yang tinggi terhadap benturan bahkan dipukul dengan palu sekalipun atau jika ditekuk dan digulung. Hal tersebut tidak mengubah atau mengurangi kualitas gambar (distorsi gambar). Selain itu, Samsung juga mengembangkan modifikasi lain dari teknologi layar AMOLED ini. Modifikasi tersebut misalnya adalah layar AMOLED transparan dan layar AMOLED fleksibel. Layar AMOLED fleksibel tersebut berukuran sangat tipis, tetapi kelebihannya adalah kemampuannya dalam menghadirkan tampilan gambar yang kaya warna dan cerah.

Referensi

sunting

John, FRS. 2005. Introduction to Communication Technology, Washington: A CRC Company, ISBN 100-676-243-6

Heath, Steve. (1995).Multimedia & Communicatons Technology New York: The Free Press, ISBN 537-289-634-2

  1. ^ REVIEW Samoled Join Instagram in:FauzanYoshida_Alafashy

Rogers, Everett M. (1986). Communication Technology: The New Media in Society, New York: The Free Press, ISBN 624-361-006-7

Pranala luar

sunting