2 Raja-raja 22

(Dialihkan dari 2 Raja-raja 22:14)

2 Raja-raja 22 (atau II Raja-raja 22, disingkat 2Raj 22) adalah pasal kedua puluh dua Kitab 2 Raja-raja dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk Nabi-nabi Awal atau Nevi'im Rishonim [נביאים ראשונים] dalam bagian Nevi'im (נביאים; Nabi-nabi).[1] Pasal ini berisi riwayat pemerintahan Yosia, raja ke-16 di Kerajaan Yehuda.[2]

2 Raja-raja 22
Kitab Raja-raja (Kitab 1 & 2 Raja-raja) lengkap pada Kodeks Leningrad, dibuat tahun 1008.
KitabKitab 2 Raja-raja
KategoriNevi'im
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
12
  • Kisah yang dicatat di pasal ini menurut catatan sejarah terjadi sekitar tahun 650 SM.

Struktur

sunting

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 1

sunting
Yosia berumur delapan tahun pada waktu ia menjadi raja dan tiga puluh satu tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yedida binti Adaya, dari Bozkat. (TB)[3]
  • Referensi silang: 2 Tawarikh 34:1
  • "Yosia": adalah yang terakhir dari raja Yehuda yang benar. Pada usia yang muda (16 tahun) ia mulai dengan sungguh-sungguh mencari Tuhan (2 Tawarikh 34:3), dan empat tahun kemudian ia mulai membersihkan Yehuda dari penyembahan yang palsu (2 Tawarikh 34:3-4). Ketika Bait Suci sedang diperbaiki, Hilkia menemukan Kitab Taurat yang ditulis oleh Musa (2 Tawarikh 34:15); penemuan ini mendatangkan komitmen yang baru kepada Firman Allah dan pembaharuan rohani yang tidak menyeluruh terjadi di negeri itu (2 Raja–raja 23:1–30). Nabi Yeremia dan Habakuk membantu Yosia dalam usahanya untuk menuntun umat itu kembali kepada Allah; mengenai keadaan rohani umat itu pada zaman Yosia, lihat Yeremia 1:1–12:17; Habakuk 1:2–4.[4]
  • "Tiga puluh satu tahun lamanya": menurut kronologi Thiele,[5] berdasarkan "metode tahun naik tahta", Yosia menjadi raja antara September 641 dan September 640 SM ("640 SM") sampai mati pada bulan Tamus (25 Juni-23 Juli) 609 SM.[6]

Ayat 3

sunting
Dalam tahun yang kedelapan belas zaman raja Yosia maka raja menyuruh Safan bin Azalya bin Mesulam, panitera itu, ke rumah TUHAN, katanya: (TB)[7]
  • Referensi silang: 2 Tawarikh 34:8
  • "Pada tahun ke-18": menurut kronologi Thiele,[5] berdasarkan "metode tahun naik tahta", berlangsung antara September 623 dan September 622 SM ("622 SM").[8]
  • "Yosia": Penyerahan Yosia kepada Allah menujukkan bahwa seorang pemuda (Yosia berusia 26 tahun ketika itu) bisa memiliki semangat untuk Tuhan dan kepentingan-Nya yang setingkat atau bahkan lebih tinggi daripada banyak orang yang lebih dewasa.[4]
  • "Azalya bin Mesulam": Suatu bulla bertulisan "Milik Azaliahu bin Meshullam" mungkin adalah miliknya, menurut arkeolog Nahman Avigad.[9]

Ayat 4

sunting
"Pergilah kepada imam besar Hilkia; suruhlah ia menyerahkan seluruh uang yang telah dibawa ke dalam rumah TUHAN yang telah dikumpulkan dari pihak rakyat oleh penjaga-penjaga pintu;" (TB)[10]

Ayat 8

sunting
Berkatalah imam besar Hilkia, kepada Safan, panitera itu: "Telah kutemukan kitab Taurat itu di rumah TUHAN!" Lalu Hilkia memberikan kitab itu kepada Safan, dan Safan terus membacanya. (TB)[11]

Kitab Taurat yang ditemukan Hilkia "diberikan dengan perantaraan Musa" (2 Tawarikh 34:14); kitab tersebut sangat mungkin adalah sebuah salinan dari seluruh Pentateukh, kelima kitab pertama dalam Alkitab (bandingkan 2 Raja–raja 23:25; Ulangan 31:24–26). Penemuan ini menjadi kesaksian tentang tangan Allah yang menuntun dan mengatur, yang menjaga Firman-Nya yang terilhamkan dan melindunginya dari kerusakan oleh tangan penyembah berhala dan kaum sesat; sesungguhnya, Firman Allah yang diilhamkan itu tidak dapat dimusnahkan (Yesaya 40:8).[4]

Ayat 12

sunting
Kemudian raja memberi perintah kepada imam Hilkia, kepada Ahikam bin Safan, kepada Akhbor bin Mikha, kepada Safan, panitera itu, dan kepada Asaya, hamba raja, katanya: (TB)[12]
  • "Hilkia": Namanya dalam sumber-sumber di luar Alkitab ditemukan pada suatu bulla tanah liat yang memuat "Hilkia" sebagai ayah Azarya (Azariah), dan dari suatu segel meterai berbunyi Hanan bin Hilkia sang imam.[13]
  • "Asaya, hamba raja": Suatu meterai bertulisan "Asayahu hamba raja" kemungkinan adalah miliknya.[14]

Ayat 14

sunting
Maka pergilah imam Hilkia, Ahikam, Akhbor, Safan dan Asaya kepada nabiah Hulda, isteri seorang yang mengurus pakaian-pakaian, yaitu Salum bin Tikwa bin Harhas; nabiah itu tinggal di Yerusalem, di perkampungan baru. Mereka memberitakan semuanya kepadanya. (TB)[15]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ 2 Raja–raja 22:1 - Sabda.org
  4. ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  5. ^ a b Thiele, Edwin R., The Mysterious Numbers of the Hebrew Kings, (1st ed.; New York: Macmillan, 1951; 2d ed.; Grand Rapids: Eerdmans, 1965; 3rd ed.; Grand Rapids: Zondervan/Kregel, 1983). ISBN 0-8254-3825-X, 9780825438257
  6. ^ McFall 1991, no. 58.
  7. ^ 2 Raja–raja 22:3 - Sabda.org
  8. ^ McFall 1991, no. 60.
  9. ^ Avigad, Nahman, Corpus of West Semitic Stamp Seals, (p. 237 WSS 90), published by the Israel Academy of Sciences & Humanities
  10. ^ 2 Raja–raja 22:4 - Sabda.org
  11. ^ 2 Raja–raja 22:8 - Sabda.org
  12. ^ 2 Raja–raja 22:12 - Sabda.org
  13. ^ Josette Elayi, New Light on the Identification of the Seal of Priest Hanan, son of Hilqiyahu (2 Kings 22), Bibliotheca Orientalis, 5/6, September–November 1992, 680–685.
  14. ^ Heltzer, Michael, THE SEAL OF ˓AŚAYĀHŪ. Dalam Hallo, 2000, Vol. II p. 204
  15. ^ 2 Raja–raja 22:14 - Sabda.org

Pustaka

sunting

Pranala luar

sunting