1I/‘Oumuamua (secara resmi dinamai dengan 1I/2017 U1; sebelumnya C/2017 U1 (PANSTARRS) dan A/2017 U1) adalah objek antarbintang yang pertama dikenal yang melewati Tata Surya.[14] Objek ini ditemukan pada lintasan hiperbola eksentrik oleh Robert Weryk pada 19 Oktober 2017, 40 hari setelah berputar mengelilingi Matahari. Pengamatan pertama dilakukan oleh teleskop Pan-STARRS ketika objek berada pada 0,2 AU (30.000.000 km; 19.000.000 mi) dari Bumi, dengan posisi menjauh dari Matahari. Objek ini awalnya diasumsikan sebuah komet, kemudian diklasifikasikan sebagai asteroid satu minggu kemudian. Objek ini adalah benda pertama dari objek antarbintang. Akibat lintasan hiperbola, benda ini akan melewati orbit Neptunus pada tahun 2022 dan meninggalkan sistem Tata Surya kira-kira 20.000 tahun. Jumlah waktu objek tersebut melayang di antara bintang-bintang galaksi cakram ini belum diketahui.

1I/ʻOumuamua
ʻOumuamua pada 28 Oktober 2017 [a]
Penemuan [2][3]
Ditemukan olehRobert Weryk dengan menggunakan Pan-STARRS 1
Situs penemuanHaleakala Obs., Hawaii
Tanggal penemuan19 Oktober 2017
Penamaan
1I/2017 U1 (ʻOumuamua)[4]
Asal nama
(nama Hawaii)[4]
1I/ʻOumuamua
1I/2017 U1 · A/2017 U1 [5]
C/2017 U1 [3] · P10Ee5V
Objek antarbintang,[4] asteroid hiperbola (JPL)[6]
Ciri-ciri orbit[6]
Epos 2017-Oct-31 (JD 2458057.5)
Rentang pengamatan34 hari
Perihelion0,25534 AU
−1,2799 AU[n 1]
Eksentrisitas1,19949 ± 0.00019
Kecepatan orbit rata-rata
26,33±0,01 km/s (antarbintang)[7]
35,060°
0° 40m 48.72s / day
Inklinasi122,69°
24,599°
241,70°
MOID Bumi0,0958 AU · 37,3 LD
MOID Jupiter1,455 AU
Ciri-ciri fisik
Dimensi180 × 30 × 30 m 0.10)[8][9]
200 m 0.06–0.08)[10]
8,14±0,02 h[11]
8,10±0,42 h[10]
0,1 (spectral est.)[8]
0,06–0,08 (spectral est.)[10]
RR (merah, tidak berbentuk)[12]
D?[8]
P?[10]
B–V = 0,7±0,06[8]
V-R = 0,45±0,05[8]
g-r = 0,47±0,04[10]
r-i = 0,36±0,16[10]
r-J = 1,20±0,11[10]
19,7 hingga >27m5[7][n 2][13]
22,08±0,45[6]

Berdasarkan 34 hari observasi arc, eksentrisitas orbit ‘Oumuamua ini adalah 1,20, yang paling tinggi dari objek yang belum diamati dalam sistem Tata Surya. Pemegang rekor sebelumnya adalah C/1980 E1 dengan eksentrisitas orbit 1,057.[n 3] Eksentrisitas tinggi dari orbit ‘Oumuamua, baik orbit masuk dan keluar, menunjukkan bahwa benda itu tidak pernah terikat gravitasi dengan Tata Surya dan objek antarbintang karena kecepatan masuk yang lebih cepat daripada kecepatan lepas Matahari. Benda ini bergerak dalam arah yang berlawanan dari orbit planet-planet, pada kemiringan ke ekliptika hingga 60°. Arah gerakan dari ‘Oumuamua adalah 6° dari apeks tata surya.

Nomenklatur

sunting

Sebagai objek pertama yang dikenal dari objek yang sama, ‘Oumuamua memberikan kasus unik bagi Persatuan Astronomi Internasional, organisasi yang memberikan sebutan atau nama bagi benda-benda astronomi. Sebuah sebutan baru, "I", dibuat untuk objek antarbintang, dengan ‘Oumuamua diberikan nama 1I, dengan mengikuti aturan kelayakan dari benda-benda untuk angka-I dan nama-nama yang akan diberikan untuk objek antarbintang yang namanya belum diberikan. "Bentuk yang benar untuk mengacu pada objek ini adalah: 1I; 1I/2017 U1; 1I/‘Oumuamua; dan 1I/2017 U1 (‘Oumuamua)."

Nama ini berasal dari bahasa Hawaii ʻou.mua.mua, artinya "pramuka", (dari ʻou dan mua) dan mencerminkan jalannya objek ini layaknya pramuka atau utusan yang dikirim dari masa lalu untuk menjangkau kita.[15] Karakter pertama adalah kata dalam bahasa Hawaii ‘okina, bukan menggunakan apostrof, dan diwakili oleh tanda kutip tunggal. Nama ini dipilih oleh tim Pan-STARRS,[16] berkonsultasi dengan Ka'iu Kimura dan Larry Kimura dari Universitas Hawaii di Hilo.[17]

Pengamatan

sunting

Pengamatan dan pengambilan kesimpulan akan lintasan ‘Oumuamua, terutama diperoleh dari data Teleskop Pan-STARRS1 dan Canada-France-Hawaii Telescope (CFHT), komposisi dan bentuknya, dari teleskop Very Large dan Gemini South di Chili, serta Keck 2 Telescope di Hawaii. Data ini dikumpulkan oleh Karen J. Meech, Robert Weryk, dan rekan-rekannya dan diterbitkan di Nature pada 20 November.[18][19]

Lintasan

sunting

‘Oumuamua adalah contoh pertama dari objek antarbintang yang terlihat datang dari arah bintang Vega di rasi bintang Lyra,[20] dengan kecepatan hiperbolanya adalah 26 km/s (16 mi/s) menurut perhitungan Matahari.[n 4] Arah gerak ‘Oumuamua dekat dengan apeks Tata Surya, yang kemungkinan besar arahnya dari benda-benda di luar sistem Tata Surya. Pada 26 Oktober 2017, dua pengamatan dari Catalina Sky Survey ditemukan bertanggal 14 dan 17 Juli. Dua minggu observasi arc telah memastikan sifat hiperbolis yang kuat dari lintasan objek ini.

Kecepatan ‘Oumuamua menurut kecepatan Matahari
Jarak Tanggal Kecepatan

km/s

2300 AU 1605 26,34
1000 AU 1839 26,35
100 AU 2000 26,67
10 AU 2016 29,50
1 AU 9 Agustus 2017 49,67
Perihelion 9 September 2017 87,7
1 AU 10 Oktober 2017 49,67[n 5]
10 AU 2019 29,51
100 AU 2034 26,65
1000 AU 2196 26,36
2300 AU 2430 26,32
Kecepatan masuk pada 200 AU dari Matahari menunjukkan bahwa kecepatan ‘Oumuamua dibandingkan dengan objek Awan Oort[n 6]
Objek Tahun Kecepatan

km/s

# pengamatan

dan obs arc[n 7]

90377 Sedna 1746 2,66 196 dalam 9240 hari
C/1980 E1 (Bowell) 1765 2,98 179 dalam 2514 hari
C/1997 P2 (Spacewatch) 1779 2,99 94 dalam 49 hari
C/2010 X1 (Elenin) 1798 2,96 2222 dalam 235 hari
C/2012 S1 (ISON) 1801 2,99 6514 dalam 784 hari
C/2008 J4 (McNaught) 1855 4,88 22 dalam 15 hari[n 8]
1I/‘Oumuamua 1982 26,5 115 dalam 34 hari

Sifat ke-asteriod-an

sunting
 
‘Oumuamua, dicitrakan dengan Teleskop William Herschel pada 28 Juli 2017, dipandang sebagai sumber cahaya tetap di tengah gambar. Latar belakang bintang-bintang muncul melesat karena teleskop melacak asteroid yang bergerak cepat.

Pada awalnya, ‘Oumuamua diumumkan sebagai komet C/2017 U1 (PANSTARRS) pada 25 Oktober 2017 dengan berdasarkan pada orbit hiperbolik yang dimilikinya. Dalam upaya untuk memberikan konfirmasi setiap aktivitas komet, gambar tumpuk sangat dalam diambil di Very Large Telescope (VLT) pada hari yang sama, tetapi objek tidak menunjukkan kehadiran koma.[n 9] Dengan demikian, namanya diubah menjadi A/2017 U1, menjadi komet pertama yang pernah diganti namanya menjadi sebuah asteroid.

Penampilan dan bentuk

sunting

Spektrum yang direkam oleh Teleskop William Herschel pada tanggal 25 Oktober menunjukkan bahwa benda ini berbentuk tidak rapi dan berwarna merah seperti objek di Sabuk Kuiper. Spektrum dari Telescope Hale menunjukkan bahwa warnanya merah pudar menyerupai inti komet atau Trojan. Spektrumnya sangat mirip dengan asteroid tipe D atau tipe P. ‘Oumuamua memiliki periode rotasi 7,3[21] hingga ~8.10 (± 0.42) jam, dengan amplitudo 1,8 mag. Hal ini menunjukkan bahwa ini merupakan objek memanjang dengan sumbu rasio minimal 5,3:1, yang sebanding dengan atau lebih besar dari kebanyakan objek Tata Surya yang memanjang. Menurut astronom David Jewitt, objek ini secara fisik biasa-biasa saja, kecuali pada bentuknya yang memanjang.

Menganggap itu adalah sebuah batuan dengan albedo dari 10%, benda ini memiliki diameter sekitar 160 m (520 ft). Dengan asumsi albedo dari 0,1 (khas untuk asteroid tipe D), ‘Oumuamua memiliki ukuran sekitar 180 m × 30 m × 30 m. Bannister, dkk. telah menyarankan bahwa hal itu bisa juga berupa kontak biner, meskipun mungkin tidak kompatibel dengan rotasi yang cepat. Salah satu spekulasi mengenai bentuknya adalah adalah akibat dari peristiwa, seperti tabrakan atau ledakan bintang, yang menyebabkan ejeksi dari sistem asalnya.

Hipotesis misi ruang angkasa

sunting
 
‘Oumuamua akan memudar pada magnitudo 34 pada tahun 2020

‘Oumuamua memiliki kecepatan yang terlalu cepat untuk dijangkau oleh pesawat luar angkasa saat ini.[22] Initiative for Interstellar Studies (i4is) telah menyarankan opsi potensial untuk mengirim pesawat ruang angkasa ke ‘Oumuamua dalam waktu 5 sampai 10 tahun, mungkin dengan menggunakan pesawat yang melewati Jupiter diikuti dengan terbang melintas dekat di 3 solar radii untuk mengambil manfaat dari efek Oberth.[23] Pilihan lain yang lebih canggih adalah menggunakan propulsi solar, laser, listrik, dan laser, berdasarkan teknologi Breakthrough Starshot, juga dipertimbangkan. Tantangannya adalah untuk menjangkau asteroid tersebut dalam jumlah waktu yang wajar (dan pada jarak yang wajar dari Bumi), dan untuk mendapatkan informasi ilmiah. Jika pesawat luar angkasa investigasi pergi terlalu cepat, ia tidak akan bisa masuk ke orbit atau mendarat di asteroid dan hanya akan terbang melewatinya saja, bergerak sejauh diameter asteroid per detik.

Lihat pula

sunting

Catatan

sunting
  1. ^ Objects in hyperbolic orbits have negative semimajor axis, giving them a positive orbital energy.
  2. ^ Range at which the object is expected to be observable. Brightness peaked at 19.7 mag on 18 October 2017, and fades below 27.5 mag (the limit of HST for fast-moving objects) around 1 January 2018. By late 2019, it should dim to 34 mag.
  3. ^ Unlike ʻOumuamua, C/1980 E1's orbit got its high eccentricity due to a close encounter with Jupiter. Its inbound-orbit eccentricity was less than 1.
  4. ^ For comparison, comet C/1980 E1 will only be moving 4.2 km/s when it is 500 AU from the Sun.
  5. ^ The solar escape velocity from Earth's orbit (1 AU from the Sun) is 42.1 km/s. For comparison, even 1P/Halley moves at 41.5 km/s when 1 AU from the Sun, according to the formula v = 42.1219 1/r − 0.5/a, where r is the distance from the Sun, and a is the major semi-axis. Near-Earth asteroid 2062 Aten only moves at 29 km/s when 1 AU from the Sun because of the much smaller major semi-axis.
  6. ^ Results produced with JPL Horizons. Observer Location: @sun / Table settings option "22. Speed wrt Sun". Option "39. Range & range-rate" for uncertainties.
  7. ^ Orbits computed with only a handful of observations can be unreliable. Short arcs can result in computer generated orbits rejecting some data unnecessarily.
  8. ^ Other orbital solutions show C/2008 J4 entering the Solar System @ 3.5 ± 1.3 km/s.[pranala nonaktif permanen] JPL #10 shows that on 1855-Mar-24 C/2008 J4 was moving 4.88 ± 1.8 km/s.
  9. ^ According to CBET 4450, none of the observers had detected any sign of activity. The initial classification as a comet was based on the object's orbit.

Referensi

sunting
  1. ^ Bonnell, Jerry; Nemiroff, Robert (3 November 2017). "A/2017 U1: An Interstellar Visitor". Astronomy Picture of the Day. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 March 2019. Diakses tanggal 13 March 2019. A point of light centered in this 5 minute exposure recorded with the William Herschel Telescope in the Canary Islands on October 28 [...] Faint background stars appear streaked because the massive 4.2 meter diameter telescope is tracking the rapidly moving A/2017 U1 in the field of view. 
  2. ^ "Small Asteroid or Comet 'Visits' from Beyond the Solar System". NASA. 26 October 2017. Diakses tanggal 29 October 2017. 
  3. ^ a b "MPEC 2017-U181: COMET C/2017 U1 (PANSTARRS)". Minor Planet Center. International Astronomical Union. 25 October 2017. Diakses tanggal 25 October 2017.  (CK17U010)
  4. ^ a b c "MPEC 2017-V17 : NEW DESIGNATION SCHEME FOR INTERSTELLAR OBJECTS". Minor Planet Center. International Astronomical Union. 6 November 2017. Diakses tanggal 6 November 2017. 
  5. ^ "MPEC 2017-U183: A/2017 U1". Minor Planet Center. International Astronomical Union. 25 October 2017. Diakses tanggal 25 October 2017.  (AK17U010)
  6. ^ a b c "JPL Small-Body Database Browser: ʻOumuamua (A/2017 U1)" (JPL s14 with last obs: 17 November 2017). Jet Propulsion Laboratory. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 October 2017. Diakses tanggal 23 November 2017. 
  7. ^ a b "Pseudo-MPEC for A/2017 U1 (Fact File)". Bill Gray of Project Pluto. 26 October 2017. Diakses tanggal 26 October 2017.  (Orbital elements)
  8. ^ a b c d e Jewitt, David; Luu, Jane; Rajagopal, Jayadev; Kotulla, Ralf; Ridgway, Susan; Liu, Wilson; Augusteijn, Thomas (2017). "Interstellar Interloper 1I/2017 U1: Observations from the NOT and WIYN Telescopes" (PDF). Submitted to Astrophysical Journal Letters: 11. arXiv:1711.05687 . 
  9. ^ "A Familiar-Looking Messenger from Another Solar System". National Optical Astronomy Observatory. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-16. Diakses tanggal 15 November 2017. 
  10. ^ a b c d e f g Bannister, Michele T.; Schwamb, Megan E. (2017). "Col-OSSOS: Colors of the Interstellar Planetesimal 1I/2017 U1 in Context with the Solar System". Submitted to ApJL: 9. arXiv:1711.06214 . 
  11. ^ Bolin, Bryce T.; Weaver, Harold A.; Fernandez, Yanga R.; Lisse, Carey M.; Huppenkothen, Daniela; Jones, R. Lynne; Juric, Mario; Moeyens, Joachim; Schambeau, Charles A.; Slater, Colin T.; Ivezic, Zeljko; Connolly, Andrew J. (2017). "APO Time Resolved Color Photometry of Highly-Elongated Interstellar Object 1I/ʻOumuamua". Submitted to Astrophysical Journal Letters: 11. arXiv:1711.04927 . 
  12. ^ Fitzsimmons, Alan [@FitzsimmonsAlan] (27 Oct 2017). "Spectrum of A/2017 U1 obtained on Wednesday night with the @INGLaPalma 4.2m WHT. Colour is red like Kuiper Belt Objects, featureless" (Tweet) – via Twitter. 
  13. ^ "Which way home? Finding the origin of our Solar System's first interstellar visitor" (PDF). NASA. Diakses tanggal 15 November 2017. 
  14. ^ Overbye, Dennis (22 November 2017). "An Interstellar Visitor Both Familiar and Alien". The New York Times. Diakses tanggal 23 November 2017. 
  15. ^ Kesh, Johnathan (2017-11-08). "Our Solar System's First Interstellar Asteroid is Named 'Oumuamua'". Outer Places. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-01. Diakses tanggal 2017-11-23. 
  16. ^ Wall, Mike (November 16, 2017). "Meet 'Oumuamua, the First-Ever Asteroid from Another Star". Scientific American (dalam bahasa Inggris). 
  17. ^ Gal, Roy (2017-11-20). "An interstellar visitor unmasked". University of Hawaiʻi System News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 22 November 2017. 
  18. ^ Rincon, Paul (20 November 2017). "Bizarre shape of interstellar asteroid". BBC. Diakses tanggal 20 November 2017. 
  19. ^ Meech, Karen J.; Weryk, Robert; Micheli, Marco; Kleyna, Jan T.; Hainaut, Olivier R.; et al. (20 November 2017). "A brief visit from a red and extremely elongated interstellar asteroid". Nature (dalam bahasa Inggris). doi:10.1038/nature25020. ISSN 1476-4687. Diakses tanggal 20 November 2017. 
  20. ^ Seidel, Jamie (26 October 2017). "'Alien' object excites astronomers. Is it a 'visitor' from nearby star?". The New Zealand Herald. 
  21. ^ Meech, Karen; et al. (20 November 2017). "Light curve of interstellar asteroid ʻOumuamua". ESO.org. Diakses tanggal 21 November 2017. 
  22. ^ Clarke, Stephen (November 22, 2017). "An interstellar interloper is dashing through our solar system – Astronomy Now" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-24. 
  23. ^ Hein, Andreas M.; Perakis, Nikolaos; Long, Kelvin F.; Crowl, Adam; Eubanks, Marshall; Kennedy, Robert G., III; Osborne, Richard (2017). "Project Lyra: Sending a Spacecraft to ʻOumuamua (former A/2017 U1), the Interstellar Asteroid": 10. arXiv:1711.03155 . 


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan