'Ku Suka Menuturkan

kidung pujian

"Ku Suka Menuturkan adalah salah satu kidung yang termuat dalam buku nyanyian Kristen "Kidung Jemaat" Nomor 427, yang diterbitkan oleh Yamuger guna melengkapi perkembangan musik gerejawi di Indonesia. Kidung ini biasa didaraskan sebagai nyanyian pengutusan dalam liturgi ibadah di gereja-gereja berhaluan Protestan.

Sejarah

sunting

Arabella Katherine “Kate” Hankey menjadi awal mula terciptanya lagu ini. Ia lahir pada tanggal 12 Januari 1834 di Clapham, Middlesex, Inggris dan meninggal pada tanggal 9 Mei 1911 di London, Inggris. Hankey tidak memiliki latar belakang sebagai keluarga penulis lagu ataupun misionaris. Ia adalah anak perempuan dari seorang banker di Inggris yang kaya, tetapi ia punya kerinduan untuk memberitakan kepada semua orang, baik itu kaya atau miskin. Tidak ada berita yang menyebutkan proses Hankey sebagai seorang yang menerima Kristus. Saat berumur 18 tahun Hankey pindah ke London dan mengajar Alkitab kepada wanita-wanita yang bekerja di pabrik. Hankey benar-benar sangat bersemangat dalam mengabarkan Alkitab kepada orang-orang.

Ketika Hankey berumur 30 tahun ia mengalami sakit yang sangat serius dan ia disuruh oleh dokternya untuk beristirahat selama 20 bulan. Meskipun ia harus berbaring di atas ranjang selama itu ia tidak lantas berhenti dari “hobinya” tersebut. Dalam kondisi tersebut ia menulis puisi yang sangat panjang. Puisinya berisi tentang kerinduan dia dalam memberitakan kabar sukacita atau menuturkan cerita mulia yaitu Yesus dengan kemuliaan dan Kasih-Nya. Puisi Hankey terdiri atas 2 bagian yaitu "The Story Wanted" dan "The Story Told". Dari puisi ini terciptalah sebuah lagu yaitu "I Love To Tell the Story" sekitar 10 bulan setelah puisi ini diselesaikan. Ia juga membuat nadanya meskipun mengalami beberapa koreksi ketika diiringi dengan musik.

Pada tahun 1867 pada sebuah konvensi internasional di Montreal, Kanada, seorang pembicaranya bernama Mayor Jenderal Russell dari Inggris secara emosional pada kalimat penutupnya menekankan kepada para delegasi konvensi sebuah kalimat yang Russell kutip dari teks himne Hankey. Pada saat itu salah satu peserta adalah musisi "Gospel Amerika" bernama William H. Doane, yang telah merancang lebih dari 2000 lagu Gospel. Doane pun dengan segera merancang setting musik dari teks himne Hankey. Kemudian seorang pengatur musik mengubah setting musik Doane tadi, yaitu William Gustavus Fischer. Ia jugalah yang menambahkan bagian refrain dari lagu "I Love To Tell the Story". Tahun 1875 himne ini muncul di Bliss and Sankey’s Collection. Lagu itulah yang umumnya dikenal.

Lagu ini diterjemahkan oleh Yamuger pada tahun 1981, selain itu ada pula versi terjemahan lain lagu ini di Kidung Puji Pujian Kristen atau KPPK yang banyak digunakan oleh gereja-gereja berbahasa Tionghoa di Indonesia.

Teks Asli Berbahasa Inggris

sunting

1.

I love to tell the story of unseen things above,

Of Jesus and His glory, of Jesus and His love.

I love to tell the story, because I know ’tis true;

It satisfies my longings as nothing else can do.

Refrain
I love to tell the story, ’twill be my theme in glory,
To tell the old, old story of Jesus and His love.

2.

I love to tell the story; more wonderful it seems

Than all the golden fancies of all our golden dreams.

I love to tell the story, it did so much for me;

And that is just the reason I tell it now to thee.

ke Refrain

3.

I love to tell the story; ’tis pleasant to repeat

What seems, each time I tell it, more wonderfully sweet.

I love to tell the story, for some have never heard

The message of salvation from God’s own holy Word.

ke Refrain

4.

I love to tell the story, for those who know it best

Seem hungering and thirsting to hear it like the rest.

And when, in scenes of glory, I sing the new, new song,

’Twill be the old, old story that I have loved so long.

ke Refrain

Teks bahasa Indonesia Versi Yamuger

sunting

1. ‘Ku suka menuturkan cerita mulia,

cerita Tuhan Yesus dan cinta kasihNya.

‘Ku suka menuturkan cerita yang benar,

penawar hati rindu, pelipur terbesar.

Refrein

‘Ku suka menuturkan, ‘ku suka memasyhurkan

cerita Tuhan Yesus dan cinta kasihNya.

2. ‘Ku suka menuturkan cerita mulia

yang sungguh melebihi impian dunia

‘Ku suka menuturkan semua padamu,

sebab cerita itu membawa s’lamatku.

ke Refrein

3. ‘Ku suka menuturkan cerita mulia;

setiap kuulangi bertambah manisnya.

‘Ku suka menuturkan sabdaNya yang besar;

dan yang belum percaya, supaya mendengar.

ke Refrein

4.‘Ku suka menuturkan cerita mulia;

pun bagi yang percaya tak hilang indahnya.

Dan nanti kunyanyikan di sorga yang kekal

cerita termulia yang lama kukenal.

ke Refrein

Tinjauan Teologis atas Kidung ini

sunting

Kidung bernuansa Perkabaran Injil ini, memuat beberapa keindahan dan nilai teologi kekeristenan yang tinggi.

Bait 1 lagu ini, bercerita mengenai Tuhan Yesus dan kasihNya. Terdapat kata "unseen thing", yaitu "sesuatu yang kekal", yang bersumber dari 2 Korintus 4:16–18. sedangkan kasih Allah tersebut bersumber dari ayat-ayat Alkitab terutama Yohanes 3:16 dan Roma 5:8.

Bait 2 menceritakan bahwa, setiap kita harus menceritakan lagu ini kepada setiap orang. Karena yang sungguh melebihi impian dunia itu adalah pesan dari keselamatan (lihat Markus 16:15–16. Cerita yang membawa selamat itu dapat dilihat pada Markus 5:19, menceritakan semua tentang apa yang telah Tuhan perbuat atas diri manusia.

Bait 3 menceritakan, bagaimana kita menceritakan kabar sukacita itu lagi, dan lagi. Luapan sukacita tersebut dapat dilihat pada Mazmur 19:7–11. Dan setiap orang yang belum percaya supaya mendengar, seperti Amanat Agung Yesus, semua orang harus dikabarkan "Cerita Mulia" ini.

Sedangkan Bait 4 menceritakan bahwa pekabaran Cerita Mulia ini akan menjadi lagu dalam hidup semua orang Kristen sampai kepada kekekalan, seperti yang dimuat dalam Wahyu 14:1–3.

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting