MYTV (Indonesia)

Jaringan televisi perempuan di Indonesia

MYTV (digayakan sebagai mytv, singkatan dari Mayapada Televisi) adalah sebuah jaringan televisi swasta bersekala nasional yang pernah beroperasi di Indonesia. Mengudara sejak 2006 dengan nama Banten TV yang kemudian menjadi INTV, nama terakhirnya mulai digunakan pada 1 Februari 2019[1] setelah diakuisisi 90% kepemilikannya oleh Mayapada Group pada tahun 2018.[2]

MYTV
Nama sebelumnyaBanten TV (2006–2015)
INTV (2016–2019)
JenisJaringan televisi
SloganLife, Love, Laugh
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia
PendiriWawan Setiawan
Tanggal peluncuran28 Agustus 2006 (sebagai Banten TV)
1 Januari 2016 (sebagai INTV)
1 Februari 2019 (sebagai MYTV)[1]
Tanggal ditutup2023
Kantor pusatMayapada Tower 2 Lt. 9, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 28, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Indonesia
Wilayah siaranNasional
PemilikMayapada Group[2]
Anggota jaringan sebelumnyalihat #Bekas jaringan siaran
Tokoh kunciWawan Setiawan (Direktur Utama)
Abu Hanifah Hasanudin (Komisaris Utama)
Format gambar1080i HDTV 16:9
(diturunkan menjadi 576i 16:9 untuk feed SDTV)
Situs webwww.mytv.co.id
MYTV
PT Banten Media Global Televisi
Pemrograman
AfiliasiMYTV (stasiun induk)
Kepemilikan
Pemilik
Riwayat
Siaran perdana
28 Agustus 2006 (sebagai Banten TV)
1 Januari 2016 (sebagai INTV)
1 Februari 2019 (sebagai MYTV)[1]
Siaran terakhir
8 Maret 2023
Bekas tanda panggil
Banten TV (2006–2015)
INTV (2016–2019)
Bekas nomor kanal
22 UHF (analog)
32 UHF (digital)
31 UHF (digital)
Independen (2006–2015)
Mayapada Televisi (asal nama diambil dari Bank Mayapada)
atau bahasa Inggris: My TV (TV-ku)
Informasi teknis
Otoritas perizinan
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
ERP10 kW (analog)[3]
HAAT100 m (328 ft) (analog)[4]
Koordinat transmiter06°07′27.0″S 106°11′13.6″E / 6.124167°S 106.187111°E / -6.124167; 106.187111[4]
Pranala
Situs webwww.mytv.co.id

Sejarah

MYTV bermula dari sebuah stasiun televisi lokal Banten bernama Banten TV. Dirintis oleh PT Netwave Multimedia, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi dan multimedia milik Setiawan (Wawan dan Evan) bersaudara,[5][6] Banten TV mulai mengudara pada tanggal 28 Agustus 2006.[7] Merupakan televisi lokal pertama di Provinsi Banten,[3] Banten TV awalnya berkantor pusat di Kawasan Glodok Blok F-19, Kota Serang Baru, Serang[8] dan siarannya menjangkau Serang, Cilegon, Pandeglang, Lebak, Anyer, Tangerang dan Labuan. Saat itu, Banten TV hadir dengan "visi dan misi yang baru untuk meramaikan dunia pertelevisian di Indonesia" dengan waktu siar selama 17 jam/hari.[9] Namun, kehadirannya kemudian sempat dipermasalahkan oleh Depkominfo terkait dengan penggunaan frekuensi siarannya[8] meskipun Banten TV menyatakan sudah mendapatkan izin penyelenggaraan penyiaran dari Gubernur Banten (pada 12 Juli 2005, No. 550/1609-D.PHB/UP/K/VII/2005) dan Dinas Perhubungan Provinsi Banten (pada 16 Agustus 2006, No. 555.5/695/Dishub/VIII/2006).[9]

Masalah tersebut belakangan hilang, dan bahkan mulai bulan Januari 2012, cakupan siaran Banten TV diperluas ke Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang Selatan dan Bekasi, agar masyarakat Jabodetabek dapat ikut menikmati siarannya. Banten TV kemudian diklaim menjadi televisi lokal No. 1 di Banten,[10] dengan 5 juta pemirsa setia. Dalam waktu siar selama 19 jam perhari, Banten TV menargetkan kelas penonton B, C1, C2, dan D (menengah-bawah). Kebutuhan dan kepentingan pemirsa di wilayah program yang disiarkan lebih menekankan pada nuansa lokal yang melibatkan penonton sebanyak mungkin, seperti program interaktif dan kegiatan acara off air untuk memperkuat penetrasi masyarakat.[7]

Pada tanggal 1 Januari 2016, Banten TV berganti nama menjadi INTV, singkatan dari Inspirasi Televisi. Dari semula berada di Banten (tepatnya di Karawaci, Tangerang),[11] operasional INTV dipindahkan secara bertahap ke Jakarta. Setelah berganti nama menjadi INTV, stasiun TV ini melakukan ekspansi ke sejumlah kota di Indonesia, seperti Medan, Bandar Lampung, Manado dan Ternate, menjadikannya sebagai televisi berjaringan. Selain untuk membantu perluasan siarannya, perubahan nama menjadi INTV juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas program, kepemirsaan, dan lainnya.[6] Menurut pihak INTV pada saat itu, acara yang mereka sajikan berbeda di setiap kota dan menyesuaikan selera pemirsa masing-masing, namun tetap berusaha menyiarkan program yang inovatif, inisiatif dan inspiratif.[6] Berbeda dari Banten TV yang menargetkan kelas bawah, INTV menargetkan pemirsa dari kelas A dan B dengan rentang usia 15-34 tahun,[10] secara spesifik bagi wanita dan remaja.[6] Program-programnya kemudian juga ditujukan ke keluarga, terlihat dari kehadiran drama impor dan serial animasi anak-anak.[12]

Namun, belakangan pada akhir 2018, 90% saham INTV diakuisisi oleh Tahir dari Mayapada Group. Sisa 10%-nya tetap dimiliki pemilik lama (Netwave), karena menurut sang konglomerat, ia kurang mengerti dunia pertelevisian.[2] Beberapa bulan setelah akuisisi tersebut, di tanggal 1 Februari 2019, INTV resmi berganti nama menjadi MYTV, yang mengklaim sebagai "televisi khusus perempuan pertama di Indonesia".[12] Pergantian nama ini resmi dilakukan pada pukul 15:55 WIB[13] dalam acara bertema "Share Power, Share Life" yang berlangsung di Mayapada Tower, Jakarta.[14] Dalam peluncurannya, MYTV menargetkan pasar perempuan (khususnya kelas menengah dan atas) dengan tujuan untuk "menginspirasi dan memberdayakan perempuan demi mencapai keluarga bahagia, mencapai kesuksesan dalam karier, menjadi pebisnis, mendapat pendidikan yang tinggi, berkeliling dunia, menjadi terkenal dan mampu menghasilkan sebuah karya". Dengan pergantian ini, program-program MYTV berubah dari yang sebelumnya banyak menargetkan anak-anak, kini mengarah ke khusus perempuan seperti infotaiment, variety show dan drama asing.[15]

MYTV kemudian juga memperluas siarannya di sejumlah televisi berlangganan dan disebutkan saat itu tengah mengembangkan aplikasi informasi dan konsultasi khusus perempuan bernama MyMentor.[14] Meskipun mengklaim sukses hanya dalam waktu setahun menjadi "televisi referensi perempuan Indonesia" dengan acara yang menghibur, memberdayakan dan menginspirasi,[16] tampak kualitas program MYTV sempat menurun, karena masih menyiarkan acara home shopping di jam-jam tayangnya. Bahkan, kemudian MYTV juga kembali menyiarkan serial animasi seperti saat masih bernama INTV.[17]

MYTV dalam perkembangannya menjadi stasiun televisi pertama di Indonesia yang menghentikan siaran analognya (ASO) secara mandiri, tepatnya di tahun 2021.[18] Namun di tahun 2022, meskipun sempat memperluas siaran digitalnya ke Medan dan mencanangkan perluasan ke beberapa kota lainnya,[19] namun kemudian siaran MYTV di Jakarta dan Medan justru sempat menghilang beberapa kali.[20][21] Secara resmi, pihak MYTV menyebut hal tersebut terjadi akibat "gangguan" (yang tidak dijelaskan lebih lanjut) dan masih melanjutkan siaran lewat media daring, seperti YouTube.[22] Belakangan, meskipun sempat muncul kembali pada Agustus 2022 (khusus Jakarta),[23] dua bulan kemudian siarannya menghilang kembali,[24] dan "angkat kaki" dari MUX MetroTV yang selama ini ditempatinya,[25] tanpa pernah mendapatkan "rumah" baru. Diketahui kemudian MYTV sempat merelai siaran Garuda TV.[26] Postingan terakhir MYTV di kanal media sosialnya kemudian juga terhenti, dengan yang terakhir pada September 2022, dan kemudian siarannya ikut menghilang di sejumlah televisi internet pada awal 2023.[27] Maka bisa dikatakan, meskipun tanpa pengumuman resmi, bahwa MYTV sudah menghentikan operasionalnya di tahun tersebut, meskipun tanpa alasan yang jelas.

Identitas

Logo MYTV terdiri dari tulisan "mytv" berwarna ungu (dominan) dan hijau, ditambah logo lingkaran lonjong yang melambangkan pemiliknya, Mayapada Group.

Sebelumnya, saat masih bernama INTV, logonya berbentuk tulisan "INtv" bercetak miring ditambah kipas warna-warni di pojok kiri atas. Bentuk kipas dari origami tersebut menandakan INTV sebagai televisi yang interaktif, dan juga merupakan harapan agar berbagai macam informasi dan programnya bisa "menyejukkan" pemirsanya. Gradasi dan macam warna dari origami kipas tersebut, melambangkan variasi program yang ditayangkan.[28]

Lalu, saat masih berwarna Banten TV, logonya berbentuk tulisan "banten tv" yang dipisah oleh tiga garis elips yang menandakan keindahan. Warna-warna merah, hijau dan biru pada elips yang memisah tulisan tersebut mempunyai arti mengayomi, ketentraman dan keindahan.[29]

Slogan

Sebagai Banten TV

  • Dari Banten Untuk Nusantara

Sebagai INTV

  • Saluran Inspirasi (1 Januari 2016-31 Desember 2017)
  • Inspirasi Keluarga Masa Kini (1 Januari 2018-1 Februari 2019)

Sebagai MYTV

  • Life, Love, Laugh (1 Februari 2019-8 Maret 2023)

Bekas jaringan siaran

Saat itu, jangkauan siaran MYTV pernah mencakup di 10 kota di Indonesia (hanya melalui siaran analog), termasuk di Jakarta dan Medan (baik melalui siaran analog maupun digital), hingga tahun 2022. Berikut ini adalah bekas transmisi MYTV dan stasiun afiliasinya (sejak berlakunya UU Penyiaran, stasiun TV harus membangun stasiun TV afiliasi di daerah-daerah/bersiaran secara berjaringan dengan stasiun lokal). Data dikutip dari data Izin Penyelenggaraan Penyiaran Kominfo.[30]

Nama Perusahaan Nama Stasiun Daerah Frekuensi Analog
(PAL)
Frekuensi Digital
(DVB-T2)
Nama Multipleksing Digital (DVB-T2)[31]
PT Banten Media Global Televisi MYTV DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi off air
(22 UHF)
off air
(31 UHF)
MetroTV Jakarta
Serang, Cilegon
PT Lampung Media Global MYTV Lampung Kalianda, Bandar Lampung off air
(39 UHF)
PT Kendari Media Global MYTV Kendari Kendari off air
(22 UHF)
PT Waktu Mekar Sari Alam MYTV Medan Medan, Binjai, Deli Serdang off air
(55 UHF)
off air
(28 UHF)
TVRI Sumatera Utara (TVRI Bandar Baru)
PT Suwarna Dwipa Babel MYTV Pangkalpinang Pangkalpinang, Sungailiat off air
(38 UHF)
PT Suwarna Dwipa Cemerlang MYTV Ternate Ternate, Tidore, Sofifi off air
(32 UHF)
PT Suwarna Dwipa Andalas MYTV Palembang Kayu Agung, Palembang off air
(56 UHF)
PT Banawa Media Kreasindo MYTV Manado Manado, Bitung, Tomohon, Minahasa off air
(59 UHF)
MYTV Palu Donggala, Palu off air
(51 UHF)

Acara

Manajemen

Daftar direktur utama

No. Nama Awal jabatan Akhir jabatan
1 Wawan Setiawan 2006 2007
2 Jimmy Junianwar Lamo 2007 2015
3 Evan Setiawan 2015 2019
4 Priscilla Diana Airin 2019 2019
5 Ronald Kumalaputra 2019 2020
6 Wawan Setiawan 2020 2023

Direksi

Nama Jabatan
Wawan Setiawan Direktur Utama
Ronald Kumalaputra Direktur Keuangan, Penjualan dan Pemasaran
Evan Setiawan Direktur Operasional

Komisaris

Nama Jabatan
Abu Hanifah Hasanudin Presiden Komisaris
Da'i Bachtiar Komisaris

Referensi

Pranala luar