Halaman ini merupakan pedoman di Wikipedia bahasa Indonesia.
Isinya telah diterima luas oleh para pengguna dan dianggap sebagai standar yang harus diikuti oleh semua pengguna, meskipun sebaiknya dipahami dengan akal sehat, dan pengecualian dapat berlaku sewaktu-waktu. Segala penyuntingan substansial yang dilakukan di halaman ini harus menggambarkan konsensus. Jika Anda ragu, diskusikan terlebih dahulu di halaman pembicaraan.

Judul artikel adalah teks besar yang muncul di atas konten artikel, dan menjadi basis nama halaman dan URL halaman artikel tersebut.[a] Judul artikel akan mengindikasikan apa yang akan dibahas dalam artikel dan akan membedakannya dari artikel dengan judul serupa.[b]

Judul umumnya memuat nama subjek atau deskripsi topik. Karena dua artikel tidak boleh memiliki judul yang sama[c], maka terkadang perlu menambahkan pembeda, umumnya dituliskan dalam tanda kurung. Dalam memutuskan apa judul artikel yang tepat, umumnya pengguna menetapkan judul secara ringkas, mudah diingat, dan mudah dibedakan.

Halaman ini membahas pedoman penamaan yang tepat untuk artikel. Halaman ini tidak menjelaskan secara detail halaman di ruang nama selain artikel, contohnya ruang nama kategori. Hal-hal semacam ini akan dibahas di lain tempat.

Judul artikel dapat diubah dengan metode pengalihan.

Pedoman umum

  1. Nama artikel harus sesuai dengan subjek artikel tersebut. Bila judul dan tema tidak sesuai, artikel itu akan dipindahkan ke nama yang lebih sesuai.
  2. Nama artikel harus menggunakan huruf kecil setelah huruf pertama, dan jangan menggunakan kapitalisasi pada kata kedua dan seterusnya, kecuali judul artikel tersebut merupakan nama diri.
    • Bila nama artikel diawali dengan huruf kecil (iPod, eBay), Wikipedia akan menyimpannya dengan huruf besar (IPod, EBay) karena keterbatasan teknis. Lihat pedoman kapitalisasi untuk bantuan menyiasati hal ini.
  3. Singkatan sedapat mungkin dihindari, namun penggunaannya dapat diperbolehkan bila singkatan itu sangat dikenal dan tidak memiliki arti lain. Contoh: FIFA
  4. Bila satu nama dapat merujuk ke lebih dari satu arti:
    1. Gunakan keterangan di dalam tanda kurung, misal nama (penjelas).
    2. Bila salah satu nama paling umum digunakan, artikel itu mendapat nama tersebut dan di kepala halaman diberikan pranala ke halaman disambiguasi
    3. Bila semua nama sama-sama umum digunakan, buat halaman disambiguasi

Lain-lain:

  • Panjang nama artikel maksimum adalah 255 karakter. Nama artikel yang lebih panjang dari ini harus disingkat, misalnya Lopado...pterygon

Nama geografis

Sedapat mungkin berikan padanan nama-nama geografis tempat-tempat di luar negeri ke dalam bahasa Indonesia.

  1. Apabila tidak ada, nama wilayah geografis tersebut harus ditulis dalam bahasa setempat; hindarkan pemberian nama judul artikel dalam bahasa Inggris jika bahasa Inggris bukan bahasa aslinya.
    • Nama dalam bahasa Inggris dapat dicantumkan di artikel, dan bisa pula dibuatkan halaman pengalihannya dalam bahasa Inggris, sehingga penyunting yang memberi pranala nama Inggrisnya dapat dialihkan ke judul dalam bahasa aslinya.
  2. Jika nama dalam bahasa setempat tidak ditulis menggunakan ke-26 huruf Latin yang dipakai di dalam bahasa Indonesia, ejaan Latinnya (apabila ada) dapat menjadi judul artikelnya.
    • Apabila tidak ada ejaan Latin resminya, nama wilayah geografis dalam bahasa Inggrisnya bisa dipertimbangkan.
  3. Khusus mengenai nama-nama geografis di Jawa, ejaan resmi bahasa Indonesia dipakai, meski ini sering tidak konsisten dengan penamaan lokalnya, terutama untuk huruf O-Jawa, yaitu fonem /a/ pada posisi akhir terbuka yang terkadang ditulis sebagai [o], dan terkadang ditulis sebagai [a].

Contoh-contoh pemberian nama geografis, adalah sebagai berikut:

Nama-nama tempat asing

Nama-nama tempat di Jawa

Nama-nama tempat yang sering dipakai di Indonesia

Kabupaten dan kota
  • Untuk kabupaten dan kota di Indonesia, penamaan artikelnya memakai format "Kabupaten AA" dan "Kota AA", contoh: Kabupaten Aceh Besar dan Kota Lhokseumawe, jadi bukan "Aceh Besar" dan "Lhokseumawe". Ini berlaku walaupun nama tersebut hanya memiliki satu kegunaan. Pada contoh di atas Aceh Besar diberi nama Kabupaten Aceh Besar walaupun tidak ada Kota Aceh Besar.[1]
Kota yang bukan daerah tingkat II
  • Untuk menghindari kerancuan, kota-kota yang tidak berstatus kota otonom tidak boleh menggunakan "Kota" di depan nama artikelnya, tetapi di belakang dengan tanda kurung. Contohnya: Sofifi (kota) dan Ungaran (kota), bukan "Kota Sofifi" dan "Kota Ungaran".
Kecamatan
  • Untuk nama kecamatan menggunakan pola "nama kecamatan, nama kabupaten atau kota" seperti Ciawi, Bogor dan Ciawi, Tasikmalaya bukan Kecamatan Ciawi karena nama kecamatan yang sama bisa terdapat di kabupaten yang lain. [2]
Kelurahan/desa
Pulau, sungai, danau, pulau, suku, air terjun, tanjung, selat, teluk
Sumat[e]ra

Untuk nama-nama tempat di Indonesia yang memiliki banyak kegunaan, maka artikel dengan nama itu menjadi halaman disambiguasi. Contohnya: "Blitar" karena memiliki banyak arti, maka artikel "Blitar" menjadi halaman disambiguasi yang mengandung pranala ke Kota Blitar dan Kabupaten Blitar.

Nama tokoh

Judul karya sastra dan seni asing

Kategori

Daftar proposal pedoman penamaan yang belum mendapat status pedoman

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ Elemen HTML untuk judul artikel adalah <h1 id="firstHeading"> serta muncul di atas teks artikel.
  2. ^ Judul yang muncul di bagian tajuk artikel identik selalu sama dengan URL halaman. Untuk informasi teknisnya, lihat Wikipedia:Nama halaman.
  3. ^ Secara teknis membuat dua halaman berbeda dengan judul yang sama dapat dilakukan, tetapi tidak pernah diterapkan di sini. Baca pedoman disambiguasi.

Referensi