A. M. Munardi (15 November 1939 – 23 Maret 2000) adalah seniman berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa koreografi tari yang dipentaskan di berbagai panggung pertunjukan. Atas kesetiaan dan pengabdiannya di dunia tari, A. M. Munardi menerima Penghargaan Seni dari Gubernur Jawa Timur (2001, setahun setelah meninggal dunia).[1][2]

Latar belakang

sunting

A. M. Munardi lahir di Yogyakarta pada 15 November 1939. Menyelesaikan pendidikan di Akademi Seni Tari Indonesia/ASTI Yogyakarta (sekarang Institut Seni Indonesia) dan meraih gelar Sarjana Muda tahun 1967. Sejak tahun 1969, menetap di Surabaya, Jawa Timur dan aktif di Chandrawilatikta Pandaan sampai tahun 1972. Pernah mendapatkan penghargaan Hiburan I (1978) dan penghargaan II (1979) dalam Sayembara Penulisan Naskah Tari Direktorat Kesenian, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Tahun 1980, bersama Sal Murgiyanto, ia menulis buku Topeng Malang serta Seblang dan Gandrung Banyuwangi untuk proyek Media Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Selain menjadi anggota Dewan Kesenian Surabaya periode 1971-1977 dan periode 1979-1980 A. M. Munardi juga pernah menjadi Anggota Tim Proyek Penelitian Kebudayaan Daerah, Propinsi Jawa Timur. Sejak 1979 sampai akhir hayatnya, ia mengasuh Siaran Apresiasi Sastra Daerah bersama Basuki Rahmat, Bawong Sn dan Djumiran. Sebelum menjadi pengamat tari, pada mulanya, ia mengawali kariernya dari dunia tari panggung, kemudian beberapa kali ia membuat koreografi. beberapa karya tarinya adalah Calonarang (1970), Bernadetta (1971), Damai Di Atas Bumi (1972), Sayempraba dan Suara-Suara Sepi (1973), Smaradhana dan berbagai garapan tari Topeng Malang (1974-1980), Beskalan Putri (1976), Srandhul Suminten Edan (1977), Kethek Ogleng Jaranan, Kentrung Ande-Ande Lumut, dan Murwakala (1978), Mandrawanara Sayempraba, Alfa Omega (1979), Maju Gandrung dan Wijaya Narapati (1980). Atas kesetiaan dan pengabdiannya di dunia tari, A. M. Munardi menerima Penghargaan Seni dari Gubernur Jawa Timur (2001, setahun setelah meninggal dunia).

Karya tari

sunting
  • Calonarang (1970)
  • Bernadetta (1971)
  • Damai Di Atas Bumi (1972)
  • Sayempraba (1973)
  • Suara-Suara Sepi (1973)
  • Smaradhana (1974)
  • Berbagai garapan tari Topeng Malang (1974-1980)
  • Beskalan Putri (1976)
  • Srandhul Suminten Edan (1977)
  • Kethek Ogleng Jaranan (1978)
  • Kentrung Ande-Ande Lumut (1978)
  • Murwakala (1978)
  • Mandrawanara Sayempraba (1979)
  • Alfa Omega (1979)
  • Maju Gandrung (1980)
  • Wijaya Narapati (1980)

Bibliografi

sunting
  • Topeng Malang (1980) [3]
  • Seblang dan Gandrung Banyuwangi (1980)

Pencapaian

sunting
  • Penghargaan Hiburan I Sayembara Penulisan Naskah Tari Direktorat Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1978)
  • Penghargaan II Sayembara Penulisan Naskah Tari Direktorat Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1979)
  • Penghargaan Gubernur Jawa Timur (2001)

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Situs resmi Taman Ismail Marzuki Diarsipkan 2015-04-02 di Wayback Machine., diakses 30 Maret 2015
  2. ^ Situs resmi Kabupaten TUlungagung Diarsipkan 2015-04-02 di Wayback Machine., diakses 30 Maret 2015
  3. ^ "Murgiyanto, Sal and Munardi, A. M. (1979) Topeng Malang. Proyek Sasana Budaya Jakarta, Jakarta." repositori.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2024-05-20.