Orang Asal
Orang Asal adalah penduduk asli Malaysia. Istilah tersebut adalah kata Melayu untuk "Penduduk Asli", dan Orang Asal bersama dengan Melayu meraih status Bumiputra di Malaysia.
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/dd/Orang_Asli_in_Malaysia.jpg/220px-Orang_Asli_in_Malaysia.jpg)
Orang Asal di Semenanjung Malaysia secara kolektif dikenal sebagai Orang Asli, dan membentuk minoritas-minoritas kecil di sana. Namun, Orang Asal di Malaysia Timur membentuk mayoritas populasi.
Etimologi sunting
Istilah "Orang Asal" artinya "Penduduk Asli".[1] Istilah tersebut awalnya digunakan oleh para pemberontak Komunis dalam Kedaruratan Malaya dalam rangka meraih dukungan dari kelompok suku.[2]
Status sunting
Orang Asal secara resmi adalah bumiputra, yang memberikan mereka hak-hak istimewa dalam masyarakat Malaysia. Namun, masyarakat mereka masih termarginalisasi, dan mereka dikatakan "Bumiputra kelas dua".[3] Masalah saat ininya adalah terkait lahan, yang sering kali diambil untuk keperluan pengembangan.[1] Hal ini telah menyebabkan beberapa masalah, yang meliputi kasus pengadilan dan perpecahan antara pemerintah federal dan negara bagian.[4] Selain itu, penebangan liar sering kali terjadi pada apa yang dianggap sebagai tanah tradisional mereka.[5] Masalah-masalah terjadi berkaitan dengan imigrasi, dimana para imigran sering kali memberikan kartu-kartu identitas kepada Orang Asal.[3] Selain itu, beberapa mengeluhkan asimiliasi dalam budaya umum dan pemindahan ke agama Islam.[4] Orang Asal sering kali berpindah tempat akibat dari pengembangan Bendungan Bakun di Sarawak telah memaksa 11,000 orang untuk pindah.[6]
Divisi sunting
Orang Asal berada di seluruh Malaysia, yang meliputi 11% dari populasi,[7] sekitar 2.1 juta orang. Orang Asal merupakan sebuah istilah yang ditujukan kepada seluruh penduduk asli baik di Semenanjung maupun di Malaysia Timur.[1]
Orang-orang di Semenanjung dikenal secara khusus sebagai Orang Asli; mereka berjumlah sekitar 149,500 orang[1] dan hanya meliputi 0.7% dari total penduduk Malaysia. Mereka secara resmi terdiri dari 19 subgrup etnis, yang diklasifikasikan sebagai Negrito, Senoi, atau Proto-Melayu.[8]
Malaysia Timur terdiri dari sekitar 64 kelompok penduduk asli, sekitar 39 di Sabah dan 25 di Sarawak.[3] Orang Asal meliputi 60% dari populasi Sabah, dan 50% dari populasi Sarawak. Populasi Sabah sangat beragam, dengan lebih dari 50 bahasa dan 80 dialek yang digunakan.[8] Kelompok terbesar di Sarawak adalah Iban.[9]
Lihat pula sunting
Referensi sunting
- ^ a b c d Sze, Puah (2006-03-13). "Crafting Culture: The Orang Asal of Malaysia". Wild Asia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-08. Diakses tanggal 2010-11-23.
- ^ Benjamin, Geoffrey (2002). Tribal communities in the Malay world: historical, cultural and social perspectives. Singapore: International Institute for Asian Studies. hlm. 120. ISBN 981-230-166-6.
- ^ a b c "Malaysia: Land, autonomy and empowerment for the Orang Asal". Indigenousportal.com. 2010-09-24. Diakses tanggal 2010-11-23.
- ^ a b Wessendorf, Kathrin (April 2009). The Indigenous World 2009. Copenhagen: The International Workgroup for Indigenous Affairs. hlm. 330–331. ISBN 978-87-91563-57-7.
- ^ "Lawyers want S'wak to remove entry ban on Suhakam official". Thestar.com.my. 2010-11-04. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-06-22. Diakses tanggal 2010-11-23.
- ^ Richmond, Simon (2010). Malaysia, Singapore and Brunei. Lonely Planet. hlm. 81–82. ISBN 1-74104-887-7.
- ^ "Malaysia". Cia.gov. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-28. Diakses tanggal 2010-11-23.
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaIWGIA
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaUN