99 Cahaya di Langit Eropa (novel)
99 Cahaya di Langit Eropa adalah novel laris karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Buku ini diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2011.
Pengarang | Hanum Salsabiela Rais, Rangga Almahendra |
---|---|
Negara | Indonesia |
Bahasa | Indonesia |
Genre | Ensiklopedia |
Penerbit | Gramedia Pustaka Utama |
Tanggal terbit | 1 Juli 2011 |
Halaman | 424 |
ISBN | ISBN 9786020384023 |
Alur
suntingBuku autobiografi ini mengkisahkan kehidupan Hanum Salsabiela Rais saat dia menemani suaminya, Rangga Almahendra, mengikuti kuliah di Wina, Austria selama tiga tahun. Hanum merasakan untuk pertama kali bagaimana hidup di wilayah di mana penduduk beragama Muslim membentuk minoritas, di mana agama dipandang sebelah mata, serta bagaimana agama Islam sesungguhnya pernah berjaya di benua Eropa selama beberapa abad.
Cerita Hanum dimulai ketika ia mengikuti kursus bahasa Jerman di Wina. Di sana, ia bertemu dan berteman dengan Fatma Pasha, wanita imigran asal Turki yang bersama dengan putri batitanya, Ayşe, menemani suaminya bekerja di Wina. Selain mengajarkan mengenai sejarah kota Wina yang hampir direbut oleh umat Islam pada abad ke-17, Fatma juga mengajarkan Hanum untuk menyikapi dengan baik orang yang memandang rendah agama Islam. Hanum dan Fatma kemudian merencanakan perjalanan keliling Eropa untuk mengunjungi situs-situs bersejarah Islam. Namun, justru pada batas waktu yang ditentukan, Fatma menghilang secara tiba-tiba. Ia tidak membalas surel-surel Hanum, sementara rumah kontrakannya juga telah dikosongi. Ia bahkan tidak hadir dalam pelantikan kursus bahasa Jermannya.
Tidak putus asa, Hanum memutuskan untuk melanjutkan rencana mereka seorang diri. Kunjungan pertamanya adalah ke Paris, Prancis. Ditemani dengan wanita pemandu wisata, Marion Latimer, Hanum menyusuri tengara-tengara populer di Paris, seperti Museum Louvre, Panthéon, dan Notre Dame de Paris. Marion adalah seorang mualaf Prancis dan selain memberi gambaran umum, ia juga memberitahukan Hanum sejarah tersembunyi Islam di Paris. Umat Islam ternyata memiliki hubungan dekat dengan raja-raja Prancis sejak zaman Pertengahan. Islam menjadi tonggak cahaya yang menerangi Eropa ketika benua tersebut dilanda kegelapan, kebodohan, dan ketidaktahuan, dan buktinya dapat dilihat seperti kerajinan dan karya seni di Paris yang terinspirasi oleh peradaban Islam.
Setelah perjalanan di Paris, Hanum menunggu beberapa bulan sehingga Rangga dapat mengambil cuti dan menemaninya dalam perjalanan keduanya ke Granada, Spanyol. Mereka mengunjungi Alhambra dan mempelajari sejarah Islam di sana. Granada adalah ibu kota dari Keamiran Granada, negara Islam terakhir yang menginjakkan kaki di Iberia sebelum Reconquista akhirnya menghancurkannya pada akhir abad ke-15. Meskipun mereka bermusuhan, kerajaan-kerajaan Kristen Eropa juga mengagumi peradaban maju Granada dan pendahulu-pendahulunya, baik dalam segi pengetahuan maupun arsitektur. Granada adalah satu dari sedikit wilayah di Eropa di mana tiga agama Abrahamik: Kristen, Islam, dan Yahudi, dapat hidup berdampingan.
Setahun setelah perjalanannya di Granada, Hanum terkejut ketika ia secara mendadak mendapatkan surel dari Fatma. Ternyata Fatma dan sanak keluarga telah kembali ke kampung halamannya. Ia berjanji akan menjelaskan Hanum yang sebenarnya bila ia mengunjungi Istanbul, Turki, tujuan ketiga rencana perjalanan mereka. Di sana, Fatma mengantarkan Hanum dan Rangga mengunjungi situs-situs terkenal seperti Hagia Sophia dan Masjid Sultan Ahmed. Karena tidak melihat Ayşe, Hanum menanyakan perihalnya. Dengan berat hati, Fatma mengungkapkan bahwa Ayşe telah meninggal dunia. Alasan Fatma menghilang dan tidak menghubungi Hanum lagi adalah karena ia harus menanggung pengobatan Ayşe yang sakit parah secara tiba-tiba. Ketika Ayşe wafat, ia merasa tidak dapat lagi tinggal di Wina sehingga memutuskan untuk pulang dan menenangkan diri bersama suaminya. Saat ini, Fatma sudah memulihkan dirinya dan telah dikaruniai seorang putra sebagai pengganti Ayşe.
Ketika masa pendidikan Rangga berakhir, Hanum dan Rangga kembali ke Indonesia. Namun Hanum masih memiliki tujuan terakhir perjalanannya, sebuah titik awal pencarian makna dan tujuan hidup di mana ia dapat didekatkan dengan Yang Maha Sempurna. Ia dan Rangga bertolak ke Mekkah untuk melakukan ibadah haji.
Film adaptasi
suntingNovel 99 Cahaya di Langit Eropa diadaptasi menjadi film berjudul sama yang dirilis pada tahun 2013. Film ini dirilis oleh Maxima Pictures dan dibintangi oleh Acha Septriasa, Abimana Aryasatya, dan Raline Shah.
Lihat pula
suntingPranala luar
sunting- (Indonesia) Sinopsis di situs web Hanum Salsabiela Rais